Nama : Viana Bintang Amanda Putri
NIM : 20310410051
Narasi ini dibuat untuk melengkapi persyaratan Ujian Akhir Semester (UAS)
TWA GN. PAPANDAYAN KAB. GARUT JAWA BARAT
Oleh : Viana Bintang Amanda Putri
Gunung adalah bagian kerak bumi yang lebih tinggi dari area di sekitarnya. Gunung biasanya memiliki sisi curam yang secara signifikan menyingkap batuan dasarnya. Gunung berbeda dari dataran tinggi karena memiliki daerah puncak yang terbatas, gunung lebih besar dari sebuah bukit, biasanya memiliki ketinggian setidaknya 300 meter (1.000 kaki) di atas tanah sekitarnya. Gunung adalah sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari adat lokal.
Beberapa gunung adalah puncak yang berdiri sendiri, tetapi sebagian besar merupakan bagian dari rangkaian pegunungan. Pegunungan terbentuk melalui kekuatan tektonik, erosi, atau aktivitas vulkanik, yang bekerja pada skala waktu hingga puluhan juta tahun. Begitu pembentukan gunung berhenti, gunung-gunung perlahan-lahan akan semakin landai melalui aksi pelapukan, melalui kemerosotan, serta bentuk-bentuk pemborosan massal lainnya, serta melalui erosi oleh sungai dan gletser.
Mendaki gunumg menjadi salah satu kegiatan yang digemari oleh kawula muda. Menikmati keindahan alam dan udara segar, menjadi salah satu alasan seseorang tertarik untuk mendaki gunung. Selain itu, naik gunung juga bisa melatih fisik dan mental seseorang. Tidak hanya jalan yang terjal yang akan kita hadapi saat mendaki ke Gunung. Tetapi, ada hutan, sungai, duri, semak belukar. Semua ini gambaran dalam sebuah kehidupan.
Seorang pendaki gunung merasakan langkah demi langkah memerangi rasa kelelahan, kecemasan, ketakutan, dan ketidakpastian akan hal-hal yang belum pernah dialaminya. Akan tetapi Tuhan rupanya berpihak pada dia dan terus mendampinginya sampai pada suatu ketika dia sadar bahwa jalan tidak lagi mendaki dan tidak ada lagi jalan yang harus dilalui. Dia telah mencapai puncak gunung yang didakinya. Perasaannya tidak mampu dilukiskan melalui kata-kata, tetapi jauh di lubuk hati terdalam dia rasakan berbagai ketakjuban lahir dan batin, yang akan terpatri sampai akhir hidupnya.
There was a sense of accomplishment, anexhilaration of mental and physical well-being; there was an
incomparable view, and even, perhaps, a sense of being neighbor to God (ada rasa pencapaian, kegembiraan
kesejahteraan mental dan fisik; ada pandangan yang tak tertandingi, dan bahkan, mungkin, perasaan menjadi
tetangga Tuhan) (George Alan Smith, 1967).
Disini saya akan mengajak kalian semua untuk melihat keindahan gunung Papandayan. Gunung Papandayan adalah gunung api strato yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung. Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya. Topografi di dalam kawasan curam, berbukit dan bergunung serta terdapat tebing yang terjal. Menurut kalisifikasi Schmidt dan Ferguson termasuk type iklim B, dengan curah hujan rata-rata 3.000 mm/thn, kelembaban udara 70 – 80 % dan temperatur 10 °C.
0 komentar:
Posting Komentar