UJIAN AKHIR SEMESTER Psikologi
Lingkungan
(Semester
Genap 2021/2022)
Atika Nuryanti
NIM. 20310410064
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta,
M.A
Sampah
merupakan permasalahan yang terjadi di Indonesia terutama di kota besar. Sampah
yakni hasil aktivitas manusia atau alam yang sudah tidak digunakan lagi sebab
unsur atau fungsi utamanya telah diambil, dari hasil aktivitas manusia maka
banyak tidaknya sampah akan terus ada selama manusia masih beraktivitas. Tidak
dapat dipungkiri, sampah akan selalu ada selama aktivitas kehidupan masih terus
berjalan. Setiap tahunnya, dapat dipastikan volume sampah akan selalu bertambah
seiring dengan pola konsumerisme masyarakat yang semakin meningkat.
Menurut data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jumlah
rata-rata produksi sampah menghasilkan 175.000 ton per hari atau sebanding
dengan 64 juta ton per tahun. Hal ini membuat Indonesia disebut negara
penghasil sampah kedua setelah Tiongkok. Dari jumlah sampah tersebut hanya
7% didaur ulang dan sisanya menumpuk di
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) terutama sampah plastik (Astriani et al 2020).
Dalam penanganan
masalah sampah tersebut guna membutuhkan kesadaran dan peran serta masyarakat
dalam pelaksanaan pengelolaan sampah, yakni dengan menerapkan program Reduce, Reuse dan Recycle
(3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram. Dari ketiga solusi tersebut,
salah satu solusi yang dapat mengurangi sampah serta menambah nilai ekonomi
yakni program recycle atau yang
sering disebut dengan mendaur ulang sampah, terutama sampah plastik.
Daur
ulang merupakan suatu proses pengolahan kembali barang-barang yang dianggap
sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi melalui proses fisik maupun kimiawi
atau kedua-duanya sehingga akan diperoleh produk yang dapat dimanfaatkan atau
diperjual belikan lagi.
Surono (2013) menjelaskan bahwa pada proses daur ulang dibedakan menjadi 4 macam yakni daur ulang primer, daur ulang sekunder, daur ulang tersier dan daur ulang quarter :
- Daur ulang primer dimana daur ulang limbah plastik menjadi produk yang memiliki kualitas yang hampir setara dengan produk aslinya
- Daur ulang sekunder adalah daur ulang yang menghasilkan produk yang sejenis dengan produk aslinya tetapi dengan kualitas dibawahnya.
- Daur ulang tersier adalah daur ulang sampah plastik menjadi bahan kimia atau menjadi bahan bakar.
- Daur ulang quarter adalah proses untuk mendapatkan energi yang terkandung di dalam sampah plastik.
Proses
daur ulang yang dapat dilakukan secara mandiri yakni daur ulang primer dimana sampah
dengan bahan dasar plastik yang digunakan dapat dimanfaatkan kembali, seperti
menjadikan tempat untuk menanam bibit, selain itu barang-barang seperti botol
bekas menjadi pot tanaman, kaleng menjadi tempat menyimpan bumbu.
Dari
potensi potensi yang ada tersebut sebenarnya sampah plastik tidak hanya
merupakan sumber masalah, akan tetapi juga memberikan peluang bisnis. Sebagai
contoh, di bidang seni banyak produk souvenir
yang bisa dibuat dari hasil daur ulang sampah plastik, misalnya tudung
saji dari botol air mineral, tempat pensil dari botol plastik, lampu hias dari
botol plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut
membuka lapangan kerja baru, karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan
sampai pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri dari pemungut
(pemulung), pengumpul, industri pengolah sampah plastik, dan distributor
produknya.
Selain
limbah plastik, limbah kardus dan kertas bekas yang terdapat di apotek dapat didaur ulang juga,
hal tersebut bertujuan untuk mencegah adanya menumpuknya sampah atau limbah
tersebut dapat berubah menjadi sesuatu yang berguna dan juga mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan itulah manfaat
mendaur ulang barang bekas.
Dalam hal tersebut limbah kardus dan kertas bekas dapat didaur ulang dan digunakan sebagai bahan ajar pembuatan kerajinan / kreasi untuk anak-anak TK dan Paud, seperti membuat Kreasi kelinci bergoyang, ular-ular merayap, sehingga anak-anak TK dan Paud dapattau dan paham bahwa limbah / sampah dapat digunakan / dimanfaatkan kembali
PUSTAKA
Astriani, Linda. dkk.
2020. “Meningkatkan Ekonomi Masyarakat
Melalui Produk Kreatif Dari Pengolahan Sampah Plastik”. Seminar Nasional
Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ : 1–9.
Kumar S., Panda, A.K.,
dan Singh, R.K., 2011. A Review on
Tertiary Recycling of High-Density Polyethylene to Fuel. Resources,
Conservation and Recycling. Vol. 55 : 893– 910.
Nofiyanti., Nurcholis.,
Novi., Melly., Tazkia. 2020. JAMAIKA :
Jurnal abadi Masyarakat. Vol. 1(2) : p-ISSN: 2716-4780 e-ISSN: 2721-6144
Purwaningrum. 2016. Upaya
Mengurangi Timbulan Sampah Plastik Di
Lingkungan. Jurnal Teknik Lingkungan.
Vol. 8 (2) : 141-147.
Surono. 2013. Berbagai
Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak. Jurnal Teknik, Vol 3 (1) : 32 – 40.
0 komentar:
Posting Komentar