ESSAY SYARAT UNTUK MEMENUHI UJIAN AKHIR SEMESTER
Nama : Wening Rahmawati
Nim : 20310410003
Dosen pengampu DR.Arundati Shinta,M.A
Fakultas psikologi
universitas proklamasi 45 Yogyakarta
Tontonan televisi menimbulkan sifat Agresif ?.
Pendahuluan
Perilaku agresif adalah perilaku fisik maupun perilaku verbal yang diniatkan untuk melukai objek yang menjadi sasaran agresi (Myers, 2010: 69). Agresif adalah kemarahan yang meluap-luap dan orang melakukan serangan secara kasar dengan jalan yang tidak wajar (Kartono, 2000: 57).
Kemampuan media massa dalam merangkup waktu dan perhatian lebih sebagai sumber informasi dan hiburan sangat mungkin untuk mempengaruhi khalayak, terutama beberapa khalayak yang sifatnya mudah dipengaruhi seperti anak-anak. Salah satu media massa yang era saat ini masih menjadi akses utama dalam mencari informasi dan hiburan adalah televisi yang hampir disetiap rumah, orang-orang menghabiskan cukup banyak waktunya untuk menonton tayangan televisi. Dalam sepanjang sejarah pertelevisian, keprihatinan utama mengenai televisi adalah kemungkinan dampak kekerasan dari tayangan televisi. Studi analisis isi yang pernah dilakukan Steinfeld pada tahun 1973 menunjukan bahwa isi tayangan televisi mengandung unsur kekerasan yang banyak sekali. Serangkaian angka menunjukan bahwa menjelang usia 12 tahun, rata-rata anak telah akan menyaksikan 101.000 episode kekerasan di televisi, termasuk 13.400 kematian. ( Severin,2011).
Pandangan responden tentang dampak kekerasan di media terhadap perilaku agresif anak
dan cara mengekang agresi pada anak-anak. Ketika responden ditanya tentang penyebab perilaku agresif anak, 54 persen responden percaya bahwa film kekerasan dan game petualangan menyebabkan perilaku kekerasan pada anak-anak, hal ini juga didukung oleh dengan 64 persen responden berlangganan film aksi sebagai penyebab perilaku kekerasan pada anak-anak. Hal ini juga salah satu penekanan yang diberikan oleh peserta diskusi kelompok terarah. Faktor lain yang ditekankan oleh peserta FGD meliputi: pengaruh pemerintah, pengaruh masyarakat, pengaruh orang tua dan pengaruh kelompok / teman terhadap perilaku anak-anak saat menonton televisi.
Memang dampak dari tontonan televisi itu sangat memprihatikan didalam kasus ini peranan orangtua sangatlah penting untuk selalu memantau dan mengawasi setiap apa yang ditonton oleh anak. Karena terkadang setiap yang ditonton akan ditirukan.
Sebagai mahasiswa psikologi Cara meminimalisir dampak menonton televisi
1. Jadwalkan waktu menonton anak-anak anda. Misalnya waktu menonton anak diberikan pada jam-jam tertentu saja.
2. Batasi waktu menonton, misalnya cukup satu atau dua jam saja dalam sehari.
3. Pantau terus apa yang ditonton oleh si anak. Jika yang ditonton adalah kartun kekerasan beritahu anak bahwa tontonan seperti itu tidak boleh untuk anak kecil.
4.ajaklah sesekali anak menonton televisi bareng bersama keluarga.jangan biasakan anak menonton tv sendiri.
Untuk menjawab perilaku agresif merugikan atau tidak ?
perilaku agresif merupakan perilaku yang dapat merugikan atau mencederai orang lain dan memiliki unsur kesengajaan. Contoh perilaku agresif yang sering terjadi adalah pemukulan, berkata kasar, menghina, dan perilaku agresif lainnya baik secara fisik maupun verbal.
Daftar pustaka
Arnold, H. (2007). Membincangkan Televisi (Sebuah Pengantar Kepada Studi Televisi). Yogyakarta: Jalasutra.
Azwar, S. (2017). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Biagi, S. (2010). Pengantar Media Massa. Jakarta: Salemba Humanika. Busching, R., Allen, J., Anderson, C., & A, C. (2015). Violent Media Content and Effects Robert
Krahe, Barbara. 2005. Perilaku Agresif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
https://www.kompasiana.com/icha_nors/5509803a8133117249b1e23e/perilaku-agresif-penyebab-dan-penanganannya#:~:text=Karakteristik%20Perilaku%20Agresif&text=Perilaku%20agresif%20yang%20biasanya%20nampak,dianggap%20pengganggu%20atau%20pembuat%20onar.
0 komentar:
Posting Komentar