ESSAY-1 MERINGKAS JURNAL ENTREPRENEURSHIP
Nama : Istianah
Kelas : Psikologi SJ
NIM : 23310410085
MATA KULIAH PSIKOLOGI INOVASI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN AJARAN 2025
DOSEN PENGAMPU:
Dr. ARUNDATI SHINTA,M.A
Topik:
Membangun
Tradisi Entrepreneurship Pada Masyarakat
Sumber:
Edunomika
– Vol. 03, No. 02 (Agustus 2019), Hal. 300-309
Permasalahan:
Entrepreneurship
menjadi jalan yang paling efektif di tengah himpitan ekonomi yang semakin besar
dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit untuk membangkitkan kembali
kehidupan perekonomian masyarakat. Usaha membangkitkan jiwa entrepreneurship
tentunya harus dimulai saat seseorang masih berusia muda bahkan sejak kecil.
Namun apabila dilihat dari prakteknya yang terjadi di Indonesia saat ini adalah
fokus yang diutamakan lebih pada mempersiapkan seorang anak untuk memasuki
jenjang pendidikan selanjutnya. Hal ini dapat dilihat dari pembelajaran lebih
ditekankan pada kemampuan baca, tulis, dan hitung, padahal pembentukan karakter
tidak kalah penting dengan penguasaan kemampuan tersebut dan peran orang tua
sangat besar dalam pembentukan karakter seorang anak, salah satunya dalam usaha
menumbuhkan jiwa entrepreneurship sejak awal, karena karakter dapat berkembang
jika ditanamkan sejak usia tersebut. Dengan demikian yang menjadi permasalahan
yang penting untuk diteliti, terutama dalam konteks bagaimana membangun tradisi
entrepreneurship dalam kehidupan masyarakat.
Tujuan
Penelitian:
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana membangun tradisi entrepreneurship
pada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka (Literature
Review) untuk membahas topik yang dikaji. Kajian Pustaka dimaksudkan untuk
memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
Isi:
Entrepreneurship
dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam menciptakan peluang ekonomis
dari sebuah ide usaha baik skala kecil maupun skala besar. Entrepreneurship
mampu memberikan dampak yang baik bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Semakin
banyak enterpreneur maka makin kuatlah daya tahan benturan terhadap krisis
ekonomi. Untuk menumbuhkan jiwa enterpreneur tidak lepas dari peran keluarga,
pendidikan, dan pemerintahan. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama
seseorang dalam kehidupanya. Menjadi seorang wirausaha tidak lepas dari
dukungan orang tua atau keluarganya, apabila keluarga memberi dukungan serta
pengaruh positif terhadap minat berwirausaha maka seseorang akan memiliki minat
berwirausaha. Disamping orang tua, pendidik memegang peran penting dalam
mendidik atau menanamkan mindset untuk menjadi seorang enterpreneur. Pendidikan
kewirausahaan dapat membentuk pola pikir, sikap, dan perilaku pada peserta
didik menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur) sejati sehingga mengarahkan
mereka untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir. Tidak cukup dalam
keluarga dan pendidikan, peran pemerintah dalam bentuk kebijakan dalam
kemudahan memperoleh modal usaha dari lembaga pembiayaan, sangatlah diperlukan.
Metode:
Penelitian
ini menggunakan metode kajian pustaka (Literature Review) untuk membahas topik
yang dikaji. Kajian Pustaka dimaksudkan untuk memecahkan suatu masalah yang
pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka yang relevan. Telaah pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan data
atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang diperlukan sebagai sumber ide
untuk menggali pemikiran atau gagasan baru sebagai bahan dasar untuk melakukan
deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat
dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
Hasil:
Hasil
dari telaah pustaka menyimpulkan bahwa ketiga tradisi yang diciptakan oleh
keluarga, pendidikan dan pemerintah mampu mendorong tumbuhnya tradisi
entrepreneur pada masyarakat. Menumbuhkan jiwa dan tradisi entrepreneur dimulai
dari lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga adalah tempat pertama kali
manusia belajar dan membentuk karakter. Tradisi keluarga mengarahkan manusia
untuk berjiwa mandiri, inovatif, kreatif, pantang menyerah, dan ulet.
Selanjutnya adalah pendidikan yang mengarahkan peserta didik untuk terbiasa
belajar berjiwa entrepreneur. Dengan kurikulum pendidikan yang berbasis
entrepreneur peserta didik di biasakan berperilaku entrepreneur sehingga
tradisi ini membawa kebiasan mereka untuk memilih profesi entrepreneur.
Terakhir adalah dukungan pemerintah terhadap tradisi entrepreneur. Berbagai
program telah dilakukan oleh pemerintah untuk menumbuh kembangkan
entrepreneur-entrepreneur muda. Diantara program tersebut adalah seminar,
pelatihan, kompetisi bisnis plan, penerapan kurikulum berbasis entrepreneur,
entrepreneur, hingga hibah pendanaan UMKM.
Diskusi:
Entrepreneurship
dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam menciptakan peluang ekonomi
dari sebuah ide usaha baik skala keil maupun skala besar. Dengan adanya
perdagangan bebas yang akan terjadi beberapa tahun ke depan, dibutuhkan
enterpreneur- enterpreneur yang banyak dan berkualitas untuk membendung laju
pengaruh usaha dan bisnis dari luar negeri. Selain itu, entrepreneurship mampu memberikan dampak yang baik bagi
perkembangan Enterpreneur, mampu memberikan alternatif yang baik untuk ekonomi,
dan mampu menampung pekerja. Seseorang yang memiliki kewirausahaan tinggi dan
digabung dengan kemampuan berkembang tidak hanya pemaknaan seseorang sebagai
“pengusaha” namun orang yang mampu didalam jiwa seseorang, masyarakat dan
organisasi yang karenanya akan dihasilkan berbagai bidang yang sangat luas
aktivitasnya, mulai dari individual entrepreneurship, industrial entrepreneurship
sampai yang terakhir berkembang adalah social entrepreneurship ((Maguni, Entrepreneurship ini tidak hanya diperlukan untuk berbisnis
saja, karena hampir seluruh bidang dibutuhkan jiwa enterpreneur, baik untuk Lingkungan
keluarga adalah lingkungan pertama seseorang dalam kehidupanya Lingkungan
keluarga terdiri dari orang tua, saudara serta keluarga terdekat lainnya lingkungan
keluarga salah satunya orang tua akan mempengaruhi anaknya dalam menentukan lepas
dari dukungan orang tua atau keluarganya. Keluarga sangat memberikan pengaruh
yang kuat terhadap minat seseorang Sehingga tradisi keluarga mampu menumbuhkan
jiwa entrepreneur dalam mendidik atau menanamkan mindset untuk menjadi seorang
enterpreneur. Maka secara keseluruha, penelitian ini menegaskan bahwa membangun
tradisi enterpreneur masyarakat itu lahir dan tumbuh dari lingkungan keluarga
yang memberikan mindset baik serta mendapat dukungan masyarakat dengan cara
memberikan kemudahan memperoleh modal udaha dari lembaga pembiayaan.







0 komentar:
Posting Komentar