Essay Ujian Tengah Semester Psikologi Inovasi. Dosen pengampu: Arundati Shinta.
Disusun oleh
Nama : Ridhwan Fajar
NIM : 20310410028
Dalam masyarakat modern saat ini, perempuan harus dianggap
setara dengan laki-laki. Kesetaraan berarti milik perempuan Persamaan hak,
sehingga sering kita dengar istilah “pembebasan perempuan”. Perempuan masa kini
harus mulai diikutsertakan dalam semua sektor pembangunan nasional. Salah
satunya adalah tentang isu lingkungan. Sumber
daya perempuan hanya dapat ditingkatkan dengan mengakui bahwa mereka harus
dididik. Perempuan membutuhkan kesempatan pendidikan yang sempurna tanpa
disparitas pendidikan berbasis gender. Perempuan memegang peranan yang sangat
penting dalam setiap aspek kehidupan, sehingga harus benar-benar dipersiapkan
dan dididik. Namun, dari fakta sejarah, pendidikan hanya cocok untuk satu
gender (laki-laki) dalam diri manusia. Harus diakui, peran perempuan belum
optimal.
Indonesia sudah memiliki sejarah yang panjang tentang
wanita dan pendidikan. Beberapa pejuang kaum wanita Indonesia yang ikut serta
dalam aktivitas politik dan pendidikan yaitu Cut Nyak Dien, Martha Tiahahu,
Yolanda Maramis dan banyak lagi. R.A Kartini dan Dewi Sartika adalah jagoan untuk
kesetaraan hak pendidikan bagi perempuan. Ini membuktikan bahwa pahlawan kita
telah memperhitungkan situasi perempuan saat itu, dan berharap dapat
memperbaiki nasib perempuan dengan tindakan praktis. Hal ini dilakukan karena
para pejuang wanita di Indonesia saat itu sudah memikirkan pentingnya
pendidikan wanita. Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan dianggap paling
dirugikan dalam hal akses terhadap kesempatan pendidikan yang lebih terbatas.
Hingga saat ini masih banyak perempuan yang tidak memiliki kesempatan yang baik
untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas. Ini mungkin karena alasan ekonomi,
keluarga dan budaya, yang merupakan salah satu faktor utama yang membatasi
akses perempuan ke pendidikan.
Wanita sebenarnya memegang peranan penting dalam kehidupan
ini. Namun, peran bersifat abstrak. Seperti halnya seorang pelatih mengelola
para pemainnya, perempuan dapat memainkan peran penting dalam menciptakan
generasi yang cerdas dan beretika. Kehidupan
berkeluarga merupakan titik tolak kehidupan berbangsa. Anak yang lahir dalam
keluarga terdidik tentunya akan memiliki nilai yang berbeda dengan anak tanpa
perhatian orang tua, terutama ibu. Hal ini dikarenakan, secara psikologis,
wanita memiliki perasaan yang tinggi.
Seorang wanita, anak bangsa yang mampu melahirkan sekelas bung Karno. Artinya, perempuan
merupakan jantung penentu keberhasilan suatu negara. Perannya sangat berarti
dan karyanya tidak boleh diremehkan. Sebagaimana sabda Nabi SAW, perempuan
merupakan tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Dari pendidikan rumah, wanita mulai
terbang tinggi. Awal yang sempurna akan mempengaruhi hasil akhir permainan.
Perempuan, karena diangkat sebagai ibu, mendidik anak-anaknya,
memegang peranan terpenting dalam keluarga, diharapkan dapat melengkapi
keluarganya, tidak hanya sebagai anggota keluarga, tetapi sebagai istri, suami
dan guru suaminya, anak-anaknya, tetapi peran perempuan lebih baik dari itu,
perannya sebagai pendidik, pemimpin, pekerja, perawat, semua oleh seorang
perempuan sesuai dengan hak-haknya yang ditetapkan.
Jika ibu bisa menjunjung tinggi moral anak, maka ibu bisa
menjunjung tinggi moral negara. Lahirnya generasi emas negeri ini merupakan
hasil pendidikan keluarga yang sebagian besar didominasi oleh pendidikan ibu.
Para ibu yang mendidik anak-anaknya terlebih dahulu dan memperkenalkan dunia
kepada anak-anaknya merupakan suatu sistem yang utuh. Tidak dapat disangkal
bahwa mengabaikan perempuan berarti mengabaikan setengah dari potensi
masyarakat, dan menyalahgunakan mereka berarti melecehkan seluruh umat manusia,
karena tidak ada seorang pun, kecuali Adam dan Hawa, yang tidak dilahirkan
melalui perempuan. Ilmu menjadi semakin penting bagi seorang wanita, ketika dia
terlihat seperti ibu dari seorang anak, untuk dapat melahirkan generasi yang
berkualitas, maka wanita (ibu) harus terlebih dahulu memenuhi syarat. Sebagai seorang yang beragama, kita percaya
bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan perempuan sedemikian itu untuk
mengemban tugas yang berat, yakni mendidik dan membentuk watak serta
kepribadian anak.
Daftar pustaka:
Safrizal, Aksan. (2022). Perempuan Masa Kini.
Academia.edu
Afif, Mohammad. (2019). Peran Perempuan Dalam
Pendidikan Prerspektif M. Quraish Shihab. Tadris
Nurhayat, D. A. M. (2022). Pentingkah Pendidikan
Bagi Wanita?. Tangerang.com
Mursidah. (2021). Peran Perempuan Sebagai Pendidik
Dalam Keluarga. Baritopost
0 komentar:
Posting Komentar