PERILAKU
TOLONG MENOLONG ANTAR REMAJA DI MASA PANDEMI COVID-19
Ni
Putu Diah Sinta Kartika (20310410005)
Mata
Kuliah Psikologi Sosial I
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, M. A
Pada dasarnya manusia
merupakan makhluk sosial, individu dan berketuhanan. Sebagai makhluk sosial,
individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan individu lain.
Manusia tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini,
lingkungan yang dimaksud ialah lingkungan fisik dan psikis. Lingkungan fisik,
yaitu alam benda-benda yang konkret, dan lingkungan psikis merupakan jiwa raga
individu-individu dalam lingkungan (Walgito, 2004).
Berkembangnya
modernisasi dan globalisasi saat ini memberikan dampak besar dalam kehidupan
manusia, hingga terjadinya pergeseran pola interaksi antar individu dan
berubahnya nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi antar individu
menjadi bertambah longgar dan kontak sosial yang terjadi semakin rendah
kualitas dan kuantitasnya, ditambah lagi saat musim pandemi Covid-19 seperti
sekarang ini.
Dewasa ini, sikap sling
tolong mnolong di kalangan remaja mulai luntur. Hal ini terjadi akibat tumbuh
suburnya sikap individualitas di kalangan remaja. remaja masa kini sangan
banyak yang menerapkan sikap antisosial. Banyak diantara remaja yang melakukan
perilaku agresi, seperti berbagai bentuk kenakalan remaja dan tawuran. Menurut
Santrock (2003) masa remaja dimulai dari usia 10-13 tahun dan berakhir pada
usia 18-22 tahun.
Dalam bermasyarakat,
perilaku prososial sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan
kondusif sesuai dengan harapan warganya. Adapun manfaatnya salah satunya dapat
meminimalisir kejadian-kejadian negatif seperti tawuran dan tindakan kriminal
lainnya. Sebuah penelitian menyatakan bahwa budaya gotong royong dan tolong
menolong, serta solidaritas sosial pada masyarakat sekarang cenderung menurun
(Setiadi, dalam hartaty, 1997).
Menurut Sears, dkk
(2004) perilaku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau
dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif
si penolong. Baron & Byrne (2005) mengemukakan bahwa tingkah laku
prossosial adalah suatu tindakan menolong yang menguntungkan orang lain tanpa
harus menyediakan suatu keuntungan langsung pada orang yang melakukan tindakan
tersebut dan mungkin melibatkan suatu risiko bagi orang yang menolong.
Menurut Sarwono &
Meinarno (2009) perilaku prososial didasari oleh beberapa faktor diantaranya
adalah suasana hati, sifat, jenis kelamin, tempat tinggal, empati dan pola
asuh. Dalam artikel ini mengandung perilaku prososial menolong sesama remaja
yang didasari oleh faktor empati dan tempat tinggal. Di musim pandemi covid-19
seperti sekarang sangat susah untuk kita menawarkan bantuan ataupun memberi
pertolongan pada orang yang membutuhkan, karena banyak orang yang takut akan
terkena virus Covid-19.
Namun dalam foto yang
tertera di artikel ini saya sedang membantu sambil mengajari adik saya cara
merapikan sebuah laporan training dari sekolahnya. Tujuan saya membantunya
karena adik saya belum memiliki laptop ataupun komputer pribadi untuk
melakukannya. Selain itu dalam hal ini saya juga menerapkan sistem saling
menguntungkan satu sama lain. Jika kita sebagai remaja susah untuk menolong
orang lain karena merasa berbeda jenis kelamin, agama, atau tidak kenal,
setidaknya kita sebagai remaja bisa melakukan perilaku prososial dengan menerapkan
sistem saling menguntungkan satu sama lain.
Referensi
Anjani, Kavita Yusthya. 2018. Hubungan Antara Empati
Dengan Perilaku Prososial Pada Siswa SMK Swasta X di Surabaya. Jurnal Psikologi. Vol. 05, No. 02
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta
Baron, R.A., & Byrne, D. 2005. Psikologi Sosial Jilid 2 Edisi 10. Jakarta:
Penerbit Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar