Puncak
Tertinggi Di Atap Sumatra, Gunung Kerinci 3805 MDPL
Essay
Ujian Akhir Semester Psikologi Manajemen & Organisasi
(Semester
Ganjil 2021/2022)
Muhammad
Rasyid Ridha (19310420088) Kelas A
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA.
Gunung adalah bagian
kerak bumi yang lebih tinggi dari area di sekitarnya. Gunung biasanya memiliki
sisi curam yang secara signifikan salah satunya adalah gunung kerinci. Gunung yang
memiliki ketinggian 3805 di atas permukaan laut ini sangat memiliki sisi
keindahan yang sulit untuk di utarakan dengan kata-kata. Ketika berada dipuncak
ketinggiannya hanya ada rasa haru dan bangga sudah mencapai gunung yang biasa
di sebut sebagai atap Sumatra. Gunung tertinggi di sumatra ini sangat indah
ketika di lihat pada saat pagi hari, karena bisa langsung menyaksikan matahari
yang bangun dari tidurnya, yang sangat malu-malu bersembunyi dibalik awan halus
yang mendekapnya. Kerinci adalah salah satu gunung tertinggi di sumatra yang
mana gunung ini masuk kedalam 7 puncak
tertinggi di Indonesia. Tentu ada suatu kebanggaan tersendiri bagi pendaki dan
pencinta gunung ketika sudah bisa berkunjung kesana. Terkadang orang hanya
melihat puncak indah, matahari terbangun dari lelapnya, tapi apakah mereka
sadar tidak mudah untuk mencapai atau menikmati keindahan, butuh yang namanya
persiapan mental dan fisik, dan tentunya pengorbanan dari segi finansial dan
waktu. Untuk mencapai puncak gunung kerinci kita harus melalui 3 pos dan 3 shelter, mulai berangkat dari gerbang rimba,
menuju ke pos 1 memakan kurang lebih waktu 20-25 menit, dari pos 1 ke pos 2
kurang lebih 30-45 menit, pos 2 ke pos 3 kurang lebih 30-50 menit dengan
kondisi berjalan yang santai dan tentunya menikmati keindahan alam bebas. Di ciptakan
pos pos di setiap gunung tujuannya untuk peristirahatannya para pendaki gunung,
dan biasanya di gunung-gunung jawa pos bisa digunakan untuk mendirikan tenda,
tapi beda halnya dengan gunung kerinci, pos yang berada di gunung kerinci tidak
boleh digunakan untuk mendirikan tenda, dikarenakan jika pendaki mendirikan
tenda di pos 1-3 tersebut akan menganggu pendaki-pendaki lain untuk
beristirahat sejenak, selain sempit tempatnya juga masih rawan akan binatang
buas seperti babi dan harimau sumatra yang sangat terkenal bersemayam di gunung
kerinci. Maka dari itu pendaki diarahkan untuk mendirikan tenda di shelter 1
yang jarak dari pos 3 ke shelter 1 kurang lebih memakan waktu 1.5-2 jam. Dari hal
ini bisa di lihat betapa besar usaha seseorang untuk mencapai puncak kesuksesan
jadi stop memberikan pendapat negatif terhadap orang yang sudah sukses dalam
hidupnya, karena sudah banyak waktu dan sudah banyak tenaga dan tentunya biaya
untuk menuju kesuksesan orang tersebut. Tidak hanya sampai di situ. Shelter 1
baru awal cerita untuk menuju puncak, karena kerinci masih memiliki pos 2
bayangan dan pos 2 dan pada akhirnya pos 3 untuk persiapan mendirikan tenda
kembali dan bersiap untuk mendaki puncak pada dini hari yang bertujuan untuk
melihat matahari terbangun dan aroma belerang yang belum naik ke permukaan. Tentu
sangat banyak pengorbanan rasa lelah, sakit yang keluar dan yang dirasakan,
tapi jika sudah melihat keindahan kerinci di puncaknya adalah suatu keindahan
yang hanya bisa di nikmati mata dan di rasakan hati. Betapa indahnya ciptaan
Tuhan. Dari sini kita bisa belajar bahwa ketika kita ingin mendapatkan suatu
puncak keindahan ataupun puncak kesuksesan tidak ada yang namanya tidak
berusaha, pasti harus berusaha dan berdoa agar diberi kelancaran dalam
menjalankan perjalanan menuju kesuksesaan yang kita mau.
Daftar Pustaka
Alzikri, R. Flourenta; ., Rahmanelli; ., Afdhal
(2019-01-31). "Karakteristik
Wisatawan Di Kawasan Gunung Kerinci Kabupaten Kerinci (Studi Kasus Pendaki
Gunung Kerinci Kecamatan Kayu Aro)". JURNAL BUANA. 3 (1): 121. doi:10.24036/student.v3i1.276. ISSN 2615-2630.
0 komentar:
Posting Komentar