PENGELOLAAN SAMPAH DI TPS RANDU
ALAS
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Dr., dra. Arundati Shinta, MA.
Nama : BRIGITA CELZY DEIVIA
Nim : 23310410111
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS PSIKOLOGI 45
YOGYAKARTA
Pada
tanggal 19 April 2025 saya berkunjung di TPST Randu Alas yang bertempat di
Sardonoharjo,Ngaglik,Sleman. Di situ saya Melihat langsung dan belajar cara
pengelolaan sampah,termasuk pemilahan sampah organic yang tercampur dengan
sampah anorganik, lalu daur ulang sampah, dan saya diberikan edukasi oleh Pak
Sujono mengenai sampah dari barang angkutan untuk mengangkut sampah Masyarakat
dibawa ke TPST yaitu menggunakan tosa.
Lalu
pemilahan sampah dilakukan di awal dengan memilah sampah organic dan
anorganik,sampah organic seperti sisa makanan dan sisa tulang belulang
dikelompokan menjadi satu dijadikan bubur dan diolah lebih lanjut yang bisa
dijadikan kompos dan cepat melakukan pembusukan.
Sedangkan
limbah anorganik seperti sampah plastic sampah logam dipilah untuk dijual
kepada pengepul. Lalu sampah seperti pembalut akan dibakar di tabung yang
sebelumnya sudah disiapkan bara api yang panas tujuanya agar pembalut tersebut
langsung menjadi abu.
Namun
Masyarakat banyak yang kurang peduli dengan tata cara membuang sampah benda
tajam mereka sering mencampur limbah tajam seperti tusuk sate,sepele namun hal
tersebut jika terkena tangan dampaknya akan serius dikarenakan sate itu bekas
sisa daging yang mengalami pembusukan sehingga jika tertusuk ke tangan kita
bahayanya sangat serius karena bakteri pembusukan itu tadi masuk ke tubuh kita.
Perlunya
masyarakat memiliki rasa tanggung jawab dalam pembuangan sampah,seringkali
Masyarakat mempunyai rasa acuh tak acuh karena dianggap sudah membayar iuran
bulanan bahkan maslah penimbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir tidak
membuat Masyarakat menjadi jera malah Masyarakat ada yang beralihh membuang
sampah di sunga dan di pinggir jalan.untuk tarif iuran perbulan di TPST Randu
Alas relative ada yang 30-40ribu perbulan padahal biaya operasional pengolahan
sampah sangat mahal,sedangkan di kota sudah mencapai 100 ribu.
Untuk SDM di
TPST Randu Alas ada 7 orang pegawai yang mengelola sampah dengan resiko yang
besar,dikarenakan mereka bergulat dengan jutaan bahkan miliaran bakteri yang
tak terlihat oleh mata,dan untuk kesejahteraan gaji masih dibawah UMR. Nsmun TPST
Randu Alas sudah bekerja sama dengan tenaga Kesehatan psukesmas dan pengajuan di
MOU untuk pendampingan dalam Kesehatan tenaga kerja TPST Randu Alas minimal 3/6
bulan sekali medical check up.
TPST Randu
Alas sendiri program dari BLH(Badan Lingkungan Hidup) untuk pelanggan mereka
mempunyai sekitar 350 pelanggan. Pelanggan TPST Randu Alas dibagai menjadi 3
kelas yaitu pelanggan rumah tangga,Rumah Tangga usaha, dan Ruang Usaha.
Kesimpulan
memilah sampah
dengan baik sebelum dibuang/dibawa ke tempat pembuangan sampah adalah sesuatu
yang sangat membantu pekerja disana,dan mengolah sampah yang masih bisa diolah
bentuk dari meminimalisir terjadinya penumpukan sampah,untuk Perempuan menyendirikan
pembalutmu dengan sampah lainya dan tidak mencapur dengan sampah yang lain
adalah suatu perbuatan yang memanusiakan manusia para pekerja di TPST.






0 komentar:
Posting Komentar