Selasa, 13 Mei 2025

ESSAI-6 TPST RANDU ALAS

 

PENGELOLAAN SAMPAH DI TPS RANDU ALAS
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Dr., dra. Arundati Shinta, MA.
Nama : BRIGITA CELZY DEIVIA
Nim : 23310410111

PSIKOLOGI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS PSIKOLOGI 45
YOGYAKARTA

Pada tanggal 19 April 2025 saya berkunjung di TPST Randu Alas yang bertempat di Sardonoharjo,Ngaglik,Sleman. Di situ saya Melihat langsung dan belajar cara pengelolaan sampah,termasuk pemilahan sampah organic yang tercampur dengan sampah anorganik, lalu daur ulang sampah, dan saya diberikan edukasi oleh Pak Sujono mengenai sampah dari barang angkutan untuk mengangkut sampah Masyarakat dibawa ke TPST yaitu menggunakan tosa.

Lalu pemilahan sampah dilakukan di awal dengan memilah sampah organic dan anorganik,sampah organic seperti sisa makanan dan sisa tulang belulang dikelompokan menjadi satu dijadikan bubur dan diolah lebih lanjut yang bisa dijadikan kompos dan cepat melakukan pembusukan.

Sedangkan limbah anorganik seperti sampah plastic sampah logam dipilah untuk dijual kepada pengepul. Lalu sampah seperti pembalut akan dibakar di tabung yang sebelumnya sudah disiapkan bara api yang panas tujuanya agar pembalut tersebut langsung menjadi abu.

Namun Masyarakat banyak yang kurang peduli dengan tata cara membuang sampah benda tajam mereka sering mencampur limbah tajam seperti tusuk sate,sepele namun hal tersebut jika terkena tangan dampaknya akan serius dikarenakan sate itu bekas sisa daging yang mengalami pembusukan sehingga jika tertusuk ke tangan kita bahayanya sangat serius karena bakteri pembusukan itu tadi masuk ke tubuh kita.

Perlunya masyarakat memiliki rasa tanggung jawab dalam pembuangan sampah,seringkali Masyarakat mempunyai rasa acuh tak acuh karena dianggap sudah membayar iuran bulanan bahkan maslah penimbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir tidak membuat Masyarakat menjadi jera malah Masyarakat ada yang beralihh membuang sampah di sunga dan di pinggir jalan.untuk tarif iuran perbulan di TPST Randu Alas relative ada yang 30-40ribu perbulan padahal biaya operasional pengolahan sampah sangat mahal,sedangkan di kota sudah mencapai 100 ribu.

Untuk SDM di TPST Randu Alas ada 7 orang pegawai yang mengelola sampah dengan resiko yang besar,dikarenakan mereka bergulat dengan jutaan bahkan miliaran bakteri yang tak terlihat oleh mata,dan untuk kesejahteraan gaji masih dibawah UMR. Nsmun TPST Randu Alas sudah bekerja sama dengan tenaga Kesehatan psukesmas dan pengajuan di MOU untuk pendampingan dalam Kesehatan tenaga kerja TPST Randu Alas minimal 3/6 bulan sekali medical check up.

TPST Randu Alas sendiri program dari BLH(Badan Lingkungan Hidup) untuk pelanggan mereka mempunyai sekitar 350 pelanggan. Pelanggan TPST Randu Alas dibagai menjadi 3 kelas yaitu pelanggan rumah tangga,Rumah Tangga usaha, dan Ruang Usaha.

Kesimpulan  
memilah sampah dengan baik sebelum dibuang/dibawa ke tempat pembuangan sampah adalah sesuatu yang sangat membantu pekerja disana,dan mengolah sampah yang masih bisa diolah bentuk dari meminimalisir terjadinya penumpukan sampah,untuk Perempuan menyendirikan pembalutmu dengan sampah lainya dan tidak mencapur dengan sampah yang lain adalah suatu perbuatan yang memanusiakan manusia para pekerja di TPST.

0 komentar:

Posting Komentar