Topik
|
Self-efficacy, self-esteem,
and academic procrastination
|
Sumber
|
Zahroh, Q., Lumaurrido, Yusuf, H.B. (2022). Hubungan self-efficacy dan
self-esteem dengan prokrastinasi akademik mahasiswa aktivis organisasi di
universitas nahdlatul ulama al ghazali cilacap. CERMIN: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling, 3(1),
23-30.
|
Permasalahan
|
Tuntutan
mahasiswa di luar proses belajar di bangku perkuliahan salah satunya adalah
bisa berproses dalam organisasi. Namun, dengan berorganisasi tak jarang
membuat mahasiswa mengalami hambatan dalam sisi akademiknya. Sehingga pada
tak sedikit mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik. Adapun faktor yang
mempengaruhinya adalah self-efficacy dan self-esteem.
|
Tujuan Penelitian
|
Untuk
mengetahui hubungan self-efficacy dan self-esteem dengan
prokrastinasi akademik mahasiswa aktivis organisasi di UNUGHA Cilacap.
|
Isi
|
Prokrastinasi
akademik - Merupakan perilaku menunda-nunda yang dilakukan berulang kali dan kegiatan
lain yang tidak perlu dalam upaya proses pengerjaan tugas akademik malah
dilakukan. Self-efficacy dan self-esteem ialah beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi prokkrastinasi akademik.
- Dampak negatif dari prokrastinasi akademik di
antaranya adalah tidak terselesaikannya tugas dan misalkan selesai biasanya
hasilnya tidak akan maksimal mengingat waktu pengerjaannya yang mendekati
dengan deadline.
Self-efficacy - Merupakan
gambaran dari penilaian diri terkait seberapa baik individu bisa melakukan
suatu hal dalam situasi yang beraneka ragam.
- Tingkat self-efficacy yang tinggi berarti memiliki
keyakinan pada diri bahwa mampu untuk meraih
keberhasilan dan kesuksesan,
berkomitmen dalaam menyelesaikan permasalahan, serta tidak akan menyerah
dalam menemukan strategi yang selama ini dilakukan tidak berhasil.
Sebaliknya, ketika tingkat self-efficacy rendah berarti terdapat
kecenderungan sulit memotivasi diri yang berakibat pada kurangnya usaha atau
munculnya sikap mudah menyerah.
Self-esteem - Ialah suatu
penilaian pada diri sendiri yang didasarkan pada hubungannya dengan orang
lain.
- Tingkat self-esteem yang tinggi berarti memiliki
kemampuan untuk mengatur perilaku dalam belajar seperti mampu mengatur
stimulus mana yang dapat menunjang dalam penyelesaian tugas-tugasnya.
Sebaliknya, jika self-esteem rendah berarti tidak mampu mengarahkan
perilakunya dalam belajar dan cenderung mementingkan sesuatu yang lebih
menyenangkan dan akhirnya lebih banyak melakukan prokrastinasi dalam
penyelesaian tugas-tugas.
|
Metode
|
- Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, karena penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
menggunakan analisis data yang berbentuk angka (numerik) dalam
mempresentasikan hasil dari pengumpulan data dan penerjemahan data tersebut.
- Lokasi penelitian ini yaitu di
Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap. Adapun populasi pada
penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali
Cilacap yang mengikuti organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), baik BEM
Universitas maupun BEM Fakultas dengan total 8 organisasi dan total angota
173 mahasiswa.
- Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik Proportional Random Sampling dengan
cara undian. Sampel yang diambil berjumlah 121 mahasiswa yang terdiri dari 8
organisasi BEM baik BEM U maupun BEM F.
- Pengumpulan data metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Pada
analisis data metode yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, uji
korelasi, dan koefisien determinasi (R²).
|
Hasil
|
- Tingkat self-efficacy mahasiswa
aktivis organisasi di Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap yaitu
sebesar 0,8% kategori rendah dan sedang, sebesar 41,3% kategori tinggi, dan
sebesar 57% kategori sangat tinggi.
- Tingkat self-esteem mahasiswa
aktivis organisasi di Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap yaitu
sebesar 18,2% kategori rendah dan sebesar 81,8% kategori sedang. Tingkat
prokrastinasi akademik mahasiswa aktivis organisasi di Universitas Nahdlatul
Ulama Al Ghazali Cilacap yaitu sebesar 42,1% kategori rendah, dan sebesar
57,9% kategori sedang.
- Tingkat prokrastinasi akademik
mahasiswa aktivis organisasi di Universitas Nahdlatul Ulama, terdapat 121
mahasiswa aktivis dengan tingkat prokrastinasi akademik kategori rendah
sebesar 42,1% atau sebanyak 51 mahasiswa, kategori sedang sebesar 57,9% atau
sebanyak 59 mahasiswa.
- Self-efficacy dengan
prokrastinasi akademik terdapat koefisien korelasi (r) sebesar - 0,439 dengan
signifikansi 0,000. Hal tersebut berarti bahwa ada korelasi negatif antara self-efficacy
dengan prokrastinasi akademik dengan tingkat hubungan sedang, dan
korelasi tersebut signifikan karena p < 0,05 (0,000 < 0,05).
- Self-esteem dengan
prokrastinasi akademik terdapat koefisien korelasi (r) sebesar -0,679 dengan
signifikansi 0,000. Hal tersebut berarti terdapat korelasi negatif antara self-esteem
dengan prokrastinasi akademik dengan tingkat hubungan kuat, dan korelasi
tersebut signifikan karena p < 0,05 (0,000 < 0,05).
- Hasil perhitungan koefisien
determinasi yang diperoleh terlihat sebesar 0,466. Artinya 46,6% variasi
variabel terikat atau prokrastinasi akademik (Y), ditentukan oleh dua
variabel bebas, yaitu self-efficacy (X1) dan self-esteem (X2).
Sisanya dijelaskan oleh faktor lain selain self-efficacy dan self-esteem.
|
Diskusi
|
- Korelasi negatif antara self-efficacy
dengan prokrastinasi akademik dengan tingkat hubungan sedang, dan
korelasi tersebut signifikan karena p < 0,05 (0,000 < 0,05). Korelasi
negatif yang dimaksud menunjukkan arti bahwa semakin tinggi self-efficacy maka
semakin kecil perilaku prokrastinasi akademik begitupun sebaliknya jika self-efficacy
yang dimiliki rendah maka semakin besar perilaku prokrastinasi akademiknya.
- Korelasi negatif antara self-esteem
dengan prokrastinasi akademik dengan tingkat hubungan kuat, dan korelasi
tersebut signifikan karena p < 0,05 (0,000 < 0,05). Korelasi negatif
yang dimaksud menunjukkan arti bahwa semakin tinggi self-esteem maka
semakin kecil perilaku prokrastinasi akademik begitupun sebaliknya jika self-esteem
yang dimiliki rendah maka semakin besar perilaku prokrastinasi akademiknya.
|
0 komentar:
Posting Komentar