Meringkas Jurnal 1
Teknik Penyusunan Skripsi
(Semester Ganjil 2023/2024)
Elyza Alvinna Mu’arif (20310410074)
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M.A
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Pengertahuan, sikap, PHBS, perilaku, penelitian kuantitatif |
Sumber |
Wati, P., Ridlo, I. (2020). Perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat di Kelurahan Rangkah Kota
Surabaya. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and
Health Education. Vol 8
(47-58). |
Permasalahan |
Ini adalah penelitian dengan deviasi
positif dan negatif. Sikap yang terbagi menjadi dua yaitu sikap positif dan
sikap negatif. Sikap positif dimana didalamnya terdapat kecenderungan pada
tindakannya berupa mendekati, menyenangi, serta mengharapkan obyek tertentu.
Sedangkan sikap negatif akan cenderung untuk menjauhi, menghindari, membenci,
dan bahkan tidak suka. |
Tujuan penelitian |
Penelitian ini bertujuan untuk melihat
adanya hubungan pengetahuan, sikap, serta penerapan PHBS di masyarakat. |
Isi |
· Pola penerapan hidup bersih dan sehat
merupakan bentuk dari perilaku berdasarkan kesadaran sebagai wujud dari
pembelajaran agar individu bisa menolong diri sendiri baik pada masalah
kesehatan ataupun ikut serta dalam mewujudkan masyarakat yang sehat di
lingkungannya. · Kondisi ini sebagai salah satu wujud
pencerminan yang berguna untuk membantu masyarakat dalam mengenali da
mengetahui serta mengatasi masalah yang terjadi pada individu dalam tatanan
rumah tangga. · Tujuannya tidak lain adalah agar
terbentuknya masyarakat yang menerapkan cara kebiasaan hidup yang sehat pada
kesehariannya yang merupakan upaya dalam meningkatkan derajat kesehatannya
pada tatanan rumah tangga atau lingkungan masyarakat (Kemenkes RI, 2011). · Terdapat tiga faktor yang masing-masing faktor
mempunyai pengaruh tersendiri terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. 1. Faktor pemudah (predisposing factor)
faktor ini mencakup aspek tingkat pengetahuan individu serta sikapnya dalam
menerapkan PHBS di masyarakat. Faktor tersebut merupakan dasar seseorang
dalam berperilaku maupun menjadi motivasi bagi seseorang akibat dari kebiasaan
yang dilakukan, tradisi pada lingkungannya, serta kepercayaan yang dianut,
dan tingkat pendidikan juga sosial ekonominya 2. Kedua adalah faktor pemungkin (enabling
factor) yang merupakan pemicu adanya suatu perilaku yang memungkinkan suatu tindakan
agar terlaksana. Faktor ini meliputi tersedianya alat atau fasilitas
kesehatan bagi rumah tangga, misalnya air bersih, rumah sehat yang bertambah
jumlahnya, tempat untuk pembuangan sampah, tersedianya jamban pada tiap
rumah. 3. Ketiga yaitu faktor penguat (reinforcing
factor), dimana faktor ini merupakan perwujudan yang dimunculkan dalam bentuk
sikap seseorang atau petugas, perilaku petugas kesehatan, maupun tokoh agama
dan tokoh masyarakat. Pihak-pihak tersebut dijadikan tokoh panutan bagi masyarakat
dalam melakukan suatu tindakan pada lingkungan masyarakat. · Contohnya, ada seorang kader kesehatan yang sedang
memberikan penyuluhan atau informasi mengenai PHBS pada masyarakat sekitar.
Penerapan dari perilaku di tingkat rumah tangga merupakan bentuk pemberdayaan
semua anggota keluarga agar mereka mengetahui, mau, dan dapat menerapkan PHBS
pada kehidupan sehari-hari dengan cara 1. Kelahiran yang dibantu oleh bidan 2. Pemberian ASI eksklusif pada anak hingga
usia 2 tahun 3. Melakukan penimbangan rutin setiap kali
ada posyandu 4. Penggunaan air bersih untuk memasak dan mencuci baju 5. Selalu membiasakan mencuci kedua tangan
menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan 6. Mempunyai dan menggunakan jamban sehat
pada tiap rumah tangga 7. Melakukan pemberantasan jentik dalam
waktu seminggu sekali 8. Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan
sehat secara seimbang 9. Olahraga atau jalan-jalan setiap hari 10. Tidak menghisap asap rokok di sekitar
tempat tinggal atau rumah. |
Metode |
· Rancangan penelitian ini adalah termasuk
penelitian kuantitatif yang menggunakan desain potong lintang. · Subjek penelitian adalah seluruh KK pada RW
VIII Rangkah, yakni sebanyak 617 KK. Penentuan sampel atau responden dalam
penelitian ini dengan metode cluster random sampling dan didapatkan
sebesar 249 sampel. · Metode pengambilan informasi dalam
penelitian ini menggunakan instrumen angket tanya jawab untuk mengetahui
bagaimana karakteristik responden dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan,
sikap, serta PHBS dalam keluarga. Pengetahuan serta tindakan diukur dengan
menggunakan skala guttman, sedangkan untuk sikap diukur dengan menggunakan
skala likert. |
Hasil |
· Program penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) merupakan bentuk dari upaya untuk memberikan pelajaran berupa
pengalaman pada tiap individu, anggota keluarga, sekumpulan, maupun pada
masyarakat umum. |
Diskusi |
·
Pelajaran dalam PHBS dapat melalui media komunikasi, pemberian berita,
serta adanya pendidikan agar terjadinya peningkatan pada pengetahuan, perubahan
sikap, dan perilaku melalui metode pendekatan dari pimpinan, membina suasana,
dan juga melakukan gerakan memampukan diri pada kelompok masyarakat. |
0 komentar:
Posting Komentar