Kamis, 19 Juni 2025

Esai 8 – Membuat komitmen ttg sampah

                                Komitmen Seorang Anak Kos untuk Tetap Pro Lingkungan

Mata Kuliah Psikologi Lingkungan


Dosen Pengampu:

Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A

Prasetiyo - 23310410121

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45

Yogyakarta

    Menjadi anak kos bukan berarti tidak bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan. Justru dari ruang hidup yang terbatas, saya belajar banyak tentang pentingnya tanggung jawab pribadi dalam mengelola sampah. Meski tidak memiliki lahan sendiri untuk bertanam atau membuat kompos, saya tetap berkomitmen untuk bersikap pro terhadap lingkungan hidup melalui langkah-langkah kecil yang konsisten dan berkelanjutan.

Salah satu bentuk komitmen saya adalah dengan menyediakan dua tempat pembuangan sampah secara terpisah di kamar kos saya, yaitu untuk sampah organik dan sampah non organik. Tempat ini saya desain sederhana namun fungsional, agar mudah digunakan sehari-hari. Pemisahan ini membantu saya untuk lebih sadar akan jenis sampah yang saya hasilkan dan bagaimana cara menanganinya dengan bijak.

Untuk sampah organik, seperti sisa makanan, kulit buah, atau ampas sayuran, saya berusaha memilahnya terlebih dahulu sebelum dibuang. Saya pisahkan yang masih bisa diurai dengan cepat dan yang tidak, agar petugas pengangkut sampah tidak kewalahan dan pengolahan sampah menjadi lebih efisien. Saya menyadari bahwa tanpa lahan untuk bercocok tanam, saya memang belum bisa mengolah sampah organik menjadi kompos sendiri. Tapi setidaknya dengan memilahnya, saya bisa mempermudah sistem pembuangan akhir dan tidak mencampuradukkan dengan sampah anorganik yang tidak bisa terurai.

Sedangkan untuk sampah non organik seperti plastik kemasan, botol, kaleng, dan kertas bekas, saya kumpulkan dan simpan di tempat khusus. Setelah terkumpul cukup banyak, saya membawanya ke bank sampah Apel. Ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab saya untuk memastikan sampah yang masih memiliki nilai guna tidak berakhir sia-sia di tempat pembuangan akhir. Dengan cara ini, saya turut berkontribusi dalam siklus daur ulang dan membantu mengurangi volume sampah anorganik yang mencemari lingkungan.

    Alasan saya menjalankan semua ini sederhana: saya ingin tetap menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah. Meskipun ruang gerak saya terbatas sebagai anak kos, saya percaya bahwa perubahan besar berawal dari kebiasaan kecil yang dilakukan secara konsisten. Komitmen ini bukan hanya untuk lingkungan, tapi juga untuk diri saya sendiri sebagai bentuk latihan hidup disiplin, peduli, dan bertanggung jawab.

    Saya percaya bahwa setiap tindakan, sekecil apapun, jika dilakukan dengan niat baik dan terus-menerus, akan memberikan dampak positif. Komitmen ini bukan semata-mata karena tren atau kewajiban moral, tetapi lahir dari kesadaran bahwa bumi adalah rumah kita bersama. Dan sebagai penghuni yang baik, sudah seharusnya kita menjaga dan merawatnya.

Dengan terus memilah sampah dan menabung di bank sampah, saya berharap bisa menginspirasi teman-teman kos lain untuk melakukan hal serupa. Karena menjaga lingkungan bukan tentang siapa yang punya lahan luas, tapi tentang siapa yang punya niat tulus dan aksi nyata, meski dari ruang yang sempit.


Video youtube saya tentang Pro Lingkungan

https://youtube.com/shorts/BNAT24AEyq8?si=7ZmH9McjMluFuM8T


Video TikTok

https://vt.tiktok.com/ZSkGtURFe/

0 komentar:

Posting Komentar