Keunikan Gunung Api Purba Nglanggeran Berikan Semangat Optimis dalam Jiwa
Essay Ujian Akhir Semester Psikologi Manajemen & Organisasi
(Semester Ganjil 2021/2022)
Dwi Ratri Octavianita (20310410002)/Kelas A
Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A
Dalam kehidupan sehari-hari, sikap
membandingkan diri sendiri dengan orang lain sepertinya menjadi permasalahan
yang sering muncul bagi sebagian besar anak muda. Mereka lupa bahwa dalam diri
mereka ada keunikan dan kekhasan tersendiri. Hanya saja mungkin mereka belum
menyadarinya. Masing-masing orang memiliki kepribadian yang tentunya
berbeda-beda. Menurut Hartadi (dalam Yudhawati, 2018) kepribadian itu adalah
sebuah keunikan dan semua orang itu istimewa. Setiap orang berhak untuk meraih
kesuksesannya.
Sebelum mengaitkannya dengan
pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai foto di atas. Itu adalah
potret keindahan Gunung Api Purba Nglanggeran. Gunung purba ini memiliki
ketinggian 700 mdpl. Pengunjung dapat melihat sunrise pada pagi hari dan sunset saat
petang. Membutuhkan waktu sekitar 50 menit sampai satu jam dari kaki gunung
untuk sampai ke puncaknya (Septiyani, 2021). Coba kita lihat baik-baik foto
Gunung Api Purba Nglanggeran di atas. Bentuknya unik dan tidak seperti gunung
pada umumnya. Keunikan yang dimiliki itu ternyata mampu bersaing di kancah
internasional. Dilansir dari KOMPAS.com, Desa Wisata Nglanggeran, Kabupaten
Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil mewakili
Indonesia dalam ajang Desa Wisata Terbaik atau Best Tourism Village, di mana
Gunung Api Purba Nglanggeran menjadi daya tarik utama desa wisata tersebut
(Jatmika, 2021). Penggagas ajang tersebut adalah Organisasi Pariwisata Dunia di
bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).
Prestasi ini tentunya juga tak lepas dari kerja keras, semangat, dan
dedikasi para pengelola dan masyarakat setempat. Keunikan yang dimiliki Gunung
Api Purba Nglanggeran menggambarkan bahwa keunikan yang dimiliki setiap
individu tidak menjadi penghalang untuk meraih prestasi dan kesuksesan.
Dalam memahami keunikan yang ada
dalam diri kita, maka perlu adanya sebuah refleksi diri yaitu terkait kelebihan
dan kekurangan kita. Setelah itu, aspek yang harus kita miliki adalah
penerimaan diri yang baik. Penerimaan diri yang baik menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi sikap optimis (Wini, Winida, & Sarinah, 2020). Optimis
merupakan dorongan atau motivasi dalam diri seseorang yang terlihat jelas
ketika ia mengerjakan sesuatu (Lusiawati, 2016). Optimis inilah yang akan
menjadi pendorong kita untuk meraih cita-cita. Mulai sekarang tidak perlu lagi
membanding-bandingkan pencapaian diri kita dengan pencapaian orang lain, karena
tidak semua bunga mekar bersamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Jatmika, A. (2021). Desa wisata
Nglanggeran jadi wakil Indonesia pada ajang best tourism village unwto. Kompas.com. 13 Desember. Retrieved on
January 1, 2022 from: https://amp.kompas.com/travel/read/2021/12/13/182253727/desa-wisata-nglanggeran-jadi-wakil-indonesia-pada-ajang-best-tourism-village
Lusiawati, I. (2016). Membangun
optimisme pada seseorang ditinjau dari sudut pandang psikologi komunikasi. Jurnal TEDC. 10(3), September, 147-151.
Septiyani, K. (2021). Desa
nglanggeran, wisata lengkap dari gunung api purba sampai air terjun. Kompas.com. 4 September. Retrieved on
January 1, 2022 from: https://travel.kompas.com/read/2021/09/04/085621327/desa-nglanggeran-wisata-lengkap-dari-gunung-api-purba-sampai-air-terjun
Wini, N., Winida, M., & Sarinah.
(2020). Optimisme ditinjau dari penerimaan diri pada remaja di panti asuhan. Jurnal Proyeksi. 15(1), 12-21.
Yudhawati, D. (2018). Implementasi
psikologi positif dalam pengembangan kepribadian mahasiswa. Jurnal Psycho Idea. 16(2), Juli,
111-118.
Tulisan ini merupakan narasi untuk
lomba foto yang bertema “Potret Nusantara”. Periode lomba 1-31 Desember 2021.
0 komentar:
Posting Komentar