Review
Jurnal 1
Dosen
Pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Di
susun oleh: David Michael Tulaseket
(20310410073)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Pentingnya Meningkatkan Dukungan Sosial untuk Pasien Skizofrenia. |
Sumber |
Sabry Ebrahim, A., El-Bilsha, M. A., & Elhadidy, M. E. (2021).
Social Support among Patients with Schizophrenia. Mansoura Nursing Journal,
8(2), 1-10. ISSN: 2735-4121. |
Permasalahan |
Kurangnya dukungan sosial yang dirasakan oleh pasien skizofrenia
dan hubungannya dengan prognosis skizofrenia. |
Tujuan penelitian |
Mengevaluasi tingkat dukungan sosial yang dirasakan oleh pasien
skizofrenia dan hubungannya dengan hubungan sosial. |
Isi |
Skizofrenia adalah gangguan yang parah dan mengganggu, dan sering
dikaitkan dengan gangguan psikososial seperti gangguan hubungan
interpersonal, hidup mandiri, dan kemampuan bekerja. Berbagai faktor dapat
meningkatkan atau menurunkan kemungkinan seseorang mengalami skizofrenia,
termasuk persepsi dukungan sosial individu, yang sangat mempengaruhi kesiapan
untuk menjalani pengobatan. Dukungan sosial biasanya merujuk pada bantuan dan dukungan yang
diberikan oleh kelompok masyarakat, termasuk orang tua, kerabat, dan
teman-teman. Dukungan sosial juga dapat dijelaskan sebagai dukungan yang
dirasakan, termasuk kenyamanan dan ketersediaan hubungan empati, serta
dukungan yang dijalankan, yang terdiri dari tindakan dukungan yang diberikan. Organisasi Kesehatan Dunia telah mengakui dukungan sosial sebagai
kontributor penting bagi kesehatan fisik dan mental. Dukungan sosial
ditemukan penting dalam membantu orang dengan gangguan mental mengatasi stres
hidup dan terkait penyakit. Dukungan sosial dan hubungan sosial yang lebih
baik dianggap sebagai elemen dasar dalam pengobatan psikososial. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat dukungan sosial yang
tinggi memiliki dampak positif pada kematian dan morbiditas, fungsi sosial,
dan ketaatan terhadap pengobatan di antara orang dengan skizofrenia. Namun, kurangnya dukungan dari keluarga atau teman-teman diakui
secara luas sebagai faktor risiko untuk kecanduan obat dan menurunkan
kualitas hidup. Kurangnya dukungan sosial terkait dengan aktivitas sosial
yang berkurang dan penurunan minat dalam membangun hubungan dekat. Sebagai
contoh, seseorang dapat merasa terisolasi karena keterampilan sosial yang
buruk atau delusi persekusi. Studi ini bertujuan untuk menilai dukungan sosial pada pasien
dengan skizofrenia dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. Sampel
studi terdiri dari 200 pasien yang memenuhi kriteria inklusi yang telah
ditetapkan. Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan dua alat, yakni
lembar karakteristik sosiodemografi dan klinis serta Multidimensional Scale
of Perceived Social Support (MSPSS). Selain itu, telah diambil tindakan etis
yang diperlukan, seperti memperoleh persetujuan dari komite etik penelitian
dan mengambil persetujuan dari peserta studi. Secara keseluruhan, penelitian ini dapat membantu memahami lebih
baik tentang bagaimana dukungan sosial mempengaruhi kesehatan mental dan
kesejahteraan pasien dengan skizofrenia. Diharapkan, hasil studi ini dapat
membantu memperbaiki perawatan pasien dengan skizofrenia dan meningkatkan
kualitas hidup mereka. |
Metode |
Penelitian ini menggunakan sampel convenience sebanyak 200 pasien
yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu: pasien skizofrenia sesuai dengan
kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Edisi ke-5,
sedang berada pada episode kedua atau lebih, berusia antara 18-55 tahun, dan
mampu berkomunikasi. Kriteria eksklusi adalah gangguan skizoafektif, gangguan psikotik
karena kondisi medis lain, dan gangguan perkembangan intelektual. Data dikumpulkan menggunakan dua alat, yaitu: lembar karakteristik
sosiodemografi dan klinis serta Multidimensional Scale of Perceived Social
Support (MSPSS) yang terdiri dari tiga subskala: keluarga, teman, dan orang
penting lainnya. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 21 dengan koefisien Pearson
dan nilai p kurang dari atau sama dengan 0,05 dianggap signifikan secara
statistik. Etika penelitian dipenuhi dengan mendapatkan persetujuan dari
Komite Etik Penelitian Fakultas Keperawatan - Universitas Mansoura dan kepala
Departemen Psikiatri Rumah Sakit Universitas Mansoura, serta memberikan
informasi tentang tujuan, risiko, manfaat, dan prosedur penelitian kepada
partisipan yang memberikan persetujuan secara sukarela dan dijamin
kerahasiaannya. |
Hasil |
Hasil dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa mayoritas subjek
yang diteliti (89,5%) memiliki dukungan sosial rendah dan sedang. Ada
korelasi positif yang signifikan secara statistik antara dukungan sosial dan
hubungan sosial. |
Diskusi |
Studi ini dilakukan untuk menilai dukungan sosial pada pasien
dengan skizofrenia. Studi ini mengungkapkan bahwa lebih dari separuh dari
total sampel berada pada kelompok usia 30-55 tahun dan lebih dari separuh
subjek adalah single. Sebagian besar pasien berasal dari daerah pedesaan dan
tinggal bersama keluarga. Lebih dari setengah pasien mengalami gangguan dalam
hubungan sosial dan mayoritas dari mereka memiliki total dukungan sosial yang
sedang. Lebih dari setengah pasien mengalami halusinasi, terutama halusinasi
pendengaran. Sebagian besar dari mereka mengalami penurunan dalam menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari seperti kebersihan diri dan pola makan. Hasil
dari studi ini konsisten dengan hasil dari studi yang dilakukan di negara
lain tentang pasien skizofrenia. |
0 komentar:
Posting Komentar