UJIAN AKHIR PSIKOLOGI
LINGKUNGAN KELAS REGULER (KELAS A)
DOSEN PENGAMPU Dr.
ARUNDATI SHINTA, M. A
SEMESTER GENAP
2021/2022
ROSITA PERMATAHATI
20310410075
Kalau mendengar kata sampah pasti
yang terpikirkan pertama kali yaitu kotor dan bau, ya, memang begitulah sampah.
Sampah akan mengakibatkan bau yang tak sedap jika hanya dibuang jadi satu
dengan sampah lain, begitu pula dengan kotor, sampah akan terlihat kotor ketika
pembuangannya berada di tempat yang salah. Mengenai sampah, baru-baru ini
sedang banyak dibincangkan di media sosial yaitu sampah makanan di indonesia
yang jika ditumpuk jadi satu maka tingginya mencapai 514 meter, melebihi tinggi
monas yang hanya 132 meter (Kompas, 2022). Bapernas meneliti bahwa rata-rata sampah
makanan di Indonesia mulai tahun 2000 hingga 2019 yaitu 23 – 48 juta ton
pertahun, dan Indonesia masuk ke dalam tiga besar penyumbang sampah makanan
terbanyak di dunia (Kompas, 2022).
Sampah makanan jika dibiarkan dan
dicampur dengan sampah yang lain maka dapat menimbulkan beberapa dampak bagi
lingkungan sekitar, yaitu sampah organik yang cara membuangnya dicampur dengan
sampah yang lain dan diabaikan merupakan penyumbang terbesar pemanasan global,
karena reaksi aerobik dari sampah organik menciptakan gas metana yang berbahaya
bagi lapisan ozon kita (Waste4Change, 2018). Keadaan sedemikian itu tentunya
sangat miris sekali. lalu sikap apa yang tepat untuk menyikap hal tersebut? Dan
apa kalian tau, bahwa lingkungan itu dapat mepengaruhi kondisi psikis kiat loh.
Berikut penjelasannya.
Terdapat beberapa stimulus dari
lingkungan yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh dan psikis kita, contohnya
yaitu yang berhubungan dengan sampah, ketika kita mencium bau tak sedap
otomatis kita akan menutup hidung dan gelisah mencari tempat yang nyaman. Behaviorisme
merupakan teori yang menjelaskan bahwa perilaku manusia itu sepenuhnya
dikendalikan oleh faktor lingkungan, tokoh dari teori ini antara lain
Throndike, Watson, Pavlob, dan Skinner (Shinta, 2022). Pada teori behaviorisme menjelaskan
bagaimana perilaku tersebut ada, yang pertama perilaku itu ada jika ada pengulangan,
maksudnya perilaku tersebut terbiasa dilakukan (Shinta, 2022). Kedua perilaku bisa menetap
dalam diri manusia jika diberikan imbalan, sedangkan jika diberi hukuman
perilaku tersebut akan hilang (Shinta 2022).
Sampah yang menumpuk banyak
seperti yang dijelaskan di awal tadi merupakan akibat dari kebiasaan manusia
yaitu membuang sampah. Perlu diketahui sendiri, di indonesia sendiri pemerintah
belum menertipkan aturan mengenai pembuangan sampah. Maka dari itu kesadaran
mengelolaan sampah harus dimulai dari diri sendiri. Salah satu akibat dari
penumpukan sampah bagi lingkungan yaitu merusak lapisan ozon, sehingga bumi
terasa panas. Cuaca yang panas dapat
memengaruhi perilaku manusia loh, antara lain menyebabkan karyawan
stress kemudian menurunkan produktivitas pekerjaan, berkurangnya konsentrasi
pada siswa yang menyebabkan tidak masuknya pemahaman mengenai pelajaran, dan
mengenai sosial individu menjadi malas bersosialisai karena daya tarik antar
individu berkurang (Shinta, 2022).
Lalu sikap apa yang tepat untuk
menyikapi menumpuknya sampah? Banyak cara yang dapat kita lalukan dalam
pengelolaan sampah makanan agar tidak menjadi sampah, yaitu membuat olahan
kaldu, olahan kaldu bisa dibuat dari tulang yang direbut, olahan acar, sayuran
yang sudah layu seperti wortel dan kubis bisa dijadukan acar yang nantinya
disantap sebagai hidangan pendamping, dan contoh yang terakhir yaitu kompos (Berkeluarga,
2022). Seperti teori behaviorisme bahwa sesuatu yang mengakibatkan adanya
imbalan menyebabkan perilaku itu ada. Maka dalam mengolah sampah seorang
individu perlu mendapatkan imbalan. Misalnya dengan setelah membuat kompos,
kompos tersebut di jual ke petani maka akan menghasilkan uang. Bagaimana dengan
sampah non organik? Kita bisa mendaur ulang sampah non organik menjadi sesuatu
yang bermenfaat kembali, kemudian bisa digunakan sendiri atau bisa dijual.
Seorang mahasiswa dituntut untuk
menjadi seorang individu yang kreatif, kreatif dalam berfikir dan kreatif dalam
mencari solusi bagi permasalahan yang ada di lingkungannya, terutama mengenai
sampah.
gambar 1 (membuat lampu tidur dari sampah sendrok plastik dan botol)
Daftar pustaka
Kompas. (2022). Sampah makanan indonesia mencapai Rp 300 triliun, https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/05/18/sampah-makanan-capai-lebih-rp-330-triliun.
Diakses pada tanggal 19 Juli 2022, pukul 22.10.
Waste4Change. (2018). 3 fakta penting sampah makanan yang perlu anda
ketahui, https://waste4change.com/blog/limbah-sampah-makanan-indonesia/.
Diakses pada tanggal 19 Juli 2022, pukul 22.30.
Berkeluarga. (2022). 7 cara mengolah sampah sisa makanan agar lebih
berguna, https://berkeluarga.id/2022/02/04/7-cara-mengolah-sampah-sisa-makanan-agar-lebih-berguna/.
Diakses pada tanggal 12 Juli 2022, pukul 22.50.
Shinta, Arundati. (2022). teori-teori tentang hubungan antara perilaku dan & lingkungan. UP 45. PPT kuliah 7 Psikologi Lingkungan.
Shinta, Arundati. (2022). dampak cuaca, polusi, kebisingan pada perilaku manusia. UP 45. PPT kuliah 11 Psikologi Lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar