TEMPAT WISATA HITS SEVEN SKY JOGJA
Widia Fitriani (20310410020)
Mata Kuliah:
Psikologi Sosial I
Fakultas Psikologi
Universitas 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu: Dr.
Arundhati Shinta, M.A
Dewasa ini, merebaknya kafe mulai jadi pemandangan
sehari-hari. Dapat dilihat dengan banyaknya keberadaan kafe-kafe di tanah air. Maraknya kafe tersebut juga dibarengi
dengan tema dan tujuan tertentu. Sebagai misal, beragam konsep dengan iringan
musik, terjangkaunya harga, hingga sajian menu dengan nuansa tradisional sampai
modern seakan menjadi daya tarik tersendiri. Hal tersebut kian membuktikan
animo masyarakat yang
tinggi terhadap keberadaan kafe, karena semakin menjamurnya kafe secara tidak
langsung menunjukkan minat pasar terhadap keberadaan kafe.
Pada awalnya “nongkrong”
ialah hanya sebuah aktivitas ringan untuk sekedar mengisi waktu luang,
menghilangkan rasa capek, melepas kepenatan, baik secara individu maupun
kelompok yang kemudian bertemu dan duduk bersama. Saling berinteraksi antar
sesama dalam kehidupan sehari-hari itu menghasilkan pergaulann dan membentuk
suatu kelompok sosial.
Salah satunya adalah seven sky yang merupakan salah satu terobosan yang di buat oleh Mall Lippo Plaza yang
berani menghadirkan sesuatu yang tidak di miliki oleh mall-mall lain yang ada
di Yogyakarta. Jika Mall lain hanya fokus pada pusat perbelanjaan saja berbeda
dengan Lippo Plaza yang menghadirkan tempat nongkrong dengan konesp modern dan
unik. Sehingga tempat ini selain untuk tempat belanja juga bisa dijadikan
sebagai tempat untuk mengisi luang dan juga bersantai.
Jika kamu sedang berada
di Seven Sky kamu akan melihat pemandangan Kota Jogja dari atas ketinggian. Di
tempat ini kamu bisa melihat rumah penduduk, kendaraan berlalu lalang, dan anda
pun juga bisa melihat keindahan sunset yang tentunya sangat memanjakan mata dan
sangat eksotis. Selain itu di sisi utara kamu bisa melihat
pemandangan Gunung Merapi. Dan saat malam hari kamu akan di temani dengan
gemerlapnya lampu kota jogja.
Interaksi sosial
merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan ditolak keberadaannnya, mau tidak
mau itu terjadi pada siapa pun. Banyak menyangkut berbagai aspek kehidupan
manusia, seperti suku bangsa, adat
istiadat dan interaksi adalah salah satu hal dasar yang menjadi pola dalam
segala aktivitas manusia. Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial
(proses sosial), oleh karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas.
Referensi:
Fauzi, Ahmad.
Nengah Punia. Gede
Kamajaya. BUDAYA NONGKRONG
ANAK MUDA DI CAFE.
Herlyana, Elly.
(2012). Fenomena coffee shop sebagai gejala gaya hidup baru kaum muda. Jurnal THAQAFIYYAT,
vol. 13, No. 1 juni 2012
0 komentar:
Posting Komentar