"Ujian Remedial Psikologi Inovasi"
Dosen Pengampu: Dra. Arundhati Shinta, MA.
oleh Septi Iing Hijjriyah (22310410132)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Desember – 2024
_____
Psikologi Inovasi merupakan salah satu mata kuliah yang hadir di
tengah mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, khususnya bagi
mereka yang telah menginjak semester lima. Sesuai dengan namanya, mata kuliah
ini bertujuan untuk mendorong mahasiswa berpikir inovatif, menciptakan
perubahan yang lebih baik, berpikiran maju, dan sukses. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh dosen pengampu dalam perkuliahan ini adalah adanya tugas Esai
Prestasi. Namun, meskipun tugas ini bertujuan baik, kenyataannya sangat sedikit
mahasiswa yang bersedia mengerjakannya.
Permasalahan utama yang muncul adalah rendahnya minat mahasiswa dalam
membuat Esai Prestasi, yang kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, tugas ini bersifat tidak wajib, sehingga mahasiswa merasa tidak ada
konsekuensi langsung jika mereka tidak mengerjakannya. Kedua, mahasiswa lebih
memprioritaskan tugas yang memiliki dampak langsung terhadap nilai akademik
mereka tanpa mereka sadari bahwa tugas esai prestasi ini bagian dari hal yang
dapat mendongkrak nilai akademiknya. Ketiga, adanya persepsi bahwa tugas ini
adalah sesuatu yang aneh dan di luar kebiasaan mereka, terutama bagi yang tidak
terbiasa melakukan kegiatan sosial maupun publikasi di media massa. Keempat, kemungkinan
kesibukan mahasiswa yang tinggi juga menjadi alasan mengapa tugas ini tidak
menjadi prioritas utama.
Padahal, jika ditelaah lebih dalam, tugas Esai Prestasi bukan
sekadar tugas tambahan yang tidak berarti. Dalam teori dorongan berprestasi
(nAff) yang dikemukakan oleh Gregor McDouglas berdasarkan penelitian di Kerala,
India, dijelaskan bahwa keberhasilan suatu masyarakat sangat dipengaruhi oleh
keinginan mereka untuk maju dan saling mendukung satu sama lain (Harper, 1984).
Masyarakat Kerala berhasil meningkatkan taraf hidup mereka dengan aktif dalam
kegiatan sosial, berbagi pengalaman, dan menciptakan lingkungan yang mendorong
inovasi serta pertumbuhan. Jika mahasiswa mampu mengadopsi pola pikir seperti
ini, mereka juga akan lebih terbuka terhadap peluang yang dapat meningkatkan
keterampilan dan pengalaman mereka di dunia nyata.
Kemudian menanggapi pertanyaan kedua, perubahan memang tidak selalu
diterima dengan mudah oleh semua golongan atau individu. Bahkan, dalam banyak
kasus, perubahan sering kali menimbulkan rasa risih/ketidaknyamanan dan
ketidakpastian karena belum merasakan hasilnya secara langsung. Namun, seperti
yang dikatakan Robin Sharma, "Perubahan adalah hal yang menakutkan, tapi
tidak berubah lebih menakutkan lagi." Konsep ini sejalan dengan teori
keberuntungan yang dikemukakan oleh Roger Wiseman (2003), yang menekankan bahwa
keberuntungan tidak datang begitu saja, melainkan dapat diciptakan melalui
beberapa langkah, yaitu rajin dan tekun dalam berbagai hal, membangun koneksi
dengan banyak orang, mencari sisi positif dalam situasi sulit, serta mengenali
naluri dalam mengambil keputusan. Jika mahasiswa dapat mengadopsi keempat
elemen ini, maka mereka akan lebih siap menghadapi tantangan yang muncul akibat
perubahan.
Sebagai solusi atas kedua permasalahan di atas, perlu ada pendekatan yang lebih menarik agar mahasiswa lebih termotivasi dalam mengerjakan Esai Prestasi dan berani menerima perubahan. Dosen dapat memberikan insentif bagi mahasiswa yang menyelesaikan tugas ini, misalnya dengan tambahan poin untuk nilai akhir dan berikan feedback atau minimal beri tahu hasil koreksi dari tugas yang telah mahasiswa kerjakan. Jadi mahasiswa tidak merasa hanya dikerja-kejar tugas, dapat nilai, tanpa tahu keliru dan benarnya di mana.
Dengan pendekatan yang lebih strategis, mata kuliah Psikologi
Inovasi dapat benar-benar menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berani berubah,
mengambil tantangan baru, dan membangun pola pikir inovatif seperti yang diharapkan.
Mahasiswa bukan hanya akan mendapatkan pengalaman yang berharga, tetapi juga
akan lebih siap menghadapi dunia kerja dan kehidupan sosial dengan kepercayaan
diri yang lebih besar dan berdampak.
Daftar Pustaka:
Harper, M. (1984). Entrepreneur for the poor. London: Intermediate
Technology Publications in association with GTZ (German Agency for Technical
Co-operation).
Wiseman, R. (2003). The luck factor: The four
essential principles. New York: Hyperion.
Sharma, R. (2008). The Greatness Guide: Powerful Secrets for
Getting to World Class.
HarperCollins.
0 komentar:
Posting Komentar