Minggu, 29 Juni 2025


Essai 6 Psikologi Lingkungan – Pengelolaan Sampah TPSA Randu Alas

 

UJIAN AKHIR SEMESTER

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

 

PENGELOLAAN SAMPAH DI TPST RANDU ALAS

 

NAUFAL M A LUBIS

22310420087

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta M. A

 

FAKULTAS PSIKOLOGI 

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA 

 

 

 

Saya bekesempatan dapat mengunjungi salah satu TPS yang menerapkan 3R dalam pengelolaanya, yaitu TPST Randu Alas yang berlokasi di Jalan Pandanaran, Sardonoharjo, Kaliurang. Pada tanggal 19 April 2025 bersama ibu Shinta saya mengunjungi TPS tersebut sambil memperlajari proses pengelolaan sampa, pemilihan sampah yang akan dikelola, serta ilmu lainnya dalam urusan sampah. TPST Randu alas berdiri sekitar tahun 2015 dan mulai pengoprasian bangunan pada 2016. 

Acara kunjungan dibuka ibu Shinta selaku dosen dan pembimbing dalam melakukan kegiatan lapangan di TPST Randu Alas. Beliau memberikan arahan dan indormas dalam bentuk materi pembicaraan seperti informasi mengenai jenis sampah, pengelolaan sampah, pengetahuan tentang lokasi TPST Randu Alas berada, struktur pengelolaan sampah, dan pengajaran tentang bentuk rasa taanggung jawab dalam kepedulian lingkungan. Dalam sesi ini, bu Shinta di temani oleh kepala pengelola TPST Randu Alam yaitu pak Tujono sekaligus pegagas dalampembentukan TPS yang berdasarkan 3R yaitu Reduce, Reuse, Recycle. 

Pengelolaan sampah tersebut berasal dari sampah rumah tangga yang berada di sekitaran area TPS. Adanya kurang lebih 300 an KK yang teraftar dalam pemungutan tersebut, hal ini dilakukan dengan biaya perbulan yang bervariatif. Biaya yang dibutuhkan atau yang dikumpulkan dalam per bulanya kurang lebih mulai dari 20-60k perbulan. Adanya benefit yang dapat diterima dari pemunguta terebut adalah, adanya akses dalam pengumpulan tanpa harus memmbuang sampah sendiri, adanya pemilahan yang dilakukan oleh staff yang bekerja dalam pemisahan jenis sampah, dan terjaganya lingkungan sekitar. Jenis atau betuk sampah yang paling sering diterima ole TPS tentunya sampah organik dan onorganiktermasuk kain, jika sampah pembalut atau popok nanatinya akan ada itikatd baik atau tambahan biaya dengan alasan sampah yang sanagat susah diolah memerlukan peningkatan pemerhatian dengan memotong dan membersihkan sampah tersebut. 

       

Gambar (Naufal) : TPTA Randu Alas


Penerapan tugas utama dalam TPS ini adalah 3R degan pengelolaan sampah organik yang nantinya akan dikumpulkan dalam lubang besar yang akan nanatinya terurai seiring berjalan waktu sampah non-organik nantinya akan dipilah dan dipotong melalui mesin cutter khusus sampah seperti penggiligan yang mengangukut lebih dari 10 kg sampah, kemudian sampah yang dapat diurai akan dilakukan pembakaran. Pembakaran melalui tungku besar, dan cong yang menghadap tidak langsung ke permungkiman warga, yang nantinya ampas sisa pembakaran menjadai bahan timbunan tanak yang ada di belakang TPS. 

TPS dikelola bukan hanya oleh pak Tujono saja, pengelolaan terdiri dari 6 anggota yang bertugas dengan pembagian, 3 devisi yang bertugas menngangkut sampah, dan sisanya dalam pemilhan sampah. Dalam pengoprasionalnya ada banyak dan sedikitnya kendala yang dihadapi, seperti SDM pengelolaan yang kurang, pengetahuan kepada masyarakat dalam pemilhan, pemerhatian dalam alat yang tersedia, dan harapan besar terkait ke pemerintahan dalam pendanaan aataupun pemfasilitasn yang ada dalam TPST. 

Hal ini sangat bermanfaat dalam pemeberdayaan masyarakat, pengelolaan ini perlu dukungan yang besar dalam pengeorasionalannya. Dukungan dari semua sektor sangat diharapkan oleh TPST Randu Alas. Acara penyuluhan ini juga diharapkan dilakukan pergerakan yang aktif, bukan hanya sebagai pendengar saja diharpakan juga sebagi pelaku kepedulian sampah terhadap lingkungan.



                                                    Gambar (Naufal) : TPTA Randu Alas
 

0 komentar:

Posting Komentar