Kamis, 01 Mei 2025

DEVI NUR HASANAH_23310410117_SPSJ_ESSAI 6 BELAJAR DI TPST

 

“ BELAJAR DI TPST RANDU ALAS “

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA

 


Devi Nur Hasanah ( 23310410117 )

 

 JURUSAN PSIKOLOGI 

 FAKULTAS PSIKOLOGI 

 UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 

 2025

 

Saya melakukan kunjungan ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Randu Alas pada tanggal 19 April 2025 bersama Ibu Dosen  Dr. Dra. Arundati Shinta, MA selaku Dosen Psikologi Lingkungan dan juga dengan teman-teman mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi 45. Hal tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga untuk saya dalam memahami pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat komunitas. TPST Randu Alas yang berlokasi di Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, merupakan salah satu contoh pengelolaan sampah yang mengintegrasikan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan inovasi pengolahan sampah organik menjadi produk bernilai.

 

Dalam kunjungan tersebut, kami juga mendapat pemahaman tentang masalah pengelolaan sampah, termasuk isu pengangkutan sampah yang terkendala akibat buka tutupnya TPST Piyungan, serta masalah dalam mengedukasi masyarakat terkait pemilahan sampah yang dapat dimulai dari rumah. Apabila sampah sudah dipilah dari rumah maka hal tersebut dapat mempermudah proses pengolahan dan meminimalisir sampah berbau, membusuk, racun dan juga bakteri.

 

TPST Randu Alas mengolah sampah komunal sampai kekelurahan. TPST Randu Alas memiliki 7 orang SDM yang mana mengelola sampah dari sekitar 400 kepala rumah tangga di lingkungan sekitarnya. Resiko pekerjaan yang mereka hadapi sebagai petugas TPST sangatlah besar yakni bersinggungan langsung dengan racun dan bakteri yang dihasilkan oleh sampah, namun sayangnya gaji yang mereka terima masih dibawah UMK Sleman yakni sebesar Rp1.800.000 – Rp2.000.000. Kesejahteraan petugas masih sangatlah kurang walaupun TPST tersebut sudah bekerja sama dengan Puskesmas terdekat dan juga Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

 

            Bapak Tujono selaku wakil ketua TPST Randu Alas juga menyampaikan bahwa masih belum ada dukungan yang menyeluruh serta kerja sama yang baik dari pemerintah, akademisi, petugas di lapangan TPST serta masyarakat umum terkait dalam menyuarakan dan praktik pemilahan dan pengolahan sampah yang dapat dimulai dari rumah. Beliau sangat berharap bahwa kami sebagai mahasiswa dapat membantu menyampaikan bagaimana repotnya mengolah sampah sehingga semua lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam menjaga lingkungan dan lebih mensejahterakan petugas-petugas yang bekerja di TPST.









0 komentar:

Posting Komentar