Home »
» Meringkas Film Youtube dan Opini Saya tentang Strategi Guru dalam Mengubah Murid
THE RON CLARK STORY
Nur Alfiyah
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik
|
Persyaratan utama untuk menjadi guru atau pendidik
adalah sabar dan selalu mau belajar. Kita harus sabar dan selalu haus akan
suatu ilmu supaya kita bisa membantu murid-murid yang bermasalah dan
mengarahkan mereka sesuai potensinya.
|
Sumber
|
The Ron Clark Story | Full Movie | Annie deYoung |
Max Enscoe Film – 1:30:22
https://youtu.be/7xA2w5II718
|
Ringkasan
|
- Ron Clark adalah
seorang guru yang sangat menginspirasi peserta didiknya. Awalnya Ron Clark
atau Mr. Clark menjadi guru selama empat tahun di Snowden Elementery School
di Aurora, North California pada tahun 1994. Ia membuat sekolah dasar
tersebut menjadi sekolah yang mendapatkan nilai kelulusan memuaskan. Singkat
cerita, ia memutuskan pindah ke New York untuk menjadi seorang guru disana.
- Di New York, Mr.
Clark segera mencari sekolah SD untuk dapat mengajar. Ia tidak langsung
diterima begitu saja, dalam usahanya menjadi guru SD di New York ia juga
sempat ditolak. Tetapi kemudian ia menemukan sekolah yaitu Inner Harlem
Elementary School dan diterima di
sekolah tersebut tepat ketika ada seorang guru yang keluar dari SD Harlem. Guru
yang keluar itu tidak mampu mengatasi peserta didik di sekolah tersebut. Sebelum
Mr. Clark mengajar kelasnya, ia mengunjungi rumah dan orang tua masing-masing
peserta didiknya. Dari situ ia menemukan berbagai kondisi dan latar belakang
yang sangat berbeda.
- Hari pertama
mengajar, Mr. Clark melihat kondisi peserta didiknya yang begitu heterogen. Mereka
sangat acuh dan tidak menghargai keberadaan guru di dalam kelas bahkan
memanggil gurunya tanpa embel-embel Sir, memanggil dengan nama binatang serta
kata-kata buruk lainnya. Kemudian Mr. Clark membuat beberapa peraturan di
kelasnya, yang pertama yaitu we are family atau menjadikan kelas
tersebut sebagai keluarga. Peraturan tersebut tentu tidak mudah untuk
dijalankan. Namun, Mr. Clark tidak pernah bosan untuk berusaha dan menerapkan
peraturan istimewa tersebut.
- Murid-murid di
kelas Mr. Clark banyak sekali memiliki kebiasaan yang sangat tidak baik,
mulai dari kebiasaan mereka yang tidak menghargai teman maupun gurunya,
berkelahi, berkata kasar, dan kenakalan lainnya. Tetapi Mr. Clark selalu mencoba
strategi belajar yang sesuai dengan kondisi kelasnya supaya muridnya mau
mendengarkan penjelasannya. Ia membaur dengan murid-muridnya dengan cara ikut
bermain permainan yang sering muridnya lakukan. Disitu ia membuat kesekapatan
dengan murid-muridnya, jika ia bisa belajar permainan tersebut, maka
murid-muridnya harus belajar/mendengarkan penjelasan darinya.
- Mr. Clark juga
mampu melihat potensi-potensi kecerdasan dan bakar yang dimiliki peserta
didiknya. Selanjutnya, ia juga melakukan pendekatan pada individu pada murid yang
tidak pernah menyelesaikan Prnya dengan mendatangi rumahnya dan memberikan
pelajaran tambahan. Ia juga selalu membantu dan meyakinkan murid-muridnya ketika
ada masalah.
- Mr. Turner,
kepala sekolah SD Harleem menuntut agar seluruh peserta didiknya bisa lulus
ujian akhir, ia tidak mementingkan metode-metode pengajaran yang dilakukan Mr.
Clark di kelas. Tetapi Mr. Clark tetap menggunakan metode pengajarannya
sendiri. Menjelang ujian nasional, Mr. Clark melakukan berbagai macam usaha
dan kerja keras agar materi yang disampaikan bisa diterima oleh
murid-muridnya. Salah satu cara yang ia lakukan yaitu membuat kesepakatan
dengan muridnya bahwa ia akan meminum satu kotak susu setiap 15 detik dengan
syarat murid-muridnya diam saat ia menjelaskan materi. Cara itu berhasil dilakukan
dalam kelasnya.
- Mr. Clark
mengundang orang tua peserta didik untuk menyaksikan pengumuman nilai ujian
dari anak-anaknya. Hasilnya, nilai rata-rata kelas itu yang terbaik bahkan
mengalahkan nilai rata-rata kelas unggulan. Murid-murid di kelas itu
memberikan penghargaan kepada Mr. Clark sebagai guru terbaik.
|
Permasalahan
|
- Peserta didik
yang nakal dan sulit diatur. Mereka tidak menghargai guru, berkelahi, memanggil
guru dengan nama binatang dan kata-kata kasar lainnya, tidak mau belajar, dan
sangat acuh.
- Peserta didik tidak
nyaman belejar di ruang kelas. Terlihat pada guru sebelum Mr. Clark yang
mengajar mereka tidak sanggup karena kenakalan dan kericuhan yang mereka buat
supaya tidak ada yang mau mengajar mereka.
- Kepala sekolah
yang menuntut hasil kelulusan yang harus diperoleh peserta didik di SD
Harleem tanpa memedulikan metode mengajar Mr. Clark.
- Keadaan lingkungan
sekitar yang tidak mendukung. Lingkungan yang keras dapat memengaruhi sifat
seseorang seperti perjudian, pencurian, dan kekerasan yang dapat mengurangi
kepedulian terhadap pendidikan.
- Kurangnya kepedulian
orang tua terhadap pendidikan anaknya. Orang tua yang sibuk dengan
pekerjaannya sendiri sehingga anak disibukkan dengan membantu pekerjaan rumah
dan kurangnya waktu anak untuk belajar.
|
Opini saya
|
- Sebagai seorang
guru harus terus mau belajar. Belajar dalam hal ini yaitu mau belajar
memahami potensi murid-muridnya, mau belajar yang disukai murid, dan belajar
melihat murid yang bermasalah dari latar belakangnya. Dengan begitu seorang
guru akan mampu menemukan metode pengajaran yang sesuai dengan kelasnya dan
mampu mengarahkan muridnya sesuai dengan potensi masing-masing.
- Sebagai seorang
guru tentunya harus sabar. Sabar dalam menghadapi peserta didik yang
bermasalah, sehingga pelan-pelan murid pun akan menyadari kehadiran guru
tersebut dan mereka akan mengikuti aturan dari gurunya.
- Dalam kehidupan
sehari-hari, saya juga belajar sabar dan selalu mau belajar. Ini dibuktikan
saat saya menjadi shadow teacher. Disitu saya belajar sabar menghadapi siswa/klien
yang memiliki gangguan, dan tentu awalnya saya minim ilmu tentang yang saya
tangani. Tetapi saya terus belajar bagaiamana cara menghadapi dan menangani
mereka, apa saja metode pengajaran yang tepat untuk mereka, dan mencoba
melihat apa potensi yang ada dalam diri mereka.
|
0 komentar:
Posting Komentar