Essay untuk Ujian
Akhir Semester Psikologi Lingkungan
Semester Ganjil
(2022/2023)
Fadhilah Ummu Maghfira S /183104101193
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, M.A.
Bank Sampah merupakan konsep
pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya
perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga yang menabung
yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang
nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.Sampah yang
ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di
pabrik yang sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibu-ibu PKK
setempat untuk didaur ulang menjadi barang-barang kerajinan.
Tujuan dibangunnya bank sampah
sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk
membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah untuk
mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank sampah tidak dapat
berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R sehingga
manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan
lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.
Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan. Tampaknya pemikiran seperti itu pula yang ditangkap oleh Kementerian Lingkungan Hidup. September lalu instansi pemerintah ini menargetkan membangun bank sampah di 250 kota di seluruh Indonesia. Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan sampah sudah menjadi ancaman yang serius, bila tidak dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang sekitar 250 juta rakyat Indonesia akan hidup bersama tumpukan sampah di lingkungannya.
Sama seperti di bank-bank
penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat bisa langsung datang ke
bank untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah yang mereka
setorkan. Sampah tersebut di timbang dan di catat di buku rekening oleh petugas
bank sampah. Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan tabungan sampah.
Hal
ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan
lingkungan dari sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse).
Biasanya akan di manfaatkan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet,
tempat tisu, dan lain-lain. Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi
dalam hal pemotongan. Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya,
menggunakan alat dan rapi dalam pemotongannya. Kemudian sudah di bersihkan atau
di cuci.
Yang
terakhir, harus menyetorkan minimal 1 kg. Ada dua bentuk tabungan di bank
sampah. Yang pertama yaitu tabungan rupiah di mana tabungan ini di khususkan
untuk masyarakat perorangan. Dengan membawa sampah kemudian di tukar dengan
sejumlah uang dalam bentuk tabungan.
Beberapa
contoh kemasan plastik yang dapat di tukar yaitu menurut kualitas plastiknya.
Kualitas ke 1 yaitu plastik yang sedikit lebar dan tebal (karung beras,
detergen, pewangi pakaian, dan pembersih lantai). Kualitas ke 2 yaitu plastik
dari minuman instan dan ukurannya agak kecil (kopi instan, suplemen, minuman
anak-anak, dan lain-lain). Kualitas ke 3 yaitu plastik mie instan. Kemudian
kualitas ke 4 yaitu botol plastik air mineral. Yang paling rendah yaitu
kualitas 0 adalah bungkus plastik yang sudah sobek atau tidak rapi dalam
membuka kemasannya. Karena akan susah untuk di gunakan kembali dalam berbagai
bentuk seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Untuk kualitas yang
terakhir, harus di setor dalam bentuk guntingan kecil-kecil (di cacah).
Bentuk
tabungan sampah yang kedua di sebut tabungan lingkungan. Tabungan lingkungan
adalah partisipasi perusahaan dan kalangan bisnis untuk pelestarian lingkungan.
Tabungan ini tidak dapat di uangkan, tetapi nasabahnya akan di publish ke
media sebagai perusahaan atau kalangan bisnis yang melestarikan lingkungan.
Lebih lanjut akan di berikan piagam BUMI setiap hari lingkungan hidup.
Inilah
salah satu alternatif untuk memecahkan masalah sampah dan ikut berpartisipasi
melestarikan lingkungan. Yang pada akhirnya berdampak baik untuk bumi ini.
Sekecil apa pun yang kita lakukan untuk bumi ini, pasti akan berdampak besar
bagi kelangsungan bumi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Ilhamsyah Teori-teori Besar Dalam Hukum: Grand Theory. Bank Sampah Group, Jakarta: 2006.
Randy wardiansyah. Dinamika Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Yogyakarya: 2017.
0 komentar:
Posting Komentar