PENGARUH “PAKSAAN” TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI MAHASISWA
ESAI PSIKOLOGI INOVASI
Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA
Oleh : Afini Musyarofah Jundi (22310410113)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Februari 2025
Perubahan dan kebutuhan berprestasi bagi mahasiswa merupakan dua hal yang saling berkaitan. Perubahan yang dialami mahasiswa dapat terkait dengan banyak hal seperti cara belajar yang berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya maupun tuntutan akademis yang semakin meningkat. Mahasiswa juga ditutut untuk dapat menyesuaikan diri dan bertanggung jawab serta lebih mandiri terhadap semua tugas-tugas akademik diperkuliahan, karena nantimya kualitas hasil belajar akan ditentukan oleh dirinya sendiri. Sedangkan pretasi menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) menyebutkan bahwa prestasi adalah apa yang sudah dapat diciptakan, hasil pekerjaan dan hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sejalan dengan pernyataan tersebut, kebutuhan berprestasi mahasiswa seringkali dikaitkan dengan minat, motivasi dan dorongan dari luar individu seperti tuntutan untuk berprestasi dari kampus mapun dosen sebagai pemenuhan nilai tugas dan sebagainya.
Kebutuhan mahasiswa untuk berprestasi akan lebih mudah tercapai dengan adanya minat, karena minat merupakan suatu kecenderungan yang besar terhadap sesuatu yang disenangi karena timbul atas keinginanya sendiri tanpa adanya paksaan dari orang lain. Sehingga mahasiswa akan bersungguh-sungguh mencapai suatu prestasi jika ia memiliki suatu minat tertentu. Selain minat, motivasi juga dapat menjadi tolak ukur mahasiswa dalam meraih suatu prestasi. Motivasi ini merupakan daya penggerak bagi mahasiswa untuk bergerak melakukan sesuatu agar tujuan atau kebutuhan yang di inginkan dapat tercapai. Oleh karena itu, jika motivasi mahasiswa tinggi maka ia akan semakin termotivasi dan bersungguh-sungguh dalam mencapai suatu prestasi.
Namun, pada kenyataannya tidak banyak mahasiswa yang meraih suatu prestasi karena adanya minat dan motivasi pribadi. Seringkali prestasi mahasiswa diperoleh karena tuntutan tugas dari kampus maupun dosen yang seolah “memaksanya” untuk berprestasi. Terkait motivasi ini, ada beberapa asumsi menurut M Anang dalam Mc Gregor (1987 : 34), menyatakan pada asumsi kedua Mc Gregor bahwa “ karena karakteristik manusia yang tidak suka kerja ini, sebaian besar orang harus dipaksa, dikontrol, diarahkann, diancam dengan tujuan-tujuan organisasional”. Oleh karena itu, meskipun mahasiswa akan mendapatkan reward berupa tambahan nilai poin jika membuat sebuah esai tentang prestasi yang diraih sedikit sekali yang tertarik untuk mengerjakannya karena hanya dianggap sebagai tambahan dari tugas pokok saja. Dengan demikian tidak sedikit mahasiswa yang menganggap bahwa tugas esai prestasi sebagai skala prioritas Low Hanging Fruit, artinya mahasiswa akan membuat esai prestasi jika mudah dilakukan dan sesuai dengan skala prioritas tugas tersebut. Jika tugas esai prestasi sifatnya tidak wajib, maka bisa jadi inilah salah satu motivasi mahasiswa dalam mengerjakan esai prestasi hanya sebatas ingin menambah nilai poin saja, sehingga jika tugas wajib sudah dkerjakan semua, yang tidak wajib pada akhirnya tidak menjadi prioritas utama mahasiswa.
Penjelasan dari asumsi Mc Gegor diatas sangat sesuai dengan misi mata kuliah Psikologi Inovasi yaitu mahasiswa harus berani berubah. Salah satu cara untuk melakukan perubahan pada mahasiswa yang motivasi berprestasinya masih rendah, perlu dilakukan “paksaan” agar ia mau berprestasi dan mengerjakan sesuatu. Karena sesuatu yang awalnya terpaksa tersebut dapat menjadi sebuah keiasaan dan dapat dilakukan secara suka rela oleh mahasiswa jika dilakukan secara terus menerus, sehingga pada akhirnya hal ini dapat memunculkan suatu perubahan pada diri mahasiswa tersebut. Terutama jika hasil dari paksaan tersebut membuatnya senang, maka tidak menutup kemungkinan ia akan semakin termotivasi hingga menggerakkan persepsinya dan membentuk sebuah tindakan yaitu akan membuatnya tertarik mencoba melakukan berbagai perubahan-perubahan lainnya.
Dengan demikian mahasiswa perlu mengenali berbagai potensi dirinya dibidang akademis maupun non akademis seperti minat dan terus memupuk motivasinya dengan terbiasa melakukan suatu perubahan meskipun harus “dipaksa” dulu agar studinya di bangku perkuliahan dapat tercapai dengan baik. sehingga ketika lulus ia tidak takut lagi untuk berubah karena sudah terbiasa melakukan suatu perubahan dalam dirinya. Dengan demikian akan memudahkannya untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
Daftar Pustaka :
Djamarah., dan Syaiful Bahri. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional
Firmansyah, M Anang. (tanpa tahun). Teori Douglas MC GREGOR. https://it.scribd.com/doc/297205410/Teori-Douglas-Mc-Gregor
Hidayati, N., dan Luthfatul, Q. (2022). Peningkatan Generasi Qur’ani Melalui Pengadaan Sanggar Tahfidz Di Desa kaduara Timur Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep. Jurnal Sosial dan Pengabdian Kepada Masyarakat. 1, No. 2 (2022): 71-79.
Nurhidayah, etc all. (2016). PANDUAN PELATIHAN DASAR. Asset Based Community-driven Development (ABCD). Nur Khairunnisa.
TEORI-TEORI MOTIVASI. https://kms-inspektorat.mojokertokota.go.id/wp-content/uploads/2023/07/teori_teori_motivasi.pdf
0 komentar:
Posting Komentar