ATASI PERILAKU PASIF-AGRESIF UNTUK MENCEGAH KEGAGALAN
ORGANISASI
Ujian Akhir Semester Psikologi Sosial
(Semester
Genap 2020/2021)
Vanya Mareta Uli Pasaribu
(20310410021)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A
Seseorang dengan perilaku pasif-agresif mungkin tampak
menyenangkan dan mendukung, tapi mereka dapat menusuk dari belakang,
melemahkan, dan melakukan sabotase. Terkadang mereka memberikan pujian positif
dan umpan balik ,tapi kemudian mengambil tindakan untuk melemahkan. Perilaku
pasif-agresif dalam setiap organisasi seperti sebuah racun karena dapat
membahayakan dan bahkan perilaku pasif-agresif karyawan telah mempengaruhi
kegagalan organisasi 30% (Appelbaum & Roy-Girard, 2007).
Pasif-agresif adalah semacam mekanisme pertahanan
diri, terutama ketika individu harus menghadapi sosok unggul yaitu pemimpin,
pasangan, atau koleganya. Dalam angkatan kerja, karyawan pasif-agresif
menganggap angka tersebut negatif dan bermusuhan. Namun, mereka berperilaku
tidak tegas di depan pemimpin. Pada awalnya, orang tersebut setuju untuk
menyelesaikan tugas terutama di depan pemimpin, tetapi mereka menolak secara
agresif untuk melaksanakan tugas ketika pemimpin pergi. Mereka agresif
karena harus melepaskan amarahnya. Orang tersebut menyerang pemimpin
secara tidak langsung melalui tugas-tugas yang diabaikan dan mengecewakan pemimpin. Untuk
meningkatkan harga diri dan juga untuk menutupi kemalasan, orang tersebut
membuat cerita yang tampaknya logis yaitu menyalahkan orang lain atas
tugas-tugas dan kegagalanya. Ketika pemimpin kesal dan rekan kerja sengsara,
karyawan pasif-agresif merasa dia mampu mengendalikan situasi dan menjadi
puas. (Shinta A., dkk, 2016).
Perilaku pasif-agresif dikategorikan sebagai perilaku menyimpang. Perilaku menyimpang memiliki dua dimensi yaitu organisasi vs interpersonal, dan memiliki dampak serius vs dampak kecil. Contoh perilaku penyimpangan yang menyebabkan kerusakan serius pada tingkat organisasi adalah menyabotase peralatan, berbohong tentang jam kerja, dan mencuri dari perusahaan. Contoh perilaku penyimpangan yang merusak hubungan interpersonal di antara karyawan adalah pelecehan dan membahayakan rekan kerja. Perilaku tersebut merupakan perilaku agresi yang sangat berbahaya dan menimbulkan kerusakan serius serta akan merusak organisasi. (Shinta A., dkk, 2016). Psikolog sosial mendefinisikan agresi sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk merugikan individu lain yang tidak ingin dirugikan (Siby, P.S., 2020).
Keberadaan karyawan pasif-agresif dalam organisasi,
pada kenyataannya, tidak kebetulan. Sebenarnya mereka memiliki kualitas
kerja yang baik. Mereka mengembangkan pasif-agresif karena mereka berada
di bawah tekanan kerja dan juga bekerja di organisasi pasif-agresif (Shinta
A., dkk, 2016). Oleh karena itu pemimpin harus mengembangkan organisasi
yang baik dan pemimpin harus berubah terlebih dahulu dan menjadi model yang
baik bagi karyawan. Pemimpin dapat memotivasi karyawan melalui
kemampuannya untuk berubah. Karena berdasarkan prinsip Pollyanna otak memproses
informasi yang menyenangkan dengan cara lebih cepat dan tepat dari pada
informasi yang tidak menyenangkan. Matlin dan Stang (dalam Atmawati, 2011) memberikan bukti bahwa orang
lebih senang dengan rangsangan positif dan menghindari rangsangan negatif. Memberikan
motivasi pada karyawan melalui kemampuan untu berubah menunjukan bahwa prinsip
Pollyanna telah diterapkan, yakni pemimpin menyampaikan hal yang menyenangkan.
Hal yang menyenangkan itu diketahui dari kemampuan pemimpin untuk berubah.
DAFTAR FUSTAKA
Atmawati, D. (2011). Prinsip pollyanna dalam
wacana dakwah (Kajian pragmatik). Kajian Lingusitik dan Sastra. 23(1),
Juni, 55-65.
Shinta, A., Rohyati, E., Handayani,
D. & Widiantoro, W. (2016). Maximizing the passive-aggressive employees’
performance. ASEAN Seminar, Psychology Faculty, Muhammadiyah University in
Malang, February. Retrieved on June 29, 2021 from: https://mpsi.umm.ac.id/files/file/647-651%20Arundati%20Shinta,%20Eny%20Rohyati,%20Wahyu%20Widiantoro,%20Dewi%20Handayani.pdf
Siby, P.S. (2020). Perilaku
agresif. Manado Post. 4 Nov. Retrieved on June 29, 2021 from: https://manadopost.jawapos.com/opini/04/11/2020/perilaku-agresif/
0 komentar:
Posting Komentar