Langkah Konkret Yang Saya Lakukan Untuk Mempererat Hubungan Dengan Warga Kampung
Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra., Arundati Shinta, M.A
Nama : Isgiyati
NIM : 23310410116
Kelas : Karyawan
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Gotong royong ini merupakan tradisi yang rutin diadakan di kampung. Kegiatan ini juga merupakan momen berkumpul dan berbincang dengan tetangga, sekaligus manfaatnya membersihkan lingkungan jadi bersih dan rapi. Dengan ikutan gotong royong ini saya dapat mengenal warga lebih dekat, berbagi cerita dan saling membantu dalam menjaga kebersihan serta keindahan kampung saya.
Kegiatan yang kedua yaitu pada hari Jum'at sore tanggal 16 Mei 2025 dilanjut malam Sabtu tanggal 17 Mei 2025. Kegiatan Dawis (Dasa Wisma ) tempat saya dapat jatah memasak untuk Posyandu Balita hari Sabtu tanggal 17 Mei 2025 jam 09.00 pagi - 12.00 di balai desa Pelem.
Peran saya disini sebagai koordinator acara memasak tersebut sampai jadi di antarkan ke balai desa. Saya juga ikutan nimbrung memasak. Menu Posyandu sudah di tentukan yaitu bubur kacang ijo ketan hitam, telur rebus, buah pepaya. Menyiapkan juga nasi dan Snack 20 box buat kader posyandu yang bertugas. Untuk menu nasi box yaitu sayur tempe cabai hijau, semur telur, kerupuk, oseng-oseng mie kuning dan buah pepaya.
Kegiatan memasak ini kami mulai dari Jum'at sore dengan prepare persiapan bungkus kardus, menggoreng krupuk, merendam kacang hijau, beras ketan dll.
Baru jam 3 dini hari kami memasak bubur kacang ijo sampai packing siap antar jam 8 pagi sudah di balai desa.
Alhamdulillah kegiatan memasak untuk Posyandu Balita ini berjalan lancar.
Saya dan warga yang ikut memasak kebagian juga bubur kacang hijau bisa buat sarapan pagi anak-anak di rumah.
Untuk dana memasak tersebut ada patungan dari iuran per Dawis, iuran RT dan subsidi dari pengurus posyandu kampung.
Untuk kegiatan ke tiga yaitu hari Jum'at sore tanggal 23 Mei 2025 jam 16.00.
Qodarulloh salah satu warga RT saya Bu Muginah sakit sudah ada kurang lebih sebulan tidak kelihatan. Biasanya beliau ikut kegiatan pengajian di masjid kampung kami. Ternyata beliau sakit di rawat di rumah nya. Saya berinisiatif mengumpulkan ibu-ibu warga untuk menengok Bu Muginah tersebut. Peran saya disini yaitu mengkoordinir ibu-ibu dan menggalang donasi sukarela untuk diserahkan ke Bu Muginah.
Melalui kegiatan ini saya dan warga kampung dapat saling bertukar informasi, mempererat tali silaturahmi dan membangun rasa saling percaya. Saya juga aktif membantu warga yang membutuhkan terutama warga yang sudah lansia. Misalnya saya sekedar menemani mereka berbincang agar tidak merasa kesepian di hari tua nya.
Selain itu saya memanfaatkan teknologi dengan membuat grup WhatsApp khusus warga kampung. Grup ini digunakan untuk berbagi informasi penting dari Bu Dukuh maupun informasi lainnya, mengkoordinasikan kegiatan bersama serta menyampaikan pesan-pesan yang bermanfaat.
Dengan cara ini, komunikasi antar warga menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga hubungan sosial semakin lebih erat.
Hubungan yang baik tidak hanya membuat lingkungan menjadi nyaman, tetapi juga menciptakan rasa aman dan saling peduli didalam kehidupan bermasyarakat. Dengan semangat kebersamaan ini, saya berharap kampung kami menjadi contoh komunitas yang solid dan penuh kasih sayang.
SEMOGA BERMANFAAT
Yogyakarta, 9 Juni 2025
✍️ Isgiyati_psi












0 komentar:
Posting Komentar