ESSAY 3 PSIKOLOGI INOVASI
PSIKOLOGI INOVASI
Dosen Pengampu : Dr.,
Dra. Arundati Shinta MA
Nama :
Ridhwan Fajar
Nim :
20310410028
Kelas :
Psi B (Karyawan)
Topik |
Perkembangan kemampuan fisik setiap
bulan |
Sumber |
Diri saya Sendiri Dalam Olahraga
Kesamaptaan Jasmani |
Ringkasan |
Psikologi olahraga adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia selama melakukan aktivitas fisik.Psikologi
atlet dalam olahraga menghasilkan banyak gejala, banyak di antaranya muncul
karena persaingan dalam olahraga. Pentingnya menggunakan psikologi dalam
olahraga didasari oleh adanya 3 unsur yang menentukan keberhasilan seorang
atlet atau tim dalam suatu pertandingan, yaitu : Fisik, Teknik dan Mental.
Faktor fisik dan mental adalah dua faktor dalam tubuh manusia yang selalu
berinteraksi satu sama lain. Orang yang sakit fisik dapat mempengaruhi
kondisi mentalnya dan sebaliknya. Banyak faktor dalam mentalitas atlet yang
menentukan berhasil tidaknya suatu permainan, antara lain motivasi,
kepercayaan diri, kecemasan, kepemimpinan, dan lainnya. Motivasi dapat dilihat sebagai proses dimana
seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang
kuat menunjukkan bahwa dorongan yang kuat untuk dapat melakukan sesuatu tertanam
dalam diri orang tersebut. Dilihat dari fungsi manusia, motivasi dapat
dibedakan menjadi motivasi dari luar (ekstrinsik) dan motivasi dari dalam
diri sendiri (intrinsik). Kesamaptaan berasal dari bahasa Sanskerta yang memiliki
kata dasar samapta yang memiliki padanan dengan kata ‘siap siaga’ yang bisa
diartikan memiliki keadaan siap atau persiapan secara fisik. Ketika
ditambahkan awalan ke- dan akhiran -an, kesamaptaan memiliki arti lebih luas,
yakni kesiapsiagaan seseorang secara fisik, mental maupun keadaan sosial yang
beragam.
Ketika kesamaptaan dipersempit kembali dalam lingkup
pendidikan, muncul satu metode Kesamaptaan Jasmani yang merupakan sebuah
syarat yang wajib diikuti seseorang sebelum diterima di sebuah instansi,
terutama instansi negara seperti TNI, POLRI, Sekolah Tinggi Kedinasan, dan
Kementerian. Secara umum, kesamaptaan jasmani memiliki beberapa
parameter penilaian untuk kesehatan fisik para peserta didik. Dari parameter
ini juga bisa disimpulkan apakah metode latihan sudah sesuai standar atau
justru berlebihan (overtraining). Paramater tersebut adalah frekuensi nadi
pagi, tekanan darah, gangguan haid untuk peserta perempuan, perubahan indeks
massa dan persen lemak tubuh, cedera muskuloskeletal, modifikasi skala
psikologik latihan, hemoglobin, dan proteinuria.
Kesamaptaan jasmani dilakukan selama 6 bulan untuk
mengetahui kemampuan stamina dan ketahanan fisik. Berikut beberapa rangkaian
tes kesemaptaan jasmani secara umum: lari 12 menit, pull up, sit up, push up,
shuttle run, tes multistage, tes lari 2,4 km, dan berenang.
Beberapa instansi menggunakan metode
berbeda dalam melaksanakan tes kesamaptaan jasmani ini. Ada yang menggunakan
5 rangkaian atau lebih, tergantung kebutuhan dan kebijakan dari pemangku
instansi. |
Permasalahan |
Bagaimana cara mempertahankan apa yang
sudah dicapai sebelumnya |
Opini Saya |
Memelihara kesehatan jasmani itu penting. Agar kekebalan
tubuh meningkat dan jarang terserang penyakit. |
0 komentar:
Posting Komentar