Essay 1 Psikologi
Inovasi Semester Lima
Dosen Pengampu
Arundati Shinta
Rosita Permatahati
(20310410075)
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Menjadi perintis untuk mengurangi kesejangan
fasilitas pendidikan di kota dan di desa bisa dilakukan dengan social
entrepreneurship (membangun Sanggar bagi anak-anak desa). |
Sumber |
Zakaria, I. (2022). Supardi: Sanggar Bagi
Anak-Anak Desa. Kompas. 4 Oktober,
hal. 16. |
Ringkasan |
Tahun 2013 setelah pulang
dari Nusa Tenggara Timur usai mengikuti program Pemuda Sarjana Bergerak
Pembangunan Pedesaan, Supardi merintis Sanggar Bale Ade untuk menumbuhkan
minat literasi padda anak-anak. Idenya tersebut berawal dari ketika Supardi
melihat kesenjangan fasilitas pendidikan di kota dengan di desa, terutama
kegiatan di luar sekolah, contohnya tempat les. Alasan yang lain yaitu
semakin berkurangnya tempat anak-anak berkumpul dan bermain. Bermodal dari uang saku dari
program PSP3, Supardi membeli perlengkapan yang sederhana terlebih dahulu,
misalnya bahan bacaan, papan tulis, dan spidol yang diletakkan di ruang
kosong rumah Supardi. Kegiatan di Sanggar yaitu ia mengajar Les Bahasa
Inggris dan membuka layanan perpustakaan. Cara agar anak-anak datang ke
Sanggarnya yaitu Supardi berkeliling ke rumah-rumah untuk mengajak anak-anak
untuk ikut belajar di Sanggarnya, lalu perilaku anak-anak yang suka
mengajak-ajak temannya membuat anak-anak yang datang ke Sanggarnya terus
bertambah. Tahun 2015 mulai banyak
sukarelawan dan komunitas lain yang terlibat sehingga membuat kegiatan di
Sanggar semakin banyak seperti belajar matematika gratis hingga membuat
prakarya. Setiap tiga bulan sekali diadakan kegiatan Panggung Kita yang
bertujuan untuk menganalkan bahwa siapa saja bisa tampil diatas panggung. Kegiatan
lain yaitu Rsansel Pustaka setiap seminggu sekali. Ketika ada permasalahan di
Sanggar, misalnya tidak adanya Sukarelawan Supardi menjalankan kegiatan
Sanggar sendiri ditengah kesibukannya sebagai teknisi AC. Serta saat gempa
melanda dan bangunan Sanggar hancur, Supardi tetap membuka Sanggar di area
penggungsian dan menggelar kegaiatan sebagai trauma healing bagi anak-anak. Adanya Sanggar membawa banyak
perubahan bagi anak-anak di desa.mereka menjadi lebih percaya diri hingga
memiliki keinginan untuk kuliah. |
Permasalahan |
Kesenjangan fasilitas
pendidikan di kota dan di desa serta semakin padatnya desa membuat area
bermain anak-anak semakin berkurang sehingga membuat anak tidak memiliki
tempat untuk menambah ilmu dan mengasah kreatifitas serta rasa percaya
dirinya. |
Opini saya |
Bersedia menjadi seorang
perintis untuk menyediakan wadah bagi anak-anak di desa yang mana disana
fasilitas pendukung pendidikan belum sebanyak diperkotaan sangat perlu
diapresiasi, karena diperlukannya kemampuan, kesungguhan, serta kemauan untuk
membangun wadah tersebut dan mempertahankannya hingga kini. Membangun Sanggar bagi anak-anak adalah bukan hal
yang umum dilakukan karena di dalam Sanggar tidak hanya mendukung satu jenis
kegiatan tetapi ada berbagai kegiatan mulai dari yang berhubungan dengan
akademis hingga non akademis. Di dalam masyarakat saya juga sudah melakukan
kegaiatan untuk mendukung akademis anak-anak yaitu dengan mengajar les. |
0 komentar:
Posting Komentar