Peran Perempuan
dalam Mendidik Generasi Emas Penerus Bangsa
Essay Prestasi 3
Psikologi Inovasi
(Semester Ganjil 2022/2023)
Rifa Rufianti
(20310410053)
Dosen Pengampu :
Dr., Dra. Arundati
Shinta, M.A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Membahas mengenai perempuan, rasanya tidak lepas dengan peran dan tugasnya dalam pendidikan, pembetukan karakter, dan penanaman nilai moral untuk anak-anaknya (Kamila, 2020). Perempuan yang telah memiliki anak, tentu berkewajiban menjalin hubungan yang baik dengan anaknya. Kedekatan yang dari hati akan membuat anak mudah dalam belajar dan mengaplikasikannya. Ibu merupakan bagian dari kehidupan anak sejak dalam kandungan. Cinta kasih dari ibu selalu mengiringi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang tumbuh dengan didikan yang baik dari ibu akan menjadi generasi penerus harapan bangsa. Namun, ada beberapa hal yang biasanya membuat ibu tidak bisa optimal dalam memberikan pendidikan kepada anak. Biasanya karena urusan pekerjaan yang padat, kesibukan mengurus rumah tangga, tumpukan pekerjaan domestik yang harus diselesaikan, dan tuntutan sosial yang terkadang membuat ibu kurang memiliki waktu maksimal dalam mengasuh anaknya seperti ngerumpi di rumah tetangga.
Ibu adalah peran yang sangat berpengaruh terhadap karakter anak-anaknya.
Ia merupakan sosok luar biasa yang menjadi tempat anak bertanya suatu hal. Ibu
yang memiliki peran multitalenta dalam keluarga, tentu harus memiliki banyak
waktu di rumah. Terutama dalam mendidik keturunannya. (Lubis & Harahap,
2021). Ada cara sederhana agar seorang ibu dengan segudang tugasnya bisa mendidik
dan menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak yaitu sebagai berikut:
1. Melibatkan
diri dalam hal sesederhana pun. Misalnya saat anak mengerjakan PR, maka sesingkat
apapun waktu yang ibu miliki, keterlibatannya akan membuat anak merasa menjadi
bagian penting dalam hidupnya. Daripada menyerahkan kepada guru les sepenuhnya.
2. Bercerita dan
mendengarkan cerita anak sebelum tidur cukup efektif untuk membangun dan
mempertahankan kedekatan anak dengan orangtua.
3. Mengantar dan menjemput anak. Aktivitas ini memang terlihat sepele. Namun, anak akan merasa diperhatikan jika ibu bersedia mengantarkan dan menjemput anaknya. Ia merasa bangga jika orangtuanya menyempatkan diri untuk melepaskan keberangkatannya di bangku pendidikan.
Ibu berperan dalam pendidikan anaknya, maka banyak orang yang mengatakan
bahwa ibu merupakan madrasah pertama bagi anaknya (Abdul, 2020). Perempuan yang
berperan sebagai ibu memberi pengaruh besar terhadap proses kemajuan bangsa
yang beradab dan bermartabat. Menurut Kartini, tokoh pahlawan nasional peran
perempuan adalah mendidik anak-anak yang nantinya akan menjadi pewaris bangsa. Generasi
emas yang akan memimpin sebuah negara. Oleh karena itu, sebagai seorang ibu
yang memiliki kodrat mengandung, melahirkan, dan mengasuh anak sangat berperan
dalam kehidupan dan masa depan anak karena kedekatan anak yang begitu intens
sejak dalam kandungan sampai ia dilahirkan di dunia.
Adapun bukti mengikuti lomba foto yaitu sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, M. R., (2020). Ibu sebagai madrasah bagi anaknya: pemikiran
pendidikan ra kartini. Journal of islamic education policy, 5(2).
Kamila, A. (2020). Peran perempuan sebagai garda terdepan dalam keluarga
dalam meningkatkan motivasi belajar anak di tengah pandemi covid-19. Jurnal
konseling pendidikan islam, 1(2), 75-83.
Lubis, M. S. A., & Harahap, H. S. (2021). Peranan ibu sebagai
sekolah pertama bagi anak. Jurnal ilmu pendidikan, 2(1), 6-13.
0 komentar:
Posting Komentar