Daur Ulang Sebagai Usaha Mandiri Dalam Penanganan Limbah Sampah
Psikologi Lingkungan
(Semester Genap 2021/2022)
WINNE HERWINA
NIM. 20310410018
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M.A
Sampah merupakan permasalahan yang
tak bisa dibiarkan begitu saja khususnya di negara kita Indonesia. Indonesia
(2012), jumlah sampah yang muncul di seluruh indonesia mencapai 38,5 juta ton
per tahun dengan dominan sampah tersebut berada di pulau jawa (21,2 juta ton
per tahun). Jurnal kesehatan lingkungan, volume 1, no. Tentang pengelolaan
sampah menurut (norival, 2018). Permasalahan sampah di Indonesia hingga saat
ini masih juga tak kunjung tuntas. Menurut International Earth Science Information
Network, Indonesia mendapatkan peringkat ke 134 dari 140 sebagai negara
terbersih di dunia, yang artinya masih berada di peringkat terbawah jika
disandingkan dengan negara-negara lain.
Permasalahan sampah merupakan
masalah yang tidak akan habis, karena selama masih hidup akan tetap selalu
meproduksi sampah. Produksi sampah selalu berbanding lurus dengan bertambahnya
jumlah penduduk. Semakin bertambah banyak jumlah penduduk, semakin tinggi juga
akan sampah yang diproduksi. Sampah seringkali dianggap sebagai sesuatu yang
mengganggu, jorok, bau, sulit untuk diurai menjadi tanah, mengganggu pandangan
mata, mengganggu kesehatan dan bahkan penyebab timbulnya berbagai bencana
seperti banjir, dll. Tentu hal ini perlu adanya penanganan untuk mengurangi
timbunan sampah yang kian hari kian menumpuk. Bahkan dikabarkan banyak TPA di
berbagai daerah kini sudah overload sampah sehingga tidak memungkinkan lagi
untuk menampung sampah.
Hal ini tentu menjadi permasalahan
yang semakin serius yang harus segera di tangani, bukan hanya peran pemerintah
saja namun masyarakat menjadi peran penting untuk turut berpartisipasi dalam
penanganan limbah sampah ini. Penanganan yang perlu dilakukan untuk mengurangi
sampah ini yang utama adalah penanaman kesadaran terhadap masyarakat dengan
meningkatkan perilaku peduli lingkungan. Gardner dan Stern (1996) menyatakan
bahwa terdapat berbagai faktor yang dapat mendorong perilaku peduli lingkungan,
maka menggunakan berbagai intervensi yang berbeda, akan meningkatkan keberhasilan
daripada menggunakan satu intervensi saja. sampah berkaitan erat dengan
lingkungan maka dari itu kita sebagai generasi milenial harus peduli dengan
lingkungan sekitar salah satunya yaitu sampah, samopah adalah sesuatu yang
patut untuk lebih diperhatikan lagi. karena dengan lingkungan yang bersih dan
sehat adalah salah satu bentuk cinta kita terhadap sekitar.
Perlu adanya kesadaran masyarakat
mengenai tanggung jawabnya dalam menangani limbah sampahnya sendiri secara
mandiri. Membangun kesadaran masyarakat terhadap lingkungannya dalam hal ini
berusaha untuk mengubah gaya hidup masyarakat menjadi gaya hidup ramah
lingkungan. Pola pikir masyarakat diarahkan pada
kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi
kegiatan 3R yaitu reuse, reduce, dan recycle, sedangkan kegiatan penanganan
sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan
pemprosesan akhir.
Selain penanaman kesadaran pada
masyarakat untuk, selanjutnya yakni dalam tahap penanganan sampah yaitu
masyarakat diharapkan mampu mendaur ulang sampahnya secara mandiri.. Daur ulang
sampah memberikan juga dapat memberikan manfaat untuk kita sendiri jika kita
dapat mengubahnya menjadi suatu barang dengan nilai ekonomis, sehingga tidak
hanya bermanfaat bagi lingkungan namun juga perekonomian. Salah satu contohnya
adalah mendaur ulang sampah menjadi suatu kerajinan seperti pada foto ilustrasi
diatas. Foto hasil daur ulang diatas hanya menggunakan sisa sampah kardus dan kertas
kado yang tidak terpakai yang didaur ulang menjadi tempat pensil yang cantik. Hasil
daur ulang diatas juga memiliki nilai ekonomis. Selain contoh diatas, ada
banyak sampah yang dapat didaur ulang menjadi kerajinan, seperti sampah plastik
yang dapat dijadikan tas, vas bunga, dan lain sebagainya sesuai kreatifitas
kita masing-masing. Tentu ini juga bisa menjadi sebuah peluang usaha yang cukup
bagus karena di era saat ini pemasarannya cukup mudah, dapat dilakukan secara
online melalui berbagai paltform marketplace.
Dengan adanya inovasi ini, juga
dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat didalamnya
yang dapat meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan oleh limbah sampah
sekaligus dapat meningkatkan perekonomian di masyarakat khususnya di Indonesia.
Selain lingkungan menjadi bersih dan perekonomian meningkat, tentu penulis
sebagai seorang mahasiswa psikologi juga memahami bahwasannya jika lingkungan
kita sehat, bersih, dan positif akan berdampak pada kesehatan mental kita juga,
yakni dapat meningkatkan mood atau suasana hati lebih baik serta menjadi salah
satu faktor pendukung untuk mengurangi pikiran stres dan kecemasan yang
dialami.
Daftar Pustaka :
Achmad Norival, 2018, Perilaku Masyarakat di Bagian Tengah Batang Ino terhadap Sampah di Nagari Salimpuang Kecamatan Salimpuang Kabupaten Tanah Datar, Jurnal Buana – Vol-2 No-1 tahun 2018
Gardner, G.T, and Stern, P.C. (1996).Environmental Problems and Human Behavior London: Allyn and Bacon.
Statistik
Indonesia Tahun 2001, Biro Pusat Statistik.
0 komentar:
Posting Komentar