Wening Rahmawati
20310410003
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Kematangan Emosi Konsep Diri Dan Kenakalan Remaja |
Sumber |
Muawanah B,,L, Dan Praktikto H, (2012), KEMATANGAN EMOSI
KONSEP DIRI DAN KENAKALAN REMAJA Jurnal Psikologi |
Permasalahan |
Dapat dikatakan bahwa Kenakalan remaja adalah perilaku
remaja melanggar status, membahayakan diri sendiri, menimbulkan korban materi
pada orang lain, dan perilaku menimbulkan korban fisik pada orang lain.
Perilaku melanggar status merupakan perilaku dimana remaja suka melawan orang
tua, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit. Perilaku membahayakan
diri sendiri, antara lain mengendarai kendaraan bermotor dengan kecepatan
tinggi, menggunakan narkotika, menggunakan senjata, keluyuran malam, dan
pelacuran. Perilaku menimbulkan korban materi, yaitu perilaku yang
mengakibatkan keraguan pada orang lain, misalnya: mencuri dan mencopet,
merampas. Perilaku menimbulkan korban fisik pada orang lain adalah
perkelahian. Dan masih banyak lainnya |
Tujuan Penelitian |
Untuk mengetahui kematangan emosi dan konsep diri pada remaja tengah dan untuk mengetahui Hubungan kematangan emosi dengan
kenakalan remaja secara parsial adalah
berlawanan arah |
Isi |
Kondisi remaja
di Indonesia saat ini dapat digambarkan menikah usia remaja, seks pranikah
dan kehamilan tidak dinginkan, aborsi 2,4 juta: 700-800 ribu adalah remaja,
17.000/tahun, l4l7/bulan, 17/hari perempuan meninggal karena komplikasi
kehamilan dan persalinan, HIV/AIDS: 1283 kasus, diperkirakan 52.000
terinfeksi (fenomena gunung es) (70% remaja), minuman kelas dan narkoba Kasus
kenakalan remaja yang terdata di Badan Pemasyarakatan Anak (Bapas) kelas II
Kediri selalu terjadi peningkatan setiap tahun. Selama 2008 total ada 345
perkara, 2009 ada 312 perkara, dan 2010 ada 309 perkara Dinamika
perubahan psikologis yang tidak terkontrol akan memungkinkan remaja terlibat
kenakalan yang lebih beresiko. Kematangan emosi dan konsep diri sebagai konstrukk
psikologi positif yang berkembang dengan baik akan menurunkan potensi remaja
terlibat kenakalan. Misalnya, perkelahian remaja secara psikologis disebabkan
konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap
perasaan orang lain, dan perasaan rendah diri. |
Metode |
Metode penelitian yang digunakan yaitu
metode Kuantitatif Subjek
penelitian adalah remaja tengah usia 16-17 tahun, 53 laki-laki dan 67
perempuan yang tinggal di Kota Kediri Jawa Timur.. Alat Ukur yang
digunakan Kenakalan remaja diukur dengan skala kenakalan remaja. Aitem-aitem
favourabelunfavourabel mengurai aspek-aspek dari Jensen (dalam Sarwono,
2001), yaitu: Perilaku melanggar status; Perilaku membahayakan diri sendiri;
Perilaku menimbulkan korban materi pada orang lain, dan; Perilaku menimbulkan
korban fisik pada orang lain. Skor skala adalah 5-poin kontinum sangat setuju
sampai sangat tidak setuju |
Hasil |
Perkembangan
emosi yang sangat matang dan konsep diri yang berkembangan sangat baik
berhubungan dengan kenakalan remaja, hanya berlaku pada sampel remaja dengan
tingkat kenakalan tinggi. Prediksi peningkatan komposisi kematangan emosi dan
konsep diri akan diikuti peningkatan kenakalan remaja,hanya berlaku pada
remaja dengan tingkat kenakalan yang tinggi. Kematangan emosi dan konsep diri
kemungkinan karena kedua variabel merupakan variabel interval dan bersifat
positif. Aspek kematangan emosi yang secara teoritis ada di dalam konsep diri
adalah aspek pengendalian diri, yaitu pada aspek konsep diri emosional.
Gambaran remaja tentang emosi diri, seperti kemampuan menahan emosi, pemarah,
sedih, atau riang-gembira, pendendam, dan pemaaf secara teoritis merupakan
aspek pengendalian diri di dalam kematangan emosi. |
Diskusi |
Adanya prengaruh antara kematangan emosi dan kosnep diri terhadap
Remaja. Proporsi
variasi tinggi rendahnya kenakalan remaja dapat dijelaskan melalui kematangan
emosi dan konsep diri. Variabel kematangan emosi dan konsep diri merupakan
variabel psikologis yang bersifat positif dan menghasilkan kemungkinan
keluaran variabel negatif, yaitu kenakalan remaja. Hubungan tersebut termasuk
unik. Komposisi kematangan emosi dan konsep diri kemungkinan besar
membangkitkan kenakalan remaja. |
0 komentar:
Posting Komentar