Fenomena Penurunan
Produktivitas Individu Saat Berkelompok
Essay Persyaratan Ujian Akhir Semester Psikologi
Sosial II
(Semester Ganjil 2021/2022)
Dwi Ratri Octavianita (20310410002)/Kelas A
Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A
Dalam
kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai keadaan atau kondisi yang mengharuskan
kita untuk mengerjakan suatu tugas bersama orang lain atau berkelompok. Tugas dapat
kita ibaratkan sebagai beban. Beban ini harus dapat ditarik oleh beberapa orang
dalam kelompok. Harapannya jika satu orang dapat menarik 1 kg beban, maka jika ditambahkan
menjadi 5 orang, beban yang dapat ditarik menjadi 5 kg. Namun, praktiknya dalam
kehidupan sehari-hari terkadang tidak sesuai dengan harapan tersebut. Sering
ditemui individu yang produktivitasnya menurun saat mengerjakan tugas dengan
orang lain atau dalam kelompok, sehingga hal ini menyebabkan berkurangnya
performa kelompok.
Fenomena Ringelmann
Effect adalah kejadian yang ditandai dengan adanya penurunan
produktivitas individu dalam kelompok yang disebabkan oleh penambahan jumlah
anggota. (Sumantri & Iqlima, 2020). Fenomena penurunan produktivitas tersebut juga sering dikaitkan dengan fenomena
social loafing, yaitu suatu
kecenderungan individu untuk mengerjakan lebih sedikit usaha saat ia dalam
kelompok daripada ketika ia mengerjakan tugas secara individual (Atikah &
Sugeng, 2019). Fenomena Ringelmann Effect
atau social loafing disebabkan oleh
beberapa faktor, di antaranya: pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak
jelas, ukuran kelompok, keadaan ruang lingkup proyek, dan reward (Pratama &
Farah, 2020).
Persoalan mendasar yang berhubungan dengan
fenomena Ringelmann Effect atau social loafing adalah mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Namun, pada pembahasan kali ini lebih terfokus pada hasil
dan dampak dari sebuah praktik dari fenomena Ringelmann Effect. Hal ini penting untuk dibahas agar dapat
digunakan sebagai evaluasi dari pelaksanaan tugas suatu kelompok.
Lalu pertanyaan yang harus dijawab pada
pembahasan kali ini adalah dalam fenomena Ringelmann
Effect, seseorang bisa menarik beban 63 kg. Ketika anggotanya ditambah
menjadi 7 orang, maka beban yang bisa ditarik menjadi 230 kg. Apakah penambahan anggota merugikan /menguntungkan? Hal ini penting
karena untuk mengetahui apakah setiap anggota memaksimalkan usahanya atau tidak.
Dalam fenomena tersebut penambahan anggota
berdampak merugikan. Dapat dikatakan merugikan karena jika seseorang dapat
menarik beban 63 kg, seharusnya dengan penambahan anggota menjadi 7 orang, maka
beban yang dapat ditarik menjadi 441 kg. Akan tetapi, dalam fenomena tersebut
saat anggotanya ditambah menjadi 7 orang, beban yang dapat ditarik hanya 230
kg. Hal tersebut menunjukkan adanya penurunan usaha individu yang mengakibatkan
berkurangnya performa kelompok. Penurunan usaha tersebut dapat terjadi salah
satunya disebabkan karena faktor pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak
jelas. Maka dari itu, dalam sebuah kelompok sangat diperlukan kejelasan pembagian
tugas dan tanggungjawab setiap anggota agar performa kelompok bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Atikah
& Sugeng, H. (2019). Social loafing dalam mengerjakan tugas kelompok
ditinjau dari the big five personality traits pada mahasiswa. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah. 11(1),
55-63.
Pratama,
K.D. & Farah, A. (2020). Faktor-faktor yang berperan dalam pemalasan sosial
(social loafing): sebuah kajian literatur. Jurnal
Pendidikan Tambusai. 4(2), 1460-1468.
Sumantri,
M.A. & Iqlima, P. (2020). Locus control: upaya untuk menurunkan social
loafing. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan.
8(1), Januari, 8-18.
Sumber gambar:
https://www.kajianpustaka.com/2018/05/kemalasan-sosial-social-loafing.html
0 komentar:
Posting Komentar