Usaha
Mengurangi Timbulan Sampah dengan Cara Daur Ulang Sampah Sebagai Upaya
Kepedulian Terhadap Lingkungan
Tulisan
ini untuk Ujian Akhir Semester Psikologi Lingkungan Semester 4
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, M. A
Oleh:
Nama:
Sofi Anggraini
NIM:
20310410065
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Hampir
semua aktivitas manusia tidak luput dari menghasilkan bekas atau sisa-sisa
aktivitas atau dengan kata lain sampah. Tanpa disadari, manusialah yang
menghasilkan sampah, jika tidak dikelola dengan baik, sampah akan menimbulkan
banyak masalah. Salah satu masalah seriusnya adalah telah terjadi penumpukan
sampah. Menumpuknya sampah bukanlah hal yang mudah untuk diselesaikan. Oleh
karena itu, kesadaran manusia akan sampah sangat penting untuk berkontribusi
terhadap kelestarian lingkungan dan kehidupan manusia.
Pengelolaan
sampah di Indonesia masih merupakan masalah yang belum dapat diatasi dengan
baik. Kegiatan pengurangan sampah baik di tingkat masyarakat maupun daerah
sebagai penghasil sampah masih berkisar 5% sehingga lahan TPA sampah sangat
terbatas. Di TPA, selain sampah organik komposisi sampah terbesar adalah sampah
non-organik, yaitu sampah plastik. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan, diperkirakan jumlah total sampah Indonesia akan mencapai 68 juta
ton pada tahun 2019 dan jumlah sampah plastik akan mencapai 9,52 juta ton,
hasil penelitian Jeena Jambeck tahun 2015 menyebutkan bahwa Indonesia menempati
urutan kedua di dunia untuk menghasilkan sampah plastik ke laut, mencapai 187,2
juta ton. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan pengurangan sampah
plastik lebih dari 9 juta ton hingga tahun 2019. Permasalahan sampah plastik tersebut
semakin banyak sampah maka berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan.
Mengingat sifat plastik akan terurai di dalam tanah selama 20 tahun, bahkan
mungkin 100 tahun, ini dapat mengurangi kesuburan tanah dan di laut plastik
akan sulit terurai (Purwaningrum, 2016)
Penyelesaian
masalah sampah harus menyeluruh dari hulu ke hilir dan seluruh pihak turut
terlibat supaya persoalan sampah dapat diatasi (Mahyudin, 2017). Beberapa
faktor yang menghambat sistem pengelolaan sampah adalah kepadatan dan
persebaran penduduk, karakteristik lingkungan, status sosial ekonomi, budaya,
sikap dan perilaku masyarakat. Pengelolaan sampah harus melibatkan berbagai
komponen pelaku dengan mempertimbangkan karakteristik sampah dan keberadaan
sosial budaya masyarakat setempat (Sahil et al., 2016). Pengolahan sampah yang
banyak diterapkan adalah dengan konsep 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) dan
alternatif lain yang banyak dikaji adalah daur ulang sampah. Menurut Kaseva
(dalam Pasande & Tari, 2021) daur ulang sampah meliputi perbaikan, mendaur
ulang, konversi bahan, suku cadang dan produk. Daur ulang sampah merupakan
proses menjadikan bahan bekas menjadi baru yang bertujuan menjadikan sampah
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi polusi, dan mengurangi penggunaan
bahan baku yang baru.
Daur
ulang memberikan manfaat yang bisa didapatkan dari pengolahan sampah
diantaranya adalah, mamapu mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi
pencemaran, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi polusi, dan
mengurangi kerusakan lahan. Manfaat daur ulang sampah tidak hanya pada pelestarian
lingkungan saja namun, dapat juga menjadi penggerak roda ekonomi seseorang yang
mengelutinya. Contohnya, dengan mendapat penghasilan karena dapat dijual jika
sudah menjadi produk baru yang tentunya bernilai jual.
DAFTAR
PUSTAKA
Mahyudin, R. P. 2017. Kajian Permasalahan Pengelolaan
Sampah dan Dampak Lingkungan di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir). Jurnal Teknik
Lingkungaan, Vol, 3 (10)
Pasande, Purnama & Ezra Tari. 2021. Daur ulang
Sampah di Desa Paisbuloli Sulawesi Tenggara. Jurnal Pengabdian Kepada Mayarakat,
Vol.5 (1). Hal: 147-153
Purwaningrum, Pramiati. 2016. Upaya Mengurangi
Timbulan Sampah Plastik di Lingkungan. Indonesia Jurnal of Urban and
Enviromental Technology, Vol. 8 (2). Hal: 141-147
Sahil, J, Al Muhdar, M. H. I, Rohman, F., & Syamsuri,
I. (2016). Sistem Pengelolaan dan Upaya
Penanggulangan Sampah Di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi,
4(2), 478–487.
0 komentar:
Posting Komentar