Jenis dan Gaya Kepemimpinan
Essay
Persyaratan Ujian Akhir Semester Psikologi Sosial II
(Semester
3 Ganjil 2021/2022)
Rahayu
(20310410061)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A
Di
jaman modern saat ini diperlukan usaha yang baik dan seorang Pemimpin yang
bersifat jujur, adil dan transparan serta bisa meningkatkan kinerja karyawannya
mulai bawah sampai atas. Terbentuknya
kinerja yang baik akan menimbulkan umpan balik (feedback) kepada bawahan itu
sendiri/pegawai, yaitu akan menimbulkan motivasi kerja yang tinggi dan juga
umpan balik (feed back) pada atasan/pimpinan yaitu akan selalu memperbaiki
kepemimpinannya dan mampu untuk mendorong/memotivasi bawahan dan kemudian
performance akan tinggi sehingga kepuasan yang tercapai, pada akhirnya kinerja
akan meningkat, menurut Stoner (1996) dan Usaha pencapaian tujuan organisasi
ini tidak terlepas dari kinerja karyawannya, hal ini sangat penting karena
karyawan adalah pemikir, perencana sekaligus pelaksana.
Thoha
(1997) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain. Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi di antara orang yang
akan mempengaruhi dengan orang yang perilakunya dipengaruhi menjadi sangat penting
kedudukannya.
Menurut
University of Iowa Studies yang dikutip Robbins dan Coulter (2002), Lewin
menyimpulkan ada tiga gaya kepemimpinan; gaya kepemimpinan autokratis, gaya
kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan Laissez-Faire (Kendali Bebas).
Gaya Kepemimpinan
Autokratis,
Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan autokratis
mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya
sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara
sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan. Sedangkan menurut Handoko dan
Reksohadiprodjo (1997), ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis :
1. Pemimpin kurang memperhatikan
kebutuhan bawahan.
2. Komunikasi hanya satu arah yaitu
kebawah saja.
3. Pemimpin cenderung menjadi
pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota.
4. Pemimpin mengambil jarak dari
partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya.
Gaya kepemimpinan
Demokratis
Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis
mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam
pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan
dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang
umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan.Lebih lanjut
ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis menurut Handoko dan Reksohadiprodjo
(1997):
1. Lebih memperhatikan bawahan untuk
mencapai tujuan organisasi.
2. Menekankan dua hal yaitu bawahan
dan tugas.
3. Pemimpin adalah obyektif atau
fact-minded dalam pujian dan kecamannya dan
4. Pemimpin mencoba menjadi seorang
anggota kelompok biasa.
Gaya Kepemimpinan
Laissez-faire (Kendali Bebas)
Gaya kepemimpinan kendali bebas mendeskripsikan pemimpin yang secara
keseluruhan memberikan karyawannya atau kelompok kebebasan dalam pembuatan
keputusan dan menyelesaikan pekerjaan menurut cara yang menurut karyawannya
paling sesuai menurut Robbins dan Coulter (2002). Ciri-ciri gaya kepemimpinan
kendali bebas menurut Handoko dan Reksohadiprodjo (1997):
1. Pemimpin membiarkan bawahannya
untuk mengatur dirinya sendiri.
2. Pemimpin hanya menentukan
kebijaksanaan dan tujuan umum. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan
untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.
Daftar Pustaka
Thoha, Miftah. 1993. Perilaku
Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Rajawali Pers. Jakarta.
Robbins dan Coulter. 2002.
Manajemen. PT Indeks Kelompok Gamedia. Jakarta.
Handoko, T Hani. 1999. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE. Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar