Minggu, 29 Juni 2025

ESSAY 8: KEGIATAN PRO LINGKUNGAN- Cholifahtun Pratista- 23310410120

 

ESSAY 8: KEGIATAN PRO LINGKUNGAN

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Dosen Pengampu: Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.


 

 

Nama: Cholifahtun Pratista Dewi

NIM: 23310410120

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Komitmen Seorang Mahasiswa dalam Menangani Sampah di Bantul: Sebuah Langkah Kecil Menuju Perubahan Besar

Masalah sampah telah menjadi persoalan krusial di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Seiring meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas konsumsi, volume sampah pun bertambah, terutama sampah plastik yang sulit terurai dan sering mencemari lingkungan. Dalam hal ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan menjadi sangat penting. Sebagai individu terdidik dan bagian dari masyarakat, mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk berkontribusi dalam pengelolaan sampah, dimulai dari kebiasaan sehari-hari seperti penggunaan kantong plastik dan cara membuang sampah.

Komitmen dalam menangani sampah bukanlah hal besar yang harus dilakukan secara serentak dan masif, melainkan bermula dari tindakan sederhana namun konsisten. Sebagai Seorang mahasiswa di Bantul, misalnya kita dapat menunjukkan komitmen tersebut dengan memilih untuk membawa tas belanja sendiri setiap kali berbelanja di pasar atau toko. Dengan menolak kantong plastik sekali pakai, mahasiswa tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga memberi contoh konkret kepada masyarakat sekitarnya tentang pentingnya gaya hidup yang ramah lingkungan.

Selain itu, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya juga menjadi wujud nyata komitmen terhadap lingkungan. Di banyak titik di wilayah Bantul, masih sering dijumpai tumpukan sampah liar yang dibuang sembarangan. Dalam hal ini, mahasiswa dapat menjadi pelopor perubahan dengan disiplin membuang sampah sesuai jenisnya organik, anorganik, dan B3 serta mengedukasi masyarakat sekitar, termasuk keluarga dan tetangga, tentang pentingnya memilah sampah sejak dari rumah.

Komitmen tersebut tidak datang begitu saja, melainkan lahir dari kesadaran akan dampak jangka panjang sampah terhadap lingkungan, kesehatan, dan keberlanjutan hidup manusia. Mahasiswa, sebagai kaum intelektual, perlu terus mengasah kepedulian sosial dan lingkungan mereka melalui literasi, kegiatan kampus, maupun keterlibatan langsung dalam program-program lingkungan seperti bank sampah, kampanye bebas plastik, atau gerakan bersih desa.

Tentu, tantangan akan selalu ada. Lingkungan sosial yang masih permisif terhadap penggunaan plastik, minimnya fasilitas pendukung, serta kurangnya penegakan regulasi bisa menjadi hambatan. Namun, komitmen sejati terlihat dari kemampuan untuk tetap teguh menjalankan prinsip meski dalam kondisi yang tidak ideal. Keteladanan dari mahasiswa dapat menjadi pemantik perubahan budaya yang lebih luas.

Dengan demikian, komitmen mahasiswa dalam menangani sampah di Bantul merupakan langkah penting dalam upaya menjaga lingkungan. Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan membawa tas belanja sendiri dan membuang sampah pada tempatnya adalah bagian dari perubahan budaya yang lebih besar menuju masyarakat yang lebih peduli lingkungan. Perubahan besar dimulai dari tindakan kecil—dan mahasiswa memiliki peran strategis sebagai penggerak awal dari perubahan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar