Essay Pra-syarat Ujian
Akhir Semester Psikologi Manajemen Organisasi
Semester Ganjil
(2021/2022)
Jhuan Riswanda Anasay
20310410035
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr.
Arundhati Shinta, MA.
Manusia tidak lagi dianggap sebagai
faktor produksi tetapi lebih dianggap sebagai asset organisasi yang penting.
Keefektifan dan keunggulan organisasi sangat tergantung pada kualitas sumber
daya manusia yang dimiliki. Secara teoritis, kualitas SDM dalam suatu
organisasi yang tinggi diharapkan mampu meningkatkan kinerja organisasi. Hal
ini akan dapat tercipta dalam suatu lingkungan kerja yang kondusif, yang antara
lain dipengaruhi oleh tipe kepemimpinan yang tepat. Kepemimpinan dibutuhkan
manusia, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu pada
manusia. Disinilah timbulnya kebutuhan akan pemimpin dan kepemimpinan. Tanpa
kepemimpinan yang efektif sesuatu organisasi tak akan pernah mampu
mengaktualisasikan potensi menjadi prestasi. Kepemimpinan seharusnya dipersepsi
sebagai suatu peluang untuk memberikan manfaat bagi banyak pihak dan bukan
dipersepsi sebagai komoditi atau property untuk mengeruk keuntungan diri
sendiri melalui pemanfaatan pihak lain. Kejernihan persepsi ini sangat
diperlukan sebagai sesuatu kekuatan bagi seorang pemimpin untuk memahami,
memiliki dan menerapkan secara kombinatif faktor penentu keberhasilan dalam
pencapaian tujuan organisasi. Esensi kepemimpinan dalam setiap organisasi
apapun sangat diperlukan kehadiran dan perannya, sekalipun dalam organisasi itu
telah ditata struktur dan mekanisme kerja sedemikian sempurna. Kepemimpinan
berperan untuk menserasikan kepentingan antar berbagai pihak. Hakekat
kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar terarah ke
titik tujuan akhir organisasi menurut (Gearge R.Terry,1960) dalam Muhammad
Cholil (1999).
Gaya kepemimpinan sebagai sisi
penting dari tema kepemimpinan senantiasa menarik untuk dibicarakan. Hal ini
antara lain karena keluasan dan kedalaman lahan bahasannya semakin berkembang
secara dinamis seiring dengan perkembangan lingkungan yang bersifat global yang
menyentuh setiap aspek kehidupan secara luas dan dalam. Tanpa kepemimpinan yang
efektif sesuatu organisasi tak akan pernah mampu mengaktualisasikan potensi
menjadi prestasi. Kepemimpinan seharusnya dipersepsi sebagai suatu peluang
untuk memberikan manfaat bagi banyak pihak dan bukan dipersepsi sebagai
komoditi atau property untuk mengeruk keuntungan diri sendiri melalui
pemanfaatan pihak lain. Kejernihan persepsi ini sangat diperlukan sebagai
sesuatu kekuatan bagi seorang pemimpin untuk memahami, memiliki dan menerapkan
secara kombinatif faktor penentu keberhasilan dalam pencapaian tujuan
organisasi.
Berikut ini, ada 5 indikator gaya kepemimpinan
yang akan kami bahas serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, yaitu:
1.
Sifat
Indikator gaya kepemimpinan pertama yang
mempengaruhi kinerja karyawan adalah sifat dari seorang pemimpin. Seperti yang
telah disampaikan sebelumnya, karyawan akan merasa lebih nyaman untuk bekerja
di perusahaan yang memiliki atasan dengan sifat pemimpin dibandingkan bos.
Anda perlu tahu, pemimpin dan bos adalah 2
sifat gaya kepemimpinan yang sangat berbeda. Salah satu perbedaan yang sangat
signifikan di antara keduanya adalah pemimpin akan melihat proses yang dilalui
oleh karyawannya sedangkan bos akan lebih menuntut hasil yang diberikan.
Perbedaan sifat gaya kepemimpinan tersebut
akan berpengaruh pada bagaimana seorang atasan dapat menghargai seluruh kinerja
karyawannya. Pemimpin yang mampu menghargai karyawannya akan membuat siapapun
yang bekerja dengannya memiliki semangat dan motivasi untuk memberikan hasil
yang terbaik.
2.
Watak
Seorang pemimpin dengan watak yang baik dapat
mempengaruhi kinerja karyawan dalam hal-hal tertentu seperti keberanian dalam
menghadapi tantangan baru, keinginan untuk terus maju, tekun atau disiplin, dan
banyak lagi. Oleh karena itu, atasan yang memiliki watak seorang pemimpin akan
sering dijadikan sebagai role model oleh karyawan dan bahkan
mereka tidak akan segan-segan untuk belajar langsung dari pemimpinnya.
3. Kepribadian
Selain watak, kepribadian seorang atasan juga
dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Kepribadian seorang atasan harus menjadi
cermin bagi karyawannya agar mereka dapat melihat contoh nyata dari pemimpin
mereka secara langsung dalam menjadi seseorang yang sukses.
4.
Temperamen
Setiap karyawan tentu akan lebih nyaman untuk
bekerja dengan seorang pemimpin yang dapat mengontrol temperamen mereka.
Temperamen yang dimaksudkan di sini adalah perilaku seorang pemimpin ketika
mereka berkomunikasi dengan karyawan ataupun memberikan tanggapan atas hasil
kerja seseorang.
Seorang pemimpin dengan temperamen yang baik akan
membuat kinerja karyawan meningkat. Karyawan dapat menjadi lebih terbuka untuk
berinteraksi langsung dengan atasan mereka.
5. Kebiasaan
Indikator gaya kepemimpinan terakhir yang
dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah kebiasaan. Perilaku atau hal-hal
yang menjadi kebiasaan dari seorang pemimpin akan dapat dilihat secara langsung
oleh karyawannya.
Seperti yang telah disampaikan pada
poin-poin sebelumnya, seorang pemimpin adalah cerminan bagi seluruh
karyawannya. Maka dari itu, pemimpin yang memiliki kebiasaan yang baik akan
lebih dihormati oleh karyawannya dibandingkan yang tidak.
Sekian informasi yang dapat Sodexo sampaikan
mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan berdasarkan
indikatornya. Apakah Anda sudah memahami seluruh informasi di atas dengan
jelas?
Tidak lupa juga kami selalu mengingatkan
kepada seluruh pemimpin untuk selalu memberikan apresiasi bagi karyawan yang
telah bekerja keras dalam memajukan perusahaan. Segala bentuk apresiasi baik
dalam bentuk bonus ataupun hadiah akan sangat bermanfaat bagi karyawan dan
tentu dapat memotivasi mereka untuk bekerja dengan lebih giat lagi.
0 komentar:
Posting Komentar