Kamis, 19 Desember 2024

E4-Partisipasi Lomba_Menemukan Ritme dalam 5 Kilometer dan Psikologi Inovasi: Lari Mengatasi Batas Diri

 

Menemukan Ritme dalam 5 Kilometer dan Psikologi Inovasi: Lari Mengatasi Batas Diri

PSIKOLOGI INOVASI

ESAI 4 – PARTISIPASI LOMBA

DOSEN PENGAMPU: Dt., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.


NAMA MAHASISWA

BASTIAN JAN BONA TUA SIRINGORINGO

NIM

22310410069

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA

DESEMBER 2024

 

Saat memutuskan untuk mengikuti lomba lari 5 kilometer pada tanggal 20 Oktober 2024 dan 10 November 2024, saya menyadari bahwa ini bukan sekadar soal fisik. Ini adalah perjalanan mental, bagaimana saya melatih diri untuk melampaui batas, baik dalam tubuh maupun pikiran. Saya tidak pernah menyangka bahwa keputusan sederhana ini akan membawa saya pada pemahaman mendalam tentang kreativitas, inovasi, dan bagaimana mengatasi tantangan pribadi.

Proses Persiapan
Awalnya, saya merasa ragu. Saya bukan pelari profesional, dan jarak 5 kilometer terasa seperti gunung yang harus didaki. Namun, saya tahu bahwa untuk berkembang, saya harus keluar dari zona nyaman.

Latihan dimulai dengan berjalan cepat setiap pagi. Minggu pertama adalah perjuangan: napas saya tersengal, kaki terasa berat, dan ada suara kecil di kepala yang terus berkata, "Kamu tidak akan bisa." Namun, saya memutuskan untuk tidak menyerah. Saya mulai mempelajari teknik lari dari video online, seperti cara mengatur napas, postur tubuh, dan strategi menjaga stamina.

Di minggu kedua, saya mencoba kombinasi lari dan jalan. Setiap kali saya merasa ingin berhenti, saya membayangkan garis finish pada tanggal 20 Oktober. Visualisasi itu menjadi motivasi saya untuk terus melangkah.

Tantangan Psikologis
Permasalahan terbesar selama latihan bukanlah kelelahan fisik, tetapi hambatan mental. Pikiran negatif sering muncul: "Bagaimana jika kamu gagal? Bagaimana jika kamu tertinggal jauh di belakang peserta lain?" Ketakutan akan penilaian orang lain menjadi tantangan yang harus saya atasi.

Saya menyadari bahwa ini adalah momen di mana psikologi inovasi berperan. Inovasi tidak hanya terjadi dalam teknologi atau bisnis, tetapi juga dalam cara kita mendobrak pola pikir lama. Saya belajar untuk mengganti pikiran negatif dengan afirmasi positif: "Setiap langkah adalah kemajuan." Saya juga mulai mencari inspirasi dari komunitas lari di media sosial, di mana saya menemukan cerita-cerita orang lain yang berjuang dan berhasil melampaui batas diri mereka.

Proses Kreativitas dalam Latihan
Melatih tubuh untuk lari ternyata melibatkan banyak kreativitas. Saya harus menemukan cara untuk membuat latihan tetap menarik agar tidak bosan. Salah satu inovasi yang saya coba adalah membuat playlist musik dengan tempo yang sesuai untuk lari. Musik membantu saya menemukan ritme, membuat setiap langkah terasa seperti bagian dari tarian.

Selain itu, saya mencoba variasi latihan, seperti lari di medan yang berbeda—kadang di jalanan, kadang di taman. Variasi ini tidak hanya melatih fisik saya, tetapi juga memberikan pengalaman baru yang menyegarkan pikiran.

Hari Perlombaan
Ketika tanggal 20 Oktober tiba, saya merasa campuran antara gugup dan bersemangat. Saat start dimulai, saya ingat semua latihan dan perjuangan yang telah saya lalui. Saya berlari dengan fokus pada ritme napas dan langkah.

Di kilometer ketiga, saya merasa hampir menyerah. Namun, pikiran saya kembali ke pelajaran yang saya dapat selama latihan: inovasi adalah tentang keberanian untuk terus maju, meski terasa sulit. Saya membayangkan diri saya melintasi garis finish, dan itu memberi dorongan untuk melanjutkan.

Refleksi
Ketika akhirnya saya mencapai garis finish, saya tidak hanya merayakan jarak 5 kilometer yang berhasil saya tempuh, tetapi juga kemenangan atas keraguan diri. Partisipasi dalam lomba ini mengajarkan saya bahwa kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk melampaui batas diri.

Melalui proses ini, saya belajar bahwa inovasi bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang baru, tetapi juga tentang menemukan cara untuk mengatasi tantangan lama dengan perspektif yang segar. Lari ini bukan hanya tentang jarak, tetapi tentang perjalanan mental menuju versi diri yang lebih baik.

Daftar Pustaka:

Pekan Inovasi Psikologi Indonesia (PIPI) 5. (2019). Kegiatan Perlombaan untuk Mahasiswa Psikologi. Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Jakarta Raya.

Arlinta, D. (2023) Perubahan perilaku: Tiga minggu membangun kebiasaan. Kompas. 2 Januari, Hal. 8.


Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar