Tajuk Rencana Kedaulatan Rakyat: Penjabat
Pamer Kemewahan
Ferdi Zidhane Agibhran
22310410085 Psikologi SP
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik |
Gaya hidup hedon para penjabat dan
keluarganya yang bertentangan dengan tugas dan tanggung jawab publik para
penjabat dan mengajak untuk meningkatkan pengawasan masyarakat dan lembaga
terkait untuk mencegah korupsi dan perilaku tidak etis dari para penjabat.
|
Sumber |
Tajuk Rencana, KR. (2023). Penjabat Pamer
Kemewahan. Kedaulatan Rakyat.
3 Maret 2023, hal. 11.
|
Ringkasan |
Tak disadari, selama ini sejumlah penjabat dan
keluarganya berpola hidup hedon. Suka pamer kekayaan, kemewahan dan
bersenang-senang. Kesadaran adanya penjabat yang hedon muncul setelah terjadi
insiden penganiayaan terhadap seorang pemuda GP Ansor David Ozora. Pelaku
penganiayaan sendiri adalah anak yang hedon, senang pamer kendaraan mahal dan
ugal-ugalan, yaitu Mario Dandy Satrio. Anak dari Rafael Alun Trisambodo yaitu
seorang penjabat Ditjen Pajak dan memiliki kekayaan melimpah. Sang ayah
dicopot dari jabatannya dan berurusan dengan KPK untuk mempertanggungjawabkan
harta yang dimiliki. Penjabat lain yang juga menjadi perhatian lantaran suka
pamer kemewahan yaitu Kepala Direktorat Jendral Bea dan Cukai Yogyakarta Eko
Darmanto. Melihat kenyataan itu tentu kita sangat prihatin. Penjabat yang
mestinya merakyat justru memperlihatkan pemandangan sebaliknya dengan kondisi
masyarakat. Apalagi pemandangan tersebut dipertontonkan oleh para penjabat di
Kementrian Keuangan. Boleh saja orang ingin kaya akan tetapi diperoleh secara
sah dan halal. Antara gaji dan pendapatan tidak sebanding dengan harta yang
dimiliki akan timbul banyak pertanyaan dari mana uang tersebut diperoleh?.
Contoh saja kasus Gayus Tambunan. Terkait berbagai kasus tersebut peran dari
lembaga pengawasan seperti PPATK dan KPK juga perlu dievaluasi. Bagaimana
Upaya Pencegahannya? Pengawasan dari masyarakat juga perlu ditingkatkan.
Bukan hanya melalui medsos disaat bersangkutan narsis dengan kemewahannya,
tetapi juga melalui lingkungannya, misalnya di sekitar kita ada rumah mewah
milik penjabat. Kasus dari Rafael Alun menjadi pelajaran bagi para penjabat
lain. Bukan hanya pelajaran untuk tidak hedon, tetapi juga untuk tidak
korupsi. Jutaan mata rakyat Indonesia mengawasinya. Selain itu, pengawasan
dari lembaga terkait juga perlu ditingkatkan, sehingga saat bertindak tidak
hanya setelah ada insiden atau setelah penjabat tersebut viral dimedsos. |
Permasalahan |
Saat ini
sedang viral kasus penganiayaan kepada
Pemuda GP Ansor oleh pelaku seorang
anak penjabat Mario Dandy. Setelah kasus tersebut terkuak semua gaya hidup
Mario dan ayahnya yang seorang Ditjen Pajak. Buntutnya kini ayah Mario Dandy
yaitu Rafael Alun diperiksa oleh KPK. Tidak hanya itu, Kepala Direktorat
Jendral Bea dan Cukai Yogyakarta Eko darmanto juga diperiksa KPK lantaran
kerap pamer harta kekayaan. Hal tersebut sangat membuat prihatin dan membuat
timbul pertanyaan dimasyarakat. Dari mana uang sebanyak itu berasal? Kini
peran kinerja dari lembaga pengawas seperti KPK perlu juga dipertanyakan
lantaran banyaknya penjabat yang pamer harta kekayaan tetapi tidak pernah
diperiksa. Hanya saat ada kasus atau viral baru ditindak. |
Opini Saya |
Sebagai
mahasiswa psikologi, saya menganggap perilaku penjabat yang memamerkan harta
kekayaannya dan terkena kasus korupsi sebagai tindakan yang sangat tidak etis
dan tidak sesuai dengan prinsip integritas. Tindakan tersebut menunjukkan
ketidakpedulian terhadap hak-hak masyarakat dan kepentingan umum, dan
menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki nilai yang tidak sejalan dengan
prinsip-prinsip moral yang baik. Dari
sudut pandang psikologi, perilaku tersebut dapat dijelaskan sebagai
manifestasi dari beberapa faktor seperti keserakahan, keinginan untuk
menunjukkan status sosial dan kekuasaan, dan kurangnya kontrol diri dan
empati terhadap orang lain. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pemulihan
dalam kasus ini harus melibatkan pendekatan psikologis seperti konseling,
terapi perilaku, dan pengembangan empati dan kontrol diri. Sebagai
mahasiswa psikologi, saya percaya bahwa individu dan masyarakat harus
memperhatikan prinsip-prinsip moral dan etika dalam setiap tindakan dan
keputusan yang mereka ambil, dan harus bertanggung jawab atas konsekuensi
dari tindakan tersebut. Upaya untuk mempromosikan nilai-nilai moral dan
integritas dalam masyarakat dan lingkungan kerja harus menjadi prioritas bagi
semua individu dan organisasi. |
0 komentar:
Posting Komentar