MOTIVASI MENJADI VOLUNTEER DI
DAERAH 3T
Butir
Prestasi Mata Kuliah Psikologi Inovasi
(Semester
5 Ganjil 2022/2021)
Rahayu
(20310410061)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A
Pauline&Pauline (2009)
menyatakan bahwa dua motif yang mendasari seseorang mengikuti kegiatan
volunteering di antaranya adalah memberikan sesuatu yang berharga kepada
masyarakat dan melayani komunitas. Sebagai tambahan, Katz dalam Pauline &
Pauline (2009). Clary et al. (1998) membuat Volunteer Functions Inventory (VFI)
yang menyatakan bahwa terdapat enam motivasi volunteer, di antaranya adalah: 1)
Nilai, dimana kegiatan ke-volunteer-an secara aktif dapat memuaskan hasrat para
volunteer untuk mengekspresikan perhatian kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
2) Pemahaman, yaitu mengekspresikan kebutuhan volunteer utnuk mendapatkan
pengetahuan. 3) Sosial, dimana hal tersebut memuaskan kebutuhan volunteer untuk
berpartisipasi dalam kegiatan ke-volunteer-an yang dipandang baik oleh
pihak-pihak yang siginifikan bagi volunteer, teman dekat, atau komunitas. 4)
Karir, meliputi peluang-peluang bagi volunteer untuk terikat ke dalam pekerjaan
volunteer dan mendapatkan pengalaman dan insight yang dibutuhkan bagi karir
masa depan mereka. 5) Proteksi, mengekspresikan kebutuhan individu yang
terlibat ke dalam pekerjaan volunteer untuk mengurangi perasaan negatif yang
diasosiasikan dari fungsi-fungsi ego manusia. 6) Enhancement, yakni
mengindikasikan hasrat para volunteer untuk mengalami kepuasan yang terkait
dengan pengembangan diri dan self-esteem. Kemudian dibalik itu alasannya adalah
mudahnya kita untuk menjadi volunteer sekarang ini banyak sekali organisasi non
pemerintah (NGO} yang membuka volunteer di indonesia terkhususnya didaerah 3 T.
Wahjosumidjo (1987) menyatakan
bahwa motivasi sebagai proses psikologis diakibatkan oleh 2 faktor yaitu faktor
dari dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut faktor intrinsik dan faktor
dari luar diri seseorang yang disebut faktor ekstrinsik. Oleh karenanya didalam
setiap penetilian diperlukan adanya kombinasi antara satu faktor dengan faktor
yang lain, sehingga Clary, et al. (1998) mengambil pendekatan fungsional dan
mengembangkan enam fungsi motivasi yang merupakan penggabungan antara
alturistik dan egois. Teori motivasi fungsional mengidentifikasi enam fungsi
motivasi, antara lain: nilainilai (value), karir, pemahaman (understanding),
sosial, peningkatan dan perlindungan (protective). Menurut teori fungsional
Clary, et al. (1998), individu secara sukarela mengikuti kegiatan volunteer
dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan sosial. Bagi saya
mengikuti kegiatan volunteer menjadi sebuah kepuasan tertentu dan kebanggaan
tersendiri bagi diri saya sendiri kemudian motto hidup saya adalah sebaik-baiknya
manusia adalah dia yang bisa bermanfaat bagi orang lain, saya menjalani
volunteer di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur tepatnya di pulau Seraya Marannu, untuk
pergi kepulau tersebut ditempuh 30 menit dari kota dan aksesnya hanya bisa
menggunakan perahu dan pulau tersebut adalah termasuk ke dalam wilayah 3 T.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggun
Pesona Intan, MOTIVASI VOLUNTEER SEBUAH
STUDI DESKRIPTIF PADA CSO PENDIDIKAN ANAK MARJINAL DAN JALANAN, JURNAL
MANAJEMEN [VOL. 13 NO. 1, MEI 2016: 76-93]
Jangkung
Putra Pangestu, Hubungan Motivasi dan Kepuasan
Relawan pada Organisasi Seni, TATA KELOLA SENI: VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2016.
Wahjosumidjo.
(1987). “Kepemimpinan dan Motivasi”. Jakarta: Ghalia Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar