INDONESIA
BATALKAN TUAN RUMAH PIALA DUNIA U-20
Syahrul Rizqi
22310410077
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
TOPIK |
Indonesia Membatalkan Untuk Menjadi Tuan Rumah Piala
Dunia U-20 |
SUMBER |
( Koran Merapi ) Jakarta, Jumat Legi,
31 Maret 2023 hal 11 |
RINGKASAN |
Ć Pada Awalnya Pemerintah Sangat Mendukung Pesat
Tentang Indonesia menjadi Tuan Rumah Akan Tetapi pernyataan Tersebut langsung
berubah Ketika Munculnya Salah Satu Tim Nasional Yakni Israel, Sehingga
Membuat Pemerintah Menolak Yang Rumornya Israel di Yakini Bahwasanya Israel
Negara Teroris. Ć Berbagai Semua Pecinta Sepak bola pun Kecewa Melihat
Keputusan Tersebut, Terutama Kepada Pelatih Timnas U-20 Shin tae young “ Saya Sendiri Sangat Lelah Jadi saya bisa
meraskan Rasanya Betapa lelahnya Jadi Pemain apalagi Persiapan Saya Tiga
Tahun enam bulan. Saya memang Pernah di piala dunia itu di korea pada 2017 ,
jadi saya sangat tahu dampak Perkembangan dari Negara tersebut, Apalagi
Dampak perkembangan Negara Indonesia” kata shin Ć Penolakan Yang paling Mencuri Perhatian adalah
Gubernur Bali 1 Wayan Koster Yang sempat Bersurat Ke mentri Pemuda dan
Olahraga, Gubernur Ganjar Pranowo Juga Menolak Kedatangan Tim Israel. Ć Seperti Yang kita Ketahui Mayoritas Sepak Bola
Indonesia Sangat kecewa atas Keputusan Tersebut Karena Masyarakat Mengaggap
adanya Piala dunia U-20 akan membantu Indonesia Dapat Berkembang di kalangan
Sepak Bola. |
PERMASALAHAN |
Adanya Ketidak konsistenan Terhadap Persetujuan
Tentang Indonesia Mnejadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Sehingga Membuat
Masyarakat Kecewa Terhadap Keputusan Tersebut |
OPINI SAYA |
Ć Menurut saya Pemerintah
Seharusnya Tidak Gegabah dlam Mengambil Keputusan Karena Pada dasarnya
Keputusan Yang Baik Harus di Musyawarahkan dahulu terhadap Masyarakat
Sehingga Tidak Adanya Konflik dan Kesalah pahaman antara Pemerintah dengan
Masyarakat. Ć Menurut Saya ini tentang masa depan sepak bola
dikalangan internasional yg redup dan mati hanya karena prinsip dalam konstitusi
sedangkan prinsip bisa dikomunikasikan dengan cara yg baik agar saling
mengutungkan sesama anak bangsa sehingga dapat dinikmati oleh semua kalangan
elemen masyarkat pada umumnya apabila terjadi kesepakatan yg baik dan prinsip
itu bisa diubah tanpa perlu mengubah jati diri dari bangsa itu sendiri namun
karena sudah dikuasi dan diambil oleh kelompok politik maka ruang negosiasi
tidak terisi untuk kepentingan umum justru diisi oleh kepentingan kelompok
politik semata sehingga rakyat berdaulat penuh untuk 2024 tidak memilih tokoh
politik (Ganjar & Coster) dan partai PDIP, Gelora & Pks tahun 2024
agar juga dunia tahu bahwa kedaulatan ada ditangan rakyat bukan ditangan
kelompok tertentu. |
0 komentar:
Posting Komentar