Selasa, 11 April 2023

Essay 1 Meringkas Surat Kabar, Tajuk Rencana Kedaulatan Rakyat: Penjabat Pamer Kemewahan

Tajuk Rencana Kedaulatan Rakyat: Penjabat Pamer Kemewahan

Ferdi Zidhane Agibhran 22310410085 Psikologi SP

Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta




 

Topik

Gaya hidup hedon para penjabat dan keluarganya yang bertentangan dengan tugas dan tanggung jawab publik para penjabat dan mengajak untuk meningkatkan pengawasan masyarakat dan lembaga terkait untuk mencegah korupsi dan perilaku tidak etis dari para penjabat.

 

Sumber

Tajuk Rencana, KR. (2023). Penjabat Pamer Kemewahan. Kedaulatan Rakyat. 3 Maret 2023, hal. 11.

Ringkasan

Tak disadari, selama ini sejumlah penjabat dan keluarganya berpola hidup hedon. Suka pamer kekayaan, kemewahan dan bersenang-senang. Kesadaran adanya penjabat yang hedon muncul setelah terjadi insiden penganiayaan terhadap seorang pemuda GP Ansor David Ozora. Pelaku penganiayaan sendiri adalah anak yang hedon, senang pamer kendaraan mahal dan ugal-ugalan, yaitu Mario Dandy Satrio. Anak dari Rafael Alun Trisambodo yaitu seorang penjabat Ditjen Pajak dan memiliki kekayaan melimpah. Sang ayah dicopot dari jabatannya dan berurusan dengan KPK untuk mempertanggungjawabkan harta yang dimiliki. Penjabat lain yang juga menjadi perhatian lantaran suka pamer kemewahan yaitu Kepala Direktorat Jendral Bea dan Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. Melihat kenyataan itu tentu kita sangat prihatin. Penjabat yang mestinya merakyat justru memperlihatkan pemandangan sebaliknya dengan kondisi masyarakat. Apalagi pemandangan tersebut dipertontonkan oleh para penjabat di Kementrian Keuangan. Boleh saja orang ingin kaya akan tetapi diperoleh secara sah dan halal. Antara gaji dan pendapatan tidak sebanding dengan harta yang dimiliki akan timbul banyak pertanyaan dari mana uang tersebut diperoleh?. Contoh saja kasus Gayus Tambunan. Terkait berbagai kasus tersebut peran dari lembaga pengawasan seperti PPATK dan KPK juga perlu dievaluasi. Bagaimana Upaya Pencegahannya? Pengawasan dari masyarakat juga perlu ditingkatkan. Bukan hanya melalui medsos disaat bersangkutan narsis dengan kemewahannya, tetapi juga melalui lingkungannya, misalnya di sekitar kita ada rumah mewah milik penjabat. Kasus dari Rafael Alun menjadi pelajaran bagi para penjabat lain. Bukan hanya pelajaran untuk tidak hedon, tetapi juga untuk tidak korupsi. Jutaan mata rakyat Indonesia mengawasinya. Selain itu, pengawasan dari lembaga terkait juga perlu ditingkatkan, sehingga saat bertindak tidak hanya setelah ada insiden atau setelah penjabat tersebut viral dimedsos.

Permasalahan

Saat ini sedang viral kasus penganiayaan kepada Pemuda GP Ansor oleh pelaku  seorang anak penjabat Mario Dandy. Setelah kasus tersebut terkuak semua gaya hidup Mario dan ayahnya yang seorang Ditjen Pajak. Buntutnya kini ayah Mario Dandy yaitu Rafael Alun diperiksa oleh KPK. Tidak hanya itu, Kepala Direktorat Jendral Bea dan Cukai Yogyakarta Eko darmanto juga diperiksa KPK lantaran kerap pamer harta kekayaan. Hal tersebut sangat membuat prihatin dan membuat timbul pertanyaan dimasyarakat. Dari mana uang sebanyak itu berasal? Kini peran kinerja dari lembaga pengawas seperti KPK perlu juga dipertanyakan lantaran banyaknya penjabat yang pamer harta kekayaan tetapi tidak pernah diperiksa. Hanya saat ada kasus atau viral baru ditindak.

Opini Saya

Sebagai mahasiswa psikologi, saya menganggap perilaku penjabat yang memamerkan harta kekayaannya dan terkena kasus korupsi sebagai tindakan yang sangat tidak etis dan tidak sesuai dengan prinsip integritas. Tindakan tersebut menunjukkan ketidakpedulian terhadap hak-hak masyarakat dan kepentingan umum, dan menunjukkan bahwa individu tersebut memiliki nilai yang tidak sejalan dengan prinsip-prinsip moral yang baik.

Dari sudut pandang psikologi, perilaku tersebut dapat dijelaskan sebagai manifestasi dari beberapa faktor seperti keserakahan, keinginan untuk menunjukkan status sosial dan kekuasaan, dan kurangnya kontrol diri dan empati terhadap orang lain. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan pemulihan dalam kasus ini harus melibatkan pendekatan psikologis seperti konseling, terapi perilaku, dan pengembangan empati dan kontrol diri.

Sebagai mahasiswa psikologi, saya percaya bahwa individu dan masyarakat harus memperhatikan prinsip-prinsip moral dan etika dalam setiap tindakan dan keputusan yang mereka ambil, dan harus bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan tersebut. Upaya untuk mempromosikan nilai-nilai moral dan integritas dalam masyarakat dan lingkungan kerja harus menjadi prioritas bagi semua individu dan organisasi.

 





 

 

 

 

 

 


0 komentar:

Posting Komentar