Sabtu, 22 April 2023

Meringkas Jurnal 3

 

Teknik Penyusunan Skripsi

Meringkas Jurnal 3

Gideon Petra Malia (20310410066)

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu: Dr. Arundhati Shinta, MA.

 

 

Topik

Efektivitas, Instagram, Partisipasi, Gerakan Pengurangan Sampah Plastik

Sumber

Karnadi, K. N., & Esfandari, D. A. (2020). EFEKTIVITAS AKUN INSTAGRAM@ Zerowaste. id_official SEBAGAI MEDIA KAMPANYE GERAKAN PENGURANGAN SAMPAH PLASTIK Kireina Noer. eProceedings of Management, 7(2).

Permasalahan

Dilatarbelakangi oleh masalah jumlah sampah terutama sampah plastik yang sangat mengkhawatirkan di Indonesia, juga kandungan berbahaya yang dibawanya.

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui seberapa besar efektivitas akun @zerowaste.id_official sebagai media kampanye gerakan pengurangan sampah plastik dan melihat pengaruhnya terhadap partisipasi followers.

Isi

Pada tahun 2015 telah dilakukan sebuah riset oleh Dr. Jenna T. Jambeck dan timnya dari Universitas Georgia, Amerika Serikat yang berjudul “Plastic waste inputs from land into the ocean” atau dapat diartikan sebagai riset sampah plastik dari darat ke laut. Berdasarkan penelitian tersebut pada tahun 2010, sekitar 275 juta ton sampah plastik dihasilkan di seluruh dunia, 99.5 juta ton diantaranya merupakan sampah plastik yang didapatkan di darat, dan 31.9 juta diantaranya merupakan sampah plastik darat yang tidak dikelola. Kemudian, sekitar 4.8 – 12.7 juta ton diantaranya terbuang dan mencemari laut.

Dalam suatu proses komunikasi, dibutuhkan media atau channel yang menghubungkan antara komunikator dan komunikan. Nasrullah (2014) menjelaskan, teknologi pada dasarnya memiliki kontribusi dalam terciptanya keberagaman media. Ini merupakan salah satu ciri dalam lingkungan media baru menurut McNamus (dalam Severin Tankard, 2005;4 ). Selain itu, terdapat pula perubahan dalam penyampaian informasi di era media baru. Jika media selama ini merupakan pusat informasi dan informasi itu diberikan atau dipublikasikan dengan satu arah, kini media menjadi lebih interaktif.

Di Indonesia sendiri, pengguna media sosial sangatlah besar. Jumlah penggunanya terus meningkat, sehingga per bulan Januari 2019 jumlah pengguna media sosial di Indonesia naik 20 juta pengguna dari tahun 2018 menjadi 150 juta pengguna aktif pada tahun 2019. Lamanya intensitas bermain internet terutama media sosial, membuat channel ini menjadi wadah yang dianggap baik untuk dijadikan sarana dalam berkomunikasi lebih dekat dengan banyak orang dalam waktu serta jangkauan yang tidak terbatas. Berdasarkan hasil riset yang sama, rata-rata orang Indonesia menghabiskan kurang lebih 8 jam setiap hari dalam menggunakan internet dan kurang lebih 3 jam dalam bermain media sosial. Di Indonesia sendiri, media sosial dengan pengguna terbanyak pada kategori Social Network adalah Youtube, nomor dua disusul oleh Facebook, dan urutan ketiga dipegang oleh Instagram.

Peran media sosial terhadap gerakan sosial sudah banyak dibuktikan dari berbagai aksi diseluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Salah satu contohnya adalah gerakan mematikan elektronik, atau yang lebih dikenal dengan nama Earth Hour. Kampanye tersebut menargetkan komunitas digital untuk menginspirasi khalayak luas untuk ikut serta melakukan aksi nyata lebih dari sekadar mematikan listrik selama satu jam namun juga membagi komitmen tentang gaya hidup ramah lingkungan kepada teman, kolega, keluarga , serta jejaringnya. Berkat intensitas kampanye tersebut melalui berbagai jenis media sosial seperti, YouTube, Twitter, Google+, Facebook, hingga E-Mail, Gerakan Earth Hour mengalami peningkatan revolusioner hingga menarik kota-kota lain di Indonesia untuk ikut serta dalam aksi ini. Hingga pada 2014 tercatat sebanyak 37 kota menyatakan ikut berpartisipasi dalam aksi Earth Hour 2014.

Metode

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menyebarkan kuesioner yang diisi oleh 100 responden yang ditentukan dengan teknik non-probability sampling dengan teknik puposive sampling berdasarkan kriteria tertentu yaitu, followers akun @zerowaste.id_official.

Teknik Analisis dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif, uji normalitas, uji regresi linear sederhana, uji korelasi, uji hipotesis, dan koefisien determinasi.

Hasil

Dengan hasil presentase untuk variable Efektivitas Media Sosial sebesar 86,7% yang termasuk dalam kategori sangat efektif maka dapat disimpulkan bahwa akun instagram @zerowaste.id_official efektif untuk kampanye gerakan pengurangan sampah plastik.

Diskusi

Efektivitas akun instagram @zerowaste.id_official sebagai media kampanye untuk gerakan pengurangan sampah plastik memperoleh presentase sebesar 86,7% yang berarti termasuk dalam kategori sangat efektif. Hal ini berarti akun instagram @zerowaste.id_official sudah berhasil memberikan rangsangan atau pesan yang ditangkap dan dipahami dengan sama oleh followers. Seperti yang dijelaskan oleh Tubbs dan Moss (2008), komunikasi efektif secara sederhana adalah komunikasi dimana komunikator berhasil dalam menyampaikan maksud dari pesannya. Sedangkan secara umum, komunikasi efektif, yaitu bila rangsangan yang diberikan oleh komunikator atau sumber, dapat ditangkap dan dipahami dengan sama oleh komunikan

Berdasarkan hasil pada analisis deskriptif diperoleh presentase untuk partisipasi Followers sebesar 74,94% yang termasuk dalam kategori efektif. Hal ini Mengindikasikan followers akun @zerowaste.id_official sudah berpartisipasi dengan Baik terhadap gerakan yang dilakukan oleh akun tersebut. Menurut Klandermans(dalam Intan, 2013) gerakan sosial membutuhkan partisipasi yang luas dari para Pendukungnya. Sugiyama dan Andree (2011:79) dalam Elizabeth (2018) berpendapat bahwa AISAS Adalah model yang dirancang untuk melakukan pendekatan secara efektif kepada target audiens dengan melihat perubahan perilaku yang terjadi khususnya terkait dengan latar belakang kemajuan teknologi internet. Partisipasi followers mengacu pada aspek behavior atau perilaku, sehingga secara sederhana,partisipasi followers berarti segala perubahan perilaku yang dirasakan maupun dilakukan oleh followers secara sukarela yang terjadi karena terpaan dari sebuah kampanye (dalam Yutanti dan Sutanto, 2017).

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar