Senin, 03 Januari 2022

Fenomena Penurunan Produktivitas Individu Saat Berkelompok

Fenomena Penurunan Produktivitas Individu Saat Berkelompok

Essay Persyaratan Ujian Akhir Semester Psikologi Sosial II

(Semester Ganjil 2021/2022)

Dwi Ratri Octavianita (20310410002)/Kelas A

Fakultas Psikologi Universitas 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai keadaan atau kondisi yang mengharuskan kita untuk mengerjakan suatu tugas bersama orang lain atau berkelompok. Tugas dapat kita ibaratkan sebagai beban. Beban ini harus dapat ditarik oleh beberapa orang dalam kelompok. Harapannya jika satu orang dapat menarik 1 kg beban, maka jika ditambahkan menjadi 5 orang, beban yang dapat ditarik menjadi 5 kg. Namun, praktiknya dalam kehidupan sehari-hari terkadang tidak sesuai dengan harapan tersebut. Sering ditemui individu yang produktivitasnya menurun saat mengerjakan tugas dengan orang lain atau dalam kelompok, sehingga hal ini menyebabkan berkurangnya performa kelompok. 

Fenomena Ringelmann Effect adalah kejadian yang ditandai dengan adanya penurunan produktivitas individu dalam kelompok yang disebabkan oleh penambahan jumlah anggota. (Sumantri & Iqlima, 2020). Fenomena penurunan produktivitas tersebut juga sering dikaitkan dengan fenomena social loafing, yaitu suatu kecenderungan individu untuk mengerjakan lebih sedikit usaha saat ia dalam kelompok daripada ketika ia mengerjakan tugas secara individual (Atikah & Sugeng, 2019). Fenomena Ringelmann Effect atau social loafing disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak jelas, ukuran kelompok, keadaan ruang lingkup proyek, dan reward (Pratama & Farah, 2020). 

Persoalan mendasar yang berhubungan dengan fenomena Ringelmann Effect atau social loafing adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhinya. Namun, pada pembahasan kali ini lebih terfokus pada hasil dan dampak dari sebuah praktik dari fenomena Ringelmann Effect. Hal ini penting untuk dibahas agar dapat digunakan sebagai evaluasi dari pelaksanaan tugas suatu kelompok. 

Lalu pertanyaan yang harus dijawab pada pembahasan kali ini adalah dalam fenomena Ringelmann Effect, seseorang bisa menarik beban 63 kg. Ketika anggotanya ditambah menjadi 7 orang, maka beban yang bisa ditarik menjadi 230 kg. Apakah penambahan anggota merugikan /menguntungkan? Hal ini penting karena untuk mengetahui apakah setiap anggota memaksimalkan usahanya atau tidak. 

Dalam fenomena tersebut penambahan anggota berdampak merugikan. Dapat dikatakan merugikan karena jika seseorang dapat menarik beban 63 kg, seharusnya dengan penambahan anggota menjadi 7 orang, maka beban yang dapat ditarik menjadi 441 kg. Akan tetapi, dalam fenomena tersebut saat anggotanya ditambah menjadi 7 orang, beban yang dapat ditarik hanya 230 kg. Hal tersebut menunjukkan adanya penurunan usaha individu yang mengakibatkan berkurangnya performa kelompok. Penurunan usaha tersebut dapat terjadi salah satunya disebabkan karena faktor pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak jelas. Maka dari itu, dalam sebuah kelompok sangat diperlukan kejelasan pembagian tugas dan tanggungjawab setiap anggota agar performa kelompok bertambah. 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Atikah & Sugeng, H. (2019). Social loafing dalam mengerjakan tugas kelompok ditinjau dari the big five personality traits pada mahasiswa. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah. 11(1), 55-63.

Pratama, K.D. & Farah, A. (2020). Faktor-faktor yang berperan dalam pemalasan sosial (social loafing): sebuah kajian literatur. Jurnal Pendidikan Tambusai. 4(2), 1460-1468.

Sumantri, M.A. & Iqlima, P. (2020). Locus control: upaya untuk menurunkan social loafing. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 8(1), Januari, 8-18. 

 

Sumber gambar:

https://www.kajianpustaka.com/2018/05/kemalasan-sosial-social-loafing.html

0 komentar:

Posting Komentar