Essai 4 Psikologi Lingkungan – Daur Ulang Sampah Organik
UJIAN AKHIR SEMESTER
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
DAUR ULANG SAMPAH NON ORGANIK
NAUFAL M A LUBIS
22310420087
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta M. A
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMSI 45 YOGYAKARTA
Di tengah meningkatnya kekhawatiran global akan dampak pencemaran lingkungan, sampah non-organik seperti plastik menjadi salah satu ancaman terbesar bagi bumi. Plastik dikenal sulit terurai secara alami bahkan, satu botol plastik bisa membutuhkan waktu hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Setiap harinya, jutaan ton plastik dibuang, sebagian besar berakhir di laut, mencemari ekosistem dan membahayakan kehidupan laut serta manusia.
Namun, di balik tantangan tersebut, muncul berbagai inisiatif kreatif sebagai solusiyaitu denga mendaur ulang dan pemanfaatan kembali. Mengubah sampah menjadi barang fungsional tidak hanya membantu mengurangi sampah lingkungan, tetapi juga memberikan nilai jual yang dapat di nikamati secara pribadi.
Sebagai bentuk kontribusi kecil, saya memulai sebuah proyek sederhana dengan memanfaatkan galon air mineral bekas berkapasitas 15 liter. Daripada dibuang atau dibiarkan menumpuk tanpa guna, galon ini saya sulap menjadi tempat akuarium ikan mini. Prosesnya cukup sederhana : galon dibersihkan (galon dapat berupa merk lain dari mulai 5 – 15 liter), dipotong sebagian sisi atas untuk membentuk bukaan masuknya air dan ikan serta udara, lalu dihias dengan kerikil dan tanaman air (pilihan jika ada), dan tentu saja beberapa ikan kecil. Hasil akhirnya bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga menciptakan suasana relaksasi yang dapat mendukung kesejahteraan psikologis. Hal ini uga sudah banyak yang melakukan penerapan seperti pemanfaatan galon untuk tanaman hias, pembatas pagar, tempat sampah atau alternatif pengganti ember.
Gambar 1 : Pemanfaatan menjadi pot tanaman dan ember mutifungsi.
Proyek ini sekaligus menjadi refleksi bahwa daur ulang bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga berkaitan erat dengan aspek psikologis. Aktivitas kreatif seperti ini dapat menjadi sarana terapi sederhana melatih fokus, mengurangi stres, dan memberikan rasa puas atas karya yang dihasilkan. Mengolah kembali sampah plastik bukanlah hal yang rumit atau hanya bisa dilakukan industri besar. Kita semua bisa memulai dari hal kecil, dari rumah, dengan barang-barang di sekitar kita. Galon bekas, botol plastik, kemasan makanan semuanya punya potensi untuk dihidupkan kembali dengan sentuhan kreatif. Tahapan sangat mudah mengelola galon mineral menjadi alternatif pengganti akuarium untuk ikan. Caranya adalah pertama sediakan galon yang sudah tidak terpakai, kemudian potong bagian tengah galon atau bisa langsung diolah tanapa dipotong. Tahap terakhir tinggal isi air bersih, hiasan, dan ikan (seperti yang digambar).
Mari jadikan upaya daur ulang sebagai bagian dari gaya hidup sehari-hari. Karena setiap plastik yang kita manfaatkan kembali adalah satu langkah lebih dekat menuju bumi yang lebih bersih, dan jiwa yang lebih sehat.
Daftar pustaka :
Gambar 1 & 2 :
https://images.app.goo.gl/koPnYGozrCtoQECG9
https://www.rri.co.id/daerah/852845/pemanfaatan-galon-air-mineral-bekas-untuk-pot tanaman
https://vt.tiktok.com/ZSkqKkXKx/
Gambar 3 :
Naufal M A Lubis
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)








0 komentar:
Posting Komentar