Review Jurnal
HUBUNGAN
TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH
Essay
I
Mata
kuliah Teknik Penyususnan Skripsi
Siti
Harnisa Taonu
20310410016
Prodi
Psikologi
Fakultas
Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Tingkat Pengetahuan, Sikap Remaja,,
Perilaku Seksual Pranikah |
Sumber |
Andriani,
R., Suhrawardi, S., & Hapisah, H. (2022). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Dan Sikap Remaja Dengan Perilaku Seksual Pranikah. Jurnal Inovasi
Penelitian, 2(10), 3441-3446. |
Permasalahan |
Menurut WHO 2015, remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10
hingga 19 tahun. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan
RI nomor 25
tahun 2014, remaja
adalah penduduk dalam rentang
usia 10-18 tahun. Sementara
itu, menurut Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), rentang
usia remaja adalah
10-24 tahun dan belum
menikah. Perbedaan definisi
tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada
kesepakatan universal mengenai batasan
kelompok usia remaja. Namun
begitu, masa remaja
itu diasosiasikan dengan masa
transisi dari anak-anak menuju dewasa. Perilaku seksual
adalah segala tingkah laku yang
didorong oleh hasrat
seksual, baik dengan lawan jenisnya
maupun dengan sesama jenis.
Bentuk-bentuk tingkah laku
ini bisa bermacam macam
mulai dari perasaan
tertarik sampai tingkah laku
berkencan, bercumbu dan bersenggama. Objek
seksualnya bisa berupa orang lain,
orang dalam khayalan
atau diri sendiri Sarwono
(2011).Sikap seksual pranikah
remaja dapat dipengaruhi oleh
banyak hal, selain dari faktor pengetahuan
juga dipengaruhi oleh
faktor kebudayaan, media masa,pengalaman pribadi lembaga pendidikan, lembaga agama
dan emosi dari dalam diri individu Azwar (2012).Di Indonesia,
ada sekitar 4,5%
remaja laki-laki dan 0,7% remaja perempuan usia 15-19 tahun
yang mengaku pernah
melakukan seksual pranikah. Pada remaja usia 15-19 tahun, proporsi terbesar
berpacaran pertama kali pada usia
15-17 tahun. Sekitar
33,3% remaja perempuan dan
34,5% remaja laki-laki
yang berusia 15-19 tahun mulai berpacaran pada saat mereka belum
berusia 15 tahun.
Pada usia tersebut dikhawatirkan belum memiliki keterampilan hidup
(life skills) yang memadai, sehingga
mereka beresiko memiliki
perilaku pacaran yang tidak sehat antara lain melakukan hubungan
seksual pra nikah Riskesdes (2018).
|
Tujuan Penelitian |
Untuk mendeskripsikan hubungan tingkat
pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku seksual pranikah |
Metode |
Meode penelitian menggunakan metode Studi Literature. Metode Studi literature merupakan studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya, norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, data diperoleh dari data yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti yaitu dengan melakukan studi pustaka lainnya seperti buku, jurnal, artikel, peneliti terdahulu (Sugiyono, 2016). Definisi operasional
adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau
pengukuran secara cermat
terhadap suatu objek atau fenomena ( Hidayah 2014).
|
Isi |
Data data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan Teknik analisis domain, dimana digunakan untuk menganalisis gambaran objek penelitian dan hanya menganalisis bagian permukaanya secara utuh: Penelitian Kumalasari
(2016) bertujuan untuk mengkaji
Hubungan pengetahuan dan sikap
dengan perilaku seksual pranikah pada
remaja. Desain penelitian adalah bersifat analitik
dengan pendekatan cross sectional,populasi penelitian ini
merupakan remaja sampel
terdiri dari 134 siswa dengan
teknik probality sampling. Pelaksanaan penelitian dilakukan di wilayah SMK
Patria Gadingrejo tahun 2014. Analisis data bivariat
menggunakan uji chi square.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan perilaku seksual pranikah (nilai p = 0,000). Berdasarkan hasil analisis bivariat, diperoleh bahwa ada hubungan sikap dengan perilaku seksual pranikah ( p=0,000) Penelitian Mona (2019) bertujuan untuk mengkaji pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual pranikah siswa. Desain penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian merupakan siswa SMP sampel sejumlah 470 sampel 82 siswa pelaksanaan dilakukan di SMP Negeri 10 batam tahun 2019. Analisis data menggunakan chi square terdapat hubungan pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual siswa nilai (p=0,00) Penelitian Misrina (2020) bertujuan untuk mengkaji hubungan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan perilaku seksual pranikah. Desain penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional . Populasi penelitian ini merupakan siswi kelas I dan II di SMA Negeri 2 meuredu kecamatan meurah dua kabupaten pidie jaya sample 58 siswi penelitian dilakukan bulan desember 2019 sampai januari 2020. Analisis data menggunakan uji square. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikanantara pengetahuan remaja putri dengan perilaku seksual pranikah (nilai p = 0,037<x0,05) Penelitian Mawarni (2017) bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara pengetahuan, sikap tentang seksualitas, dan keterpaparan media social dengan perilaku seksual pranikah di SMA dengan teknik cross sectional). Populasi penelitian ini merupakan siswa sample 271 siswa.Pelaksanaan penelitian dilakukan di wilayah SMA Kota semarang triwulan II tahun 2017. Analisis data bivariat menggunakan uji kai kuadrat dan data multivariat menggunakan uji chi square. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap tentang seksualitas, dan keterpaparan media social dengan perilaku seksual pranikah di SMA dengan teknik cross sectional nilai (p=0,0001) Fadhlullah (2019) bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi serta perilaku seksual remaja dan menganilisi hubungan antara tingkat pengetahuan keseahatan reproduksi remaja dengan perilaku seksual remaja. Populasi merupakan remaja SMA dan SMK sampel 109 siswa. Pelaksanaan di lakukan di wilayah cangkirangan Desain pengambilan data simple random sampling dan purposive sampling. Uji statstik yang digunakan uji hipotesis chi square. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dengan perilaku seksual remajA nilai (p=0,214) Penelitian Fariningsih (2016)bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap remaja dengan perilaku seksual pranikah. Desain penelitian adalah analitik dengan pendekatan coss sectional sample yang di ambil menggunakan metode probality sampling dan teknik simple sampling jumlah sampel 218 siswa)., Populasi penelitian ini merupakan siswa SMAN. Dari hasil chi square didapatkan nilai (p=0,001>0,005) Ada hubungan pengetahuan dan sikap remaja tentang perilaku seksual pranikah remaja. Penelitian Dewi (2017)bertujuan untuk mencaritau gambaran
pengetahuan dan perilaku seksual
pranikah remaja. Desai penelitian cross
sectional dengan metode deskriptik kuantitatif. Populasi
merupakan siswa kelas XII
sample 123 orang Pelaksanaan penelitian di wilayah SMA pranikah,Dewi (2017) 61
(62%) yang melakukan perilaku
seksual pranikah. Menyatakan
perilaku seksual terendah
pada penelitian. Kumalasari (2016) yaitu 57 (42,5%), hal ini
dikarenakan semakin tinggi pengetahuan kesehatan reproduksi yang
dimiliki remaja maka semakin
rendah perilaku seksual pranikahnya, sebaliknya semakin rendah pengetahuan kesehatan reproduksi yang dimiliki remaja
maka semakin tinggi
perilaku seksual
pranikahnya. menyatakan perilaku tertinggi pada penelitian
Mawarni (2017) yaitu 87 (67,4%) yang
melakukan perilaku seksual pranikah dan responden yang
tidak melakukan sebanyak 41 responden (38%)
|
Hasil |
Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini dilakukan menggunakan studi literatur pada 7 jurnal dapat disimpulkan sebagai berikut: 1).Perilaku Seksual pranikah tertinggi terdapat pada 3 artikel, mencapai 67,4% yaitu pada penelitian Kumalasari (2014) Mawarni (2017),Dewi (2017) 2).Pengetahuan pada perilaku seksual pranikah Tertinggi
57,9% Terdapat pada penelitian Misrina (2020), Mawarni (2017), Dewi (2017) 3).Sikap pada perilaku seksual pranikah yang melakukan Tertinggi 86,2% terdapat pada penelitian Kumalasari (2014), Mona (2019),Fariningsih (2016),Fadhlullah(2019) 4).Hubungan pengetahuan dengan
perilaku seksual
pranikah tertinggi 84%
pada penelitian Kumalasari
(2014),Misrina (2020), Mona
(2019) Hubungan sikap dengan perilaku seksual pranikah tertinggi
(91,1%) pada penelitian Kumalasari (2014),Misrina (2020), Mona (2019), Mawarni ,(2017) .
|
Diskusi |
1.Bagi Tenaga Kesehatan : a.Memberikan penyuluhan kepada Remaja, keluarga
agar keluarga juga mendapatkan informasi tentang kesehatan
reproduksi sehingga remaja dan
keluarga dapat berpartisipasi dalam proses mencegah akan
kejadian perilaku seksual pranikah. b.Tenaga
kesehatan juga diharapkan
mengembangkan media penyuluhan melalui media sosial seperti
whatsapp, instagram, zoom, google
meet dan sebagainya yang
menarik dan mudah dipahami oleh
Remaja pada saat memberikan penyuluhan tentang
kesehatan Reproduksi. 2. Bagi Pemerintah Daerah : Diharapkan bagi pengambil kebijakan
khususnya Pemerintah memberikan dukungan
penuh dalam hal
penyediaan sarana dan prasana
bagi tenaga kesehatan yang memberikan penyuluhan secara berkala kepada Remaja agar
lebih mengetahuseputar
kejadian perilaku seksual
pranikah.
|
0 komentar:
Posting Komentar