Kamis, 15 Desember 2022

MOTIVASI MENJADI VOLUNTEER DI DAERAH 3T

 

MOTIVASI MENJADI VOLUNTEER DI DAERAH 3T

Butir Prestasi Mata Kuliah Psikologi Inovasi

(Semester 5 Ganjil 2022/2021)

 


Rahayu (20310410061)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

 

Pauline&Pauline (2009) menyatakan bahwa dua motif yang mendasari seseorang mengikuti kegiatan volunteering di antaranya adalah memberikan sesuatu yang berharga kepada masyarakat dan melayani komunitas. Sebagai tambahan, Katz dalam Pauline & Pauline (2009). Clary et al. (1998) membuat Volunteer Functions Inventory (VFI) yang menyatakan bahwa terdapat enam motivasi volunteer, di antaranya adalah: 1) Nilai, dimana kegiatan ke-volunteer-an secara aktif dapat memuaskan hasrat para volunteer untuk mengekspresikan perhatian kepada pihak-pihak yang membutuhkan. 2) Pemahaman, yaitu mengekspresikan kebutuhan volunteer utnuk mendapatkan pengetahuan. 3) Sosial, dimana hal tersebut memuaskan kebutuhan volunteer untuk berpartisipasi dalam kegiatan ke-volunteer-an yang dipandang baik oleh pihak-pihak yang siginifikan bagi volunteer, teman dekat, atau komunitas. 4) Karir, meliputi peluang-peluang bagi volunteer untuk terikat ke dalam pekerjaan volunteer dan mendapatkan pengalaman dan insight yang dibutuhkan bagi karir masa depan mereka. 5) Proteksi, mengekspresikan kebutuhan individu yang terlibat ke dalam pekerjaan volunteer untuk mengurangi perasaan negatif yang diasosiasikan dari fungsi-fungsi ego manusia. 6) Enhancement, yakni mengindikasikan hasrat para volunteer untuk mengalami kepuasan yang terkait dengan pengembangan diri dan self-esteem. Kemudian dibalik itu alasannya adalah mudahnya kita untuk menjadi volunteer sekarang ini banyak sekali organisasi non pemerintah (NGO} yang membuka volunteer di indonesia terkhususnya didaerah 3 T.

Wahjosumidjo (1987) menyatakan bahwa motivasi sebagai proses psikologis diakibatkan oleh 2 faktor yaitu faktor dari dalam diri seseorang itu sendiri yang disebut faktor intrinsik dan faktor dari luar diri seseorang yang disebut faktor ekstrinsik. Oleh karenanya didalam setiap penetilian diperlukan adanya kombinasi antara satu faktor dengan faktor yang lain, sehingga Clary, et al. (1998) mengambil pendekatan fungsional dan mengembangkan enam fungsi motivasi yang merupakan penggabungan antara alturistik dan egois. Teori motivasi fungsional mengidentifikasi enam fungsi motivasi, antara lain: nilainilai (value), karir, pemahaman (understanding), sosial, peningkatan dan perlindungan (protective). Menurut teori fungsional Clary, et al. (1998), individu secara sukarela mengikuti kegiatan volunteer dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan sosial. Bagi saya mengikuti kegiatan volunteer menjadi sebuah kepuasan tertentu dan kebanggaan tersendiri bagi diri saya sendiri kemudian motto hidup saya adalah sebaik-baiknya manusia adalah dia yang bisa bermanfaat bagi orang lain, saya menjalani volunteer di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur tepatnya di pulau Seraya Marannu, untuk pergi kepulau tersebut ditempuh 30 menit dari kota dan aksesnya hanya bisa menggunakan perahu dan pulau tersebut adalah termasuk ke dalam wilayah 3 T.  

 

DAFTAR PUSTAKA

Anggun Pesona Intan, MOTIVASI VOLUNTEER SEBUAH STUDI DESKRIPTIF PADA CSO PENDIDIKAN ANAK MARJINAL DAN JALANAN, JURNAL MANAJEMEN [VOL. 13 NO. 1, MEI 2016: 76-93]

Jangkung Putra Pangestu, Hubungan Motivasi dan Kepuasan Relawan pada Organisasi Seni, TATA KELOLA SENI: VOL. 2 NO. 2 DESEMBER 2016.

Wahjosumidjo. (1987). “Kepemimpinan dan Motivasi”. Jakarta: Ghalia Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar