MANFAAT DAUR ULANG
SAMPAH PLASTIK UNTUK LINGKUNGAN
Ujian Akhir Semester
Genap Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M. A
Oleh :
Nama : Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani
NIM : 20310410048
Kelas : Psikologi B
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Plastik secara bertahap sudah
mulai menggantikan bahan material lain seperti kayu, besi, kertas, kain, kulit,
dan lain-lain. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jenis barang yang
diproduksi menggunakan plastik sebagai bahan dasarnya, dari mainan anak-anak,
perabotan rumah tangga, elektronik, kemasan produk dan masih banyak lagi. Tidak
ada jenis barang yang luput dari pemakaiannya, termasuk produk interior seperti
kursi, meja, dan aksesori rumah. Salah satu penyebabnya karena plastik memiliki
banyak kelebihan dibandingkan material lain yaitu kuat, tekstur mengkilat,
licin, anti air,anti karat, tahan terhadap bahan kimia, lentur dan fleksible,
dan juga biaya produksi yang relatif murah. Sayangnya, plastik bukanlah
material yang sempurna, plastik juga memiliki kelemahan yang cukup fatal
dilihat dari sisi lingkungan yaitu hampir separuh jenis plastik yang dihasilkan
oleh industri tidak dapat terurai dengan mudahnya di alam. Dan ada beberapa
jenis plastik yang tidak bisa di lebur atau dihancurkan. Sehingga plastik yang
tidak dapat dilebur tersebut akan dibuang dan menumpuk menjadi gunungan sampah
yang akan terus bertambah seiring bertambahnya pemakaian. Lambat laun sampah
plastik yang tidak dapat dilebur atau dihancurkan akan menjadi limbah yang
apabila dibiarkan akan menjadi polusi bagi lingkungan.
Metode daur ulang merupakan
proses menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah
adanya sampah. Dengan melakukan proses daur ulang ini, diharapkan limbah
plastik dapat dimanfaatkan menjadi bahan yang dapat digunakan kembali dan dapat
membantu mengurangi limbah yang ada. Metode daur ulang juga dapat menghemat
sumber daya alam dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku tertentu.
Plastik merupakan bahan elastomer
yang secara komersial digunakan oleh masyarakat dan industri untuk membuat
barang-barang, bungkus atau kemasan dari suatu komoditas, dan lain-lain.
Berbagai industri plastik berlomba-lomba memciptakan jenis plastik baru yang
disesuaikan dengan kegunaannya. Seperti industri makanan dan minuman instan
yang memproduksi dan menggunakan plastik berlapis alumunium foil atau plastik
multilayer sebagai kemasan karena dianggap aman dan dapat menjaga produk tetap
higienis. Plastik kemasan berlapis alumunium foil menggantikan penggunaan kaca,
kaleng dan kertas sebagai bahan baku pengemas. Namun demikian plastik tetaplah
bahan baku utama yang digunakan.
Melimpahnya limbah plastik
merupakan potensi yang sangat besar apabila bisa dapat di daur ulang menjadi
alternatif bahan baku pengganti bahan baku alam. Limbah plastik tersebut dapat
dikreasikan menjadi bahan baku atau pelapis (upholstery) tanpa harus melalui
peleburan terlebih dahulu. Proses ini lebih mudah dan murah dibandingkan
melebur plastik dengan bahan tambahan (aditif). Proses daur ulang limbah
plastik menjadi bahan baku pelapis (upholstery) dilakukan dengan mengolah
limbah plastik dengan beberapa cara, yaitu dengan menggabungkan
lembaran-lembaran plastik menjadi bahan dasar, baik dengan menjahitnya atau
menempelkannya pada bahan baku lain. Hasilnya berupa lembaran-lembaran atau
panel, dan siap diaplikasikan ke produk yang telah didesain. Cara lain yang
dapat dilakukan untuk proses daur ulang limbah plastik menjadi alternatif bahan
baku anyaman adalah dengan memotong-motong lembaran plastik menjadi lembaran
kecil panjang, dan menganyamnya, lalu mengaplikasikannya kepada produk yang
telah didesain. Lembaran dan anyaman plastik dapat juga digunakan sebagai bahan
baku pelapis atau upholstery untuk kursi, bantal kursi, kursi puff, tempat
sampah, boks, dan lain-lain. Plastik hasil daur ulang memiliki beberapa
kelebihan, antara lain: (1) memiliki kekuatan, karena plastik ini baru dapat
terurai sempurna dalam waktu 80 sampai 300 tahun sehingga kekuatan tidak
diragukan lagi; (2) plastik juga anti air, karena dirancang untuk melindungi
produk yang ada di dalamnya dari udara dan air; (3) memiliki desain dan warna
yang menarik. Kemasan plastik di desain untuk menarik perhatian konsumen dengan
warna warna yang menarik; (4) murah, kebanyakan plastik kemasan digunakan
sebagai pembungkus atau kemasan sekali pakai, sehingga akan dibuang apabila
tidak digunakan lagi. Limbah plastik kemasan ini dapat diperoleh secara gratis
apabila memiliki strategi dalam pengumpulannya; (5) lentur dan fleksibel.
Plastik adalah material yang mudah dibentuk dan dilipat. Dengan sifatnya ini
dapat dimanfaatkan karena memiliki sifat yang sama dengan kain dan kertas.
Daftar Pustaka :
0 komentar:
Posting Komentar