SPESIALISASI KERJA PENUNJANG EFEKTIVITAS ORAGNISASI
Globalisasi telah muncul sebagai
fenomena yang mempengaruhi cukup besar untuk industri Indonesia baik di
industri manufaktur, perdagangan, dan jasa. Kondisi ini mengharuskan organisasi
untuk terus melakukan berbagai inovasi untuk dapat memeprtahankan organisasinya.
Untuk dapat bersaing dan mempertahankan keunggulan harus diakui bahwa peran karyawan
sangat penting sebagai penggerak kegiatan organisasi, sehingga harus
mendapatkan perhatian khusus karena mereka yang meluangkan waktu, pikiran dan
tenaga. Selain itu, mereka memiliki perasaan, kebutuhan dan harapan dapat
mempengaruhi kinerja, dedikasi, loyalitas, dan cinta. Banyak orang bekerja
berjam-jam, akibatnya mereka menghadapi konflik antara keluarga dan pekerjaan.
Terutama bagi wanita, tidak memiliki waktu yang mereka inginkan untuk keluarga
karena jam kerja yang panjang dan tidak nyaman (Jeffrey Hill, 2005). Bekerja
dalam jam kerja yang fleksibel memungkinkan orang mengatur kehidupan
sehari-hari mereka dengan lebih baik dan mengurangi konflik keluarga-kerja.
Sehingga dari inilah diperlukan suatu pembagian kerja yang selain dapat
menghemat sumber daya karyawan, juga dapat menunjang pula kualitas organisasi
agar dapat semakin cepat dan menemukan efektifitasnya dalam mencapai tujuan
organisasi. Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan pembagian kerja agar terjadi
sebuah efektivitas.
Menurut Abdurahmat (2003:92)
efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah
tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah
pekerjaan tepat pada waktunya. Sependapat dengan itu Argyris dalam Tangkilisan
(2005:242) mengatakan efektivitas adalah keseimbangan atau pendekatan optimal
pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia. Dengan
adanya efektivitas maka suatu organisasi dalam setiap prosesnya mengalami
peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pembagian kerja
dengan penempatan kerja, beban kerja, serta spesialisasi pekerjaan yang baik
akan meningkatkan efektivitas kerja pegawai. Dengan adanya aktivitas gambaran
kinerja atau efektivitas kerja maka kemampuan seorang pegawai dapat diukur
kemampuan dan profesionalitas kerjanya. Efektivitas kerja merupakan modal dasar
pelayanan administrasi sekaligus menjadi tujuan dari peningkatan efektivitas ke
arah yang lebih baik, melalui berbagai bidang yakni bidang sosial, ekonomi,
politik, budaya, ideologi serta pelayanan terhadap kepentingan masyarakat umum.
Suatu organisasi yang berhasil dapat
diukur dengan melihat pada sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan (Tangkilisan, 2007:138). Sejauh mana pihak
manajemen itu bisa dikatakan berhasil dalam melakukan perubahan kearah
perbaikan organisasi, dapat dilihat dari tingkat efektifnya dalam mengelola
organisasi. Siagian (1997:51) mengemukakan bahwa efektivitas kerja adalah
penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan. Artinya
pelaksanaan suatu pekerjaan dinyatakan baik atau tidak tergantung bilamana
tugas itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara
menyelesaikan, melaksanakan, dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk itu.
Pembagian kerja berarti suatu
pekerjaan yang harus diselesaikan, dipecah-pecah dalam sejumlah bagian dan langkah-langkah
perencanaan. Setiap bagian dan langkah pelaksanaan dilakukan orang-orang yang
berbeda keahlian dan tanggung jawab. Setiap orang melakukan kerja dengan
spesialisasi dalam bagian-bagian dari suatu pekerjaan, tidak merupakan
keseluruhan dari pekerjaan. Dengan demikian pembagian kerja yang baik akan
bermanfaat bagi organisasi yang bersangkutan dalam penyelesaian
pekerjaanpekerjaan yang berarti juga efektivitas dapat tercapai. Menurut
Hardjito dalam Subkhi dan Jauhar (2013:265) bahwa keberhasilan organisasi
mencapai tujuannya dipengaruhi oleh komponen-komponen organisasi, meliputi :
(1) struktur; (2) tujuan; (3) manusia; (4) hukum; (5) prosedur pengoperasian
yang berlaku (standard operating procedure); (6) teknologi; (7) lingkungan; (8)
kompleksitas; (9) spesialisasi; (10) kewenangan; (11) pembagian tugas. Dan
Steers dalam Subkhi dan Jauhar (2013:267) Tanda-tanda organisasi ang baik dan
efektif antara lain : (a) tujuan organisasi itu jelas dan realistis, (b)
pembagian kerja dan hubungan pekerjaan antara unit-unit, sub sistem-sub sistem
atau bagian-bagian harus baik dan jelas, (c) organisasi itu harus menjadi alat
dan wadah yang efektif dalam mencapai tujuan, (d) tipe organisasi dan
strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan, (e) unit-unit kerja (departemen,
bagian)nya ditetapkan berdasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan, (f) rentang
kendali setiap bagian harus berdasarkan volume pekerjaan dan tidak boleh
terlalu banyak, (g) jenis wewenang (authority) yyang dimiliki setiap pejabat
harus jelas. Adam Ibrahim Indrawijaya (2007:73), mengatakan bahwa salah satu
faktor yang dapat mendorong efektivitas pegawai adalah pekerjaan yang sesuai
dengan bakat dan keahliannya.
DAFTAR PUSTAKA
Darnita
Sylvia Ayu Karincha, Endang Erawan, Rosa Anggraeiny. 2019. PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KELURAHAN AIR PUTIH SAMARINDA. eJournal Administrasi Negara, Volume
7, Nomor 2 : 8994-9006 ISSN 2541-674x
Lestari,
M, D et al. 2016. Psikologi Industri dan Organisasi. Bali :
Universitas Udayana\
Nuraini,
D. 2017. Pengaruh Fleksibilitas Kerja dan Spesialisasi Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan Kerja
Sebagai Variabel Mediating pada PT. Daya Manunggal Salatiga. [Artikel Publikasi Ilmiah]. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Sri
Muryani, Patricia Dhiana Paramita, Azis Fathoni. 2016. PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENGAWASAN KERJA DAN SPESIALISASI
KERJA TERHADAP PEMAHAMAN BEBAN KERJA
DENGAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS DI DINAS PASAR KOTA SEMARANG). Journal Of Management, Volume 2 No.2
NAMA : ZEIN REZA LASMONO
NIM/ KELAS : 20310410030/ B (PARALEL)
0 komentar:
Posting Komentar