TAYANGAN TELEVISI PICU PERILAKU AGRESIF ANAK
Essay
Persyaratan Ujian Akhir Semester
Psikologi
Sosial I
(Semester
Genap 2020/2021)
Vanya Mareta Uli Pasaribu (20310410021)
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, M. A
Seperti
yang kita ketahui saat ini pilihan utama masyarakat untuk memperoleh informasi
dan hiburan adalah melalui media massa. Salah
satu media massa yang saat ini masih menjadi akses utama dalam mencari
informasi dan hiburan adalah televisi. Pada saat ini televisi merupakan kebutuhan
yang kedudukannya sudah bergeser dari kebutuhan sekunder menjadi kebutuhan
primer, karena realitanya hampir tidak ada keluarga yang tidak memiliki televisi.
Setiap hari anak dalam menjalani kehidupan ditengah-tengah keluarganya hampir
rata-rata ditemani oleh televisi, mulai dari bangun pagi, siang hari sampai
malam menjelang tidur, mereka sangat menikmati acara yang ditayangkan televisi.
Televisi
yang mempunyai kelebihan secara visual menambah daya tarik pemirsanya yang digunakan
sebagai alat penerima informasi. Apalagi budaya masyarakat Indonesia yang masih
rendah minat bacanya dan lebih menyukai menonton, begitu juga dengan anak-anak
lebih mudah menerima rangsangan melalui melihat. Kita harus segera menyadari
betapa memprihatinkan gambaran kehidupan anak-anak tersebut, terlebih tayangan
televisi memiliki dampak positif maupun dampak negative. Sejumlah penelitian menyebutkan,
anak-anak yang menonton tayangan kekerasan yang muncul di televisi rentan
melakukan tindak kekerasan atau perilaku agresif.
Menurut
Stewart dan Koch (1983), agresif merupakan perilaku maladaptif, tingkah laku
ini merupakan tingkah laku yang bermaksud melukai, menyakiti, atau merugikan
orang lain. Ada berbagai tayangan televisi tidak jarang terdapat perilaku yang
agresif secara fisik seperti menendang dan memukul, serta perilaku non fisik/verbal
seperti berbicara jorok, mengata-ngatai, berteriak-teriak, dan lain-lain.
Bentuk-bentuk perilaku tersebut dapat menginspirasi anak untuk bertingkah laku agresif
dengan cara meniru. Pada saat anak suka berperilaku agresif maka segera kita
sadari bahwa anak telah berhasil meniru apa yang didengar dan dilihatnya.
Efek
negatif dalam melihat tayangan televisi pada anak harus diantisipasi oleh orang
tua. Cara mengantisipasinya ialah dengan cara sebagai berikut:
·
Menyediakan dvd sebagai
pengganti televisi sehingga tayangan bisa dipilih sesuai keinginan orang tua,
seperti memilih tayangan edukatif.
·
Mendampingi anak secara
aktif saat melihat televisi.
·
Membatasi waktu anak
dalam melihat televisi.
·
Memberikan fasilitas
hiburan selain televisi misalnya buku.
·
Memberikan aktivitas lain
misalnya olahraga.
·
Membiasakan menonton
televisi jika diperlukan saja.
Apabila
perilaku agresif sudah terjadi pada anak, maka harus segera ditangani. penanganan
perilaku agresif harus dilakukan secara kompak oleh semua pihak untuk
mendapatkan hasil yang diharapkan. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan ialah
sebagai berikut:
·
Diajarkan penguasaan
keterampilan social
·
Menampilkan perilaku
positif sebagai model dalam merespon perilaku agresif
·
Hukuman yang tepat dan
konsisiten
·
Menberikan contoh sebagai
model dengan tidak bertingkah laku agresif.
·
Komunikasi antara orang
tua dan sekolah harus terjalin
·
perhatian pada korban
perilaku agresif harus diberikan.
REFERENSI
Pradana,
Y. I., Dwikurnaningsih, Y., & Setyorini, S. (2018). Hubungan Antara
Menonton Acara Kekerasan Televisi Dengan Perilaku Agresif Siswa SMP di
Salatiga. Kelola: Jurnal Manajemen Pendidikan, 5(1)
Kholifah.
(2017). Dampak Tayangan Televisi Terhadap Terjadinya Perilaku Agresif Anak Usia
Dini.
kpai.go.id. (2018, 24 Februari) KPAI : Riset: Kekerasan di Media Picu Anak Jadi Pelaku Kejahatan. Diakses pada 09 Juni 2021, dari https://www.kpai.go.id/publikasi/kpai-riset-kekerasan-di-media-picu-anak-jadi-pelaku-kejahatan
0 komentar:
Posting Komentar