PANDEMIC
TIDAK MENGHILANGKAN
RASA
EMPATI UNTUK TOLONG MENOLONG
Nama
: Nida Asma Wafiqoh
NIM
: 20310410008
Mata
Kuliah : Psikologi Sosial I
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Fakultas
Psikologi pada Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Di Era Pandemic Covid19
saat ini membuat semua kegiatan mulai dari bekerja, sekolah, hinggakegiatan
sosial di minimalisir atau dikurangi. Pemerintahan mengambil kebijakan bekerja
dari rumah, sekolah dari rumah. Tetapi untuk kegiatan sosial seperti gotong royong
yang sulit untuk dilakukan karena adanya pandemic ini. Selain itu menolong
masuk ke dalam perilaku prososial. Perilaku prososial merupakan tindakan yang
dianggap menguntung untuk orang lain dan berdampak positif. Lalu kebalikannya
adalah perilaku anti sosial yang menunjukkan perilaku agresif, bengis, merusak
atau perilaku kriminal.
Di daerah tempat
tinggal saya disetiap hari minggu warga masyarakat di sana terbiasa dengan
gotong royong pembersihan desa. Seperti membenahi jalan yang berlubang,
membersihkan sampah, pada intinya membersihkan desa tersebut agar terlihat asri
dan sejuk untuk dipandang. Biasanya masyarakat mengulurkan bantuan seperti
memberikan makanan ringan sebagai cemilan untuk mereka ketika bergotong royong.
Tetapi sejak adanya
pandemic Covid19 ini masyarakat tidak lagi melakukan kegiatan tersebut. Tetapi,
mereka diminta untuk tetap membersihkan area rumah mereka dan dilakukan secara
individu, tidak seperti dulu yang selalu ramai-ramai bersamaan membersihkan
desa.
Aparat desa pun
mengharuskan disetiap rumah harus ada tempat untuk mencuci tangan. Dan pihak
kesehatan pun selalu memantau disetiap desa-desa di kecamatan tersebut. Mereka
membuat grup yang berisikan kader-kader yang ada disetiap desa. Kader ini
ditugaskan untuk memantau warga sekitarnya yang baru saja pulang dari luar kota
atau dari perjalanan jauh. Mereka yang baru pulang diminta untuk langsung ke
Puskesmas terdekat untuk melakukan pengecekan. Lalu harus melakukan
isolasi secara mandiri dirumah.
Jika ada warga yang
dinyatakan positif Covid19, warga sekitar selalu berusaha untuk memberikan
dukungan, seperti memberikan semangat melalui pesan chat. Tidak hanya itu saja
warga sekitar pun mau menampung anggota keluarganya yang tidak terkena Covid19.
Jadi walaupun adanya
pandemic ini, kita sebagai makhluk sosial yang pastinya selalu membutuhkan
bantuan dari orang lain. Pandemic ini juga tidak boleh menghilangkan rasa
empati kita kepada orang lain. Walaupun kita tidak bisa membantu secara
langsung tetapi masih bisa memberikan dukungan kepada mereka yang positif
Covid19 dengan memberikan semangat melalui chat ataupun telpon. Karena saat ini
media digital juga sudah berkembang secara pesat jadi sangat bermanfaat di era
pandemic ini.
DAFTAR PUSTAKA:
Michener, H.A dan
DeLamater, J.D. 1999. Social Psychology. Fourth Edition. Orlando: Harcourt
Brace College Publishers. Natalia, T.C. 2012.
Taufik. (2012). Empati
Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kumparan.com. (2020). Begini
Dampak Social Distancing untuk Cegah
Penyebaran Virus Corona. Diambil kembali dari kumparan.com: https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparansains/begini-dampak-social-distancing-untuk-cegah-penyebaran-virus-corona-
1t2JVUN2dPM
0 komentar:
Posting Komentar