Sabtu, 22 Februari 2025

UJIAN REMIDIAL PSIKOLOGI INOVASI_MUHAMMMAD ZULFAN IMRON 24310410019

 

 

MENDORONG MAHASISWA PSIKOLOGI INOVASI UNTUK BERKONTRIBUSI DAN BERANI BERUBAH 

Psikologi Inovasi

UJIAN REMEDIAL SEMESTER GENAP

Dosen pengampu: Dr. Dra. Arundati Shinta, MA.

 


Muhamamd Zulfan Imron

24310410019

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 42

SLEMAN

YOGYAKARTA

FEBUARI 2025


Pendahuluan

 

Mata kuliah Psikologi Inovasi dirancang untuk membentuk mahasiswa yang proaktif, inovatif, dan berani menghadapi tantangan. Namun, beberapa kebijakan dan tugas yang diberikan dalam mata kuliah ini masih kurang mendapatkan perhatian dari mahasiswa. Salah satunya adalah pembuatan "Esai Prestasi", yang meskipun bersifat opsional, sejatinya memiliki peran penting dalam membangun motivasi berprestasi (nAch). Sayangnya, banyak mahasiswa yang enggan mengerjakannya dengan berbagai alasan, seperti tidak adanya dampak langsung terhadap nilai akhir dan minimnya kebiasaan berkontribusi dalam kegiatan sosial.

Selain itu, mata kuliah ini juga bertujuan untuk menanamkan keberanian dalam menghadapi perubahan. Konsep ini sejalan dengan teori keberuntungan yang dikemukakan oleh Richard Wiseman (2003), yang menyatakan bahwa keberuntungan dapat diciptakan melalui ketekunan, jejaring sosial, sikap positif terhadap kegagalan, dan intuisi dalam pengambilan keputusan. Namun, perubahan sering kali memunculkan rasa takut dan mekanisme pertahanan diri, yang justru menghambat pertumbuhan mahasiswa. Artikel ini akan membahas permasalahan dan solusi terkait rendahnya partisipasi mahasiswa dalam pembuatan Esai Prestasi serta keberanian dalam menghadapi perubahan.

Segmen 1: Mengapa Esai Prestasi Tidak Menarik bagi Mahasiswa?

Esai Prestasi dirancang untuk mendorong mahasiswa agar berpartisipasi dalam pelayanan masyarakat dan publikasi di media massa. Namun, faktanya, hanya sedikit mahasiswa yang tertarik untuk mengerjakan tugas ini. Beberapa alasan utama yang sering dikemukakan adalah:

1.     Tidak Wajib, Jadi Tidak Penting

Mahasiswa cenderung lebih memprioritaskan tugas yang memiliki bobot nilai yang jelas terhadap nilai akhir. Karena Esai Prestasi bersifat opsional, mereka menganggapnya sebagai tugas tambahan yang tidak esensial.

2.     Kesibukan dan Ketidakterbiasaan

Banyak mahasiswa mengaku tidak memiliki waktu untuk terlibat dalam kegiatan sosial atau menulis publikasi. Selain itu, mereka tidak terbiasa dengan konsep berbagi ilmu atau pengalaman melalui media massa.

3.     Kurangnya Pemahaman akan Manfaat Jangka Panjang

Mahasiswa cenderung berpikir jangka pendek dan tidak menyadari bahwa pengalaman dalam kegiatan sosial dan publikasi dapat meningkatkan keterampilan komunikasi, memperluas jaringan, dan memperkuat portofolio mereka di dunia kerja.

Solusi untuk Meningkatkan Partisipasi dalam Esai Prestasi

1.     Mengintegrasikan Esai Prestasi dalam Penilaian

Jika Esai Prestasi diberikan bobot nilai, mahasiswa akan lebih termotivasi untuk mengerjakannya.

2.     Memberikan Fleksibilitas dalam Pelaksanaan

Mahasiswa dapat diberi kesempatan memilih format publikasi yang sesuai dengan minat mereka, seperti artikel blog, video edukasi, atau podcast.

3.     Mengedukasi tentang Manfaat Jangka Panjang

Dosen dapat mengundang alumni atau praktisi untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana keterlibatan dalam kegiatan sosial dan publikasi membantu karier mereka.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Esai Prestasi tidak lagi dipandang sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk berkembang.

Segmen 2: Menghadapi Ketakutan dalam Perubahan

Dalam Psikologi Inovasi, mahasiswa didorong untuk berani berubah, meskipun perubahan tersebut tidak selalu menghasilkan hasil yang diinginkan. Prinsip ini sejalan dengan pernyataan Robin Sharma: "Perubahan adalah hal yang menakutkan, tapi tidak berubah lebih menakutkan lagi." Namun, kenyataannya, banyak mahasiswa yang masih enggan mengambil risiko untuk berubah.

Mengapa Mahasiswa Takut Berubah?

1.     Takut Kegagalan

Mahasiswa lebih nyaman berada dalam zona aman karena takut mengalami kegagalan dan dibandingkan dengan teman-temannya yang sukses.

2.     Mekanisme Pertahanan Diri

Ketika mengalami kegagalan, individu cenderung mencari alasan atau menyalahkan faktor eksternal sebagai bentuk perlindungan psikologis.

3.     Kurangnya Pemahaman tentang Teori Keberuntungan

Wiseman (2003) menjelaskan bahwa keberuntungan bukan hanya soal takdir, tetapi juga hasil dari usaha yang berkelanjutan, membangun jejaring, dan berpikir positif. Kurangnya pemahaman ini membuat mahasiswa tidak berani mengambil langkah baru.

Solusi untuk Mendorong Keberanian Berubah

1.     Mengajarkan Konsep Resiliensi dan Growth Mindset

Mahasiswa perlu memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Dengan mindset berkembang (growth mindset), mereka akan lebih terbuka terhadap tantangan dan perubahan.

2.     Membiasakan Mahasiswa Menghadapi Situasi Baru

Memberikan proyek-proyek kecil yang menantang di dalam kelas dapat membantu mahasiswa lebih percaya diri dalam menghadapi perubahan.

3.     Menciptakan Lingkungan yang Mendukung

Jika mahasiswa merasa didukung oleh dosen dan teman-temannya, mereka akan lebih mudah menerima kegagalan sebagai pengalaman belajar.

Dengan menerapkan strategi ini, mahasiswa Psikologi Inovasi dapat lebih siap menghadapi perubahan dan memahami bahwa keberanian untuk berubah adalah kunci menuju kesuksesan.


Kesimpulan

Esai Prestasi dan keberanian menghadapi perubahan adalah dua aspek penting dalam Psikologi Inovasi. Sayangnya, banyak mahasiswa yang belum menyadari manfaatnya dan masih terjebak dalam zona nyaman. Dengan mengintegrasikan tugas Esai Prestasi ke dalam penilaian, memberikan pemahaman tentang manfaatnya, serta mendorong keberanian dalam menghadapi perubahan, mahasiswa dapat lebih siap untuk berkembang dan sukses di masa depan.

 

Daftar Pustaka

Bahri, S. (2020). Hubungan Antara Karakter Psikologis dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Peserta Didik pada Mata Pelajaran PAI di Program Paket B Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Mandiri An-Nuur Kota Depok, Jawa Barat. Institut PTIQ Jakarta. citeturn0search0

Wati, K. A., & Jannah, M. (2021). *Hubungan antara Kejenuhan dengan Motivasi Ber

 

0 komentar:

Posting Komentar