Topik |
Seorang anak autistik usia 9 tahun yang memiliki kemampuan
luar biasa dalam suatu bidang pelajaran dan mampu berkomunikasi sosial yang
baik dengan teman sebayanya. |
Sumber |
A Briliant young mind | Full Movie | -1:51:00|
https://youtu.be/6dLrlsv43Qo |
Ringkasan |
A Brilliant Young
Mind bercerita mengenai Nathan Ellis, seorang anak berusia 9 tahun dengan
kemampuan luar biasa dalam matematika dan memiliki kemampuan berinteraksi
sosial dengan baik oleh sebayanya meskipun dengan pergerakan, warna ,dan satu
pelajaran yaitu matematika.diceritakan bahwa Nathan didiagnosa autistik.
Ayahnya adalah satu-satunya orang yang dapat berkomunikasi tanpa gangguan
dengan Nathan. Bahkan ibunya pun, Julie, tak dapat berkomunikasi dengan baik
dengan Nathan. Nathan melihat dunia dari sisi yang berbeda dengan orang lain
di sekitarnya. Baginya, keteraturan adalah penting dan Nathan sangat tertarik
dengan pergerakan, warna, dan matematika. |
Ringkasan (Lanjutan) |
Nathan kecil mengalami kecelakaan mobil yang merenggut
nyawa ayahnya. Hal ini membuat Nathan makin tertutup dengan dunia sekitarnya.
Kehilangan satu-satunya sosok yang dapat diajak bicara dan bercanda membuat
Nathan menjadi anak yang sangat tertutup. Tidak ada yang dapat membantunya
untuk mengkomunikasikan perasaannya. Bahkan Nathan menganggap ibunya tidak
sepintar dirinya dan tidak cukup pantas untuk diajak berbicara. Julie pun
merasa sakit hati atas perlakuan yang diberikan oleh Nathan, namun ia tetap
menunjukkan kesabaran dan toleransi atas hal ini.Saat berumur 9 tahun, Julie
memasukkan Nathan ke dalam kelas unggulan untuk mengalihkan ingatan Nathan
mengenai kecelakaan yang dialaminya. Di sekolah ini, Nathan bertemu dengan
Martin yang dulunya juga dikenal sebagai jenius dalam matematika tetapi
terkendala oleh penyakit Sklerosis yang merenggut semangat dan
ambisinya.Martin yang awalnya tidak ingin menjadi tutor bagi Nathan, akhirnya
mau membimbing Nathan dalam matematika. Setelah 7 tahun membimbingnya, Martin
mengikutsertakan Nathan dalam olimpiade matematika. Nathan pun berhasil
menjadi salah satu kandidat untuk Inggris dalam olimpiade matematika.
Bergabung dalam tim olimpiade matematika Inggris, Nathan harus berangkat ke
Shanghai untuk mengikuti pelatihan.Nathan pun dihadapkan dengan tantangan
baru, di mana ia dikelilingi oleh remaja – remaja lain yang sepintar dirinya
dalam hal matematika dan memiliki keunikannya sendiri. Mencoba melawan
kesulitan tersebut, Nathan bertemu dengan seorang remaja perempuan bernama
Zhang Mei, teman pelatihannya selama di Shanghai. Zhang Mei pun membantu
Nathan untuk mengatasi gangguan yang dialaminya sehingga lolos ke putaran
akhir olimpiade matematika.Ketika Zhang dan Nathan kembali ke Inggris dan
bertemu dengan Julie, Julie sangat terkejut dengan perubahan dalam diri
Nathan. Ia tampak lebih mudah berkomunikasi dengan sekitarmya. Julie pun
menduga Nathan menyimpan rasa cinta pada Zhang dan putranya tersebut tidak
mengerti perasaan yang dimilikinya.Keadaan tiba – tiba berubah ketika paman
Zhang salah paham saat mendapati Zhang ada di dalam kamar Nathan. Hal ini
menyebabkan Zhang memutuskan keluar dari olimpiade matematika dan pulang
kembali ke Shanghai. Nathan pun menjadi kebingungan dengan perasaan yang
dimilikinya terhadap Zhang dan juga keikutsertaannya dalam olimpiade
matematika. |
Permasalahan |
Kondisi Nathan yang memiliki kesulitan dalam kemampuan
sosial diperburuk dengan adanya trauma yang pernah dialaminya. Hal ini yang
menyebabkan dirinya sulit untuk menerima kenyataan. Dalam film digambarkan
Nathan terlihat bingung dengan identitas dirinya sendiri. Keberadaan ibunya
pun tidak terlalu berpengaruh dengannya. |
Opini saya |
• Menjadi seseorang yang mempunyai kemampuan pada suatu
bidang itu sangat sulit apalagi matematika ,tetapi nathan bisa melebihi batas
kemampuan pada orang orang autistik lainnnya dan itu sangat luar biasa
sekali. •Saya juga selalu belajar berhitung dan mengenali macam
macam perhitungan matematika karena itu sangat dibutuhkan pada kehidupan
sehari hari,untuk mempermudah suatu kegiatan tentunya. |
0 komentar:
Posting Komentar