Peran Perempuan Dalam Bidang Pendidikan Anak
Dibuat
untuk memenuhi ujian mid psikologi inovasi dengan dosen pengampu Dr. Arundati
Sintha M.A
Oleh
Siti
Nurhaliza (20310410055)
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Pendidikan
merupakan upaya yang dilakukan pada anak sejak masih lahir dengan tujuan salah
satunya untuk memajukan atau meningkatkan akhlak atau budi pekerti anak.
Nurkholis (2013) mengatakan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak
lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam
beserta lingkungannya. Kemudian Nurkholis juga menambahkan bahwa dalam
pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek
afektif (merasa). Sebagai ilustrasi saat kita mempelajari sesuatu maka di
dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur- unsur yang berkaitan dengan
perasaan seperti semangat, suka dan lain- lain.
Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, dan kemampuan anak. Untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, dan kemampuan anak perlu adanya peran bimbingan atau arahan dari orang tua maupun guru. Selain itu peran perempuan (ibu) dalam pendidikan sangat penting karena ibu akan menjadi madrasah pertama bagi anaknya, ketika anaknya lahir maka yang akan mendidik anak pertama kali adalah ibu, dan juga anak akan belajar dari lingkungan terdekatnya dulu yaitu, lingkungan keluarga (ibu). Perempuan dalam dunia pendidikan memiliki fungsi dan peran yang sangat penting. Hal ini selaras dengan yang dikatakan oleh Farin (2021) bahwa peran perempuan dalam pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting. Pengetahuan membuat perempuan cerdas dan semakin multi- tasking. Perempuan tidak hanya lagi menjalani rutinitas domestik seperti ibu rumah tangga dan pengasuh anak saja, melainkan ikut serta dalam memajukan dunia publik dan perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia. Peran perempuan dalam pendidikan anak jika berdasarkan kehidupan sehari- hari contohnya seperti mengajari anak membaca, menghitung, menulis, membuat kerajinan dan yang lainnya. Hal ini bisa kita lihat seperti pada 3 gambar foto lomba yang saya ambil untuk keperluan lomba yang diselenggarakan oleh kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Republik Indonesia. Adapun 3 gambar atau foto tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 1.
Pada gambar 1 ini memperlihatkan seorang perempuan yang
sedang mengajarkan anak didiknya belajar Iqra. Meskipun dengan kesehariannya
sebagai ibu rumah tangga beliau masih menyempatkan waktunya untuk mengamalkan
ilmu yang dimilikinya dengan mengajar TPA pada anak-anak.
Gambar 2.
Pada gambar ini terlihat seorang ibu yang sedang
mengajarkan anaknya membaca. Safarina dan Hani (2018) mengatakan bahwa membaca
merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua anak, karena membaca anak
dapat belajar banyak tentang bidang study. Selain itu Safarina dan Hani juga
menambahkan bahwa baca
adalah kegiatan mendengar agar mendapat arti dari sebuah tulisan.
Gambar 3.
Pada gambar ke 3 ini dapat kita lihat bahwa ada seorang
ibu yang tengah mengajari anaknya tentang bagaimana caranya menghitung. Leoni
(2009) mengatakan bahwa membaca, menulis, dan menghitung adalah hal mendasar
yang perlu dikenalkan pada buah hati sejak dini. Efektifnya saat buah hati
mulai masuk sekolah taman kanak- kanak (TK). Sebagian besar TK menargetkan peserta
didiknya mampu membaca, menulis, dan menghitung sebelum lulus dan melanjutkan
ke jenjang sekolah dasar (SD). Tentunya yang demikian bukan tanpa alasan, 3 hal
tersebut menjadi modal utama yang harus dimiliki anak dalam proses pembelajaran
di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dari 3 gambar atau foto di atas
menggambar bagaimana peran ibu atau perempuan dalam pendidikan anak. Dapat
disimpulkan bahwa peran dan fungsi perempuan dalam bidang pendidikan anak
sangat penting, salah satu peran dari ibu atau perempuan kepada anaknya
adalah memberikan pengajaran pada anak misalnya terkait membaca, menghitung,
pemberian pengetahuan agama, menulis dan sebagainya.
Farin, Syifa Evania. 2021. Peran perempuan dalam
pendidikan di indonesia pada zaman modern. Ilmu politik. Vol 1. No 2. Hal 1- 6
Leoni, Tina. 2009. Asyik belajar ca lis tung (membaca-
menulis- menghitung). Cet. 1. Jakarta: Tangga pustaka
Nurkholis.
2018. Pendidikan dalam upaya memajukan teknologi. Jurnal pendidikan. Vol 1. No 1. Hal 24-44
Safarina, Eka Sri., & Hani
Susanti. 2018. Penanganan
anak kesulitan belajar disleksia melalui permainan bowling keberanian. Jurnal
Ceria. Vol 1. No 2. Hal 35-40
0 komentar:
Posting Komentar