UJIAN
REMIDIAL SEMESTER GENAP
PSIKOLOGI INOVASI
DOSEN PENGAMPU: Dt., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA.
Nama : Nazarudin Latif
NIM : 22310410082
Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
1. Permasalahan :
Rendahnya motivasi dan partisipasi
mahasiswa untuk mengerjakan esai prestasi yang seharusnya menjadi sarana
pembelajaran yang bermanfaat. Berbagai faktor seperti sifat tugas yang tidak
wajib, persepsi negatif terhadap relevansi tugas, ketidakbiasaan dengan
kegiatan sosial, serta kesibukan yang padat menjadi penghalang utama dalam
pelaksanaan tugas tersebut.
Apakah
mahasiswa peserta Psikologi Inovasi UP45 memang harus dipaksa untuk maju?
Memaksa mahasiswa untuk maju bukanlah
pendekatan yang ideal. Sebaliknya, fokus seharusnya pada membangun motivasi
intrinsik agar mahasiswa merasa terdorong untuk berprestasi secara sukarela.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pemaksaan tidak dianjurkan:
·
Motivasi
yang Berkelanjutan
Pemaksaan
dapat menghasilkan hasil jangka pendek, tetapi tidak akan menciptakan motivasi yang
kuat dan berkelanjutan. Mahasiswa yang dipaksa mungkin hanya akan melakukan
tugas tanpa rasa keterlibatan yang mendalam.
·
Pentingnya
Kesadaran Diri
Membiarkan
mahasiswa menemukan nilai dari pengalaman mereka sendiri dalam kegiatan sosial
atau publikasi akan meningkatkan kesadaran diri dan rasa tanggung jawab mereka
terhadap pengembangan diri.
·
Lingkungan
Belajar yang Positif
Pendekatan
yang memaksa dapat menciptakan suasana yang negatif dalam proses belajar.
Sebaliknya, menciptakan lingkungan yang mendukung dan menghargai inisiatif
mahasiswa akan memfasilitasi pertumbuhan yang lebih baik.
·
Keterampilan
Sosial dan Kemandirian
Dengan
memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih dan terlibat dalam kegiatan
yang mereka minati, mereka akan mengembangkan keterampilan sosial dan
kemandirian yang lebih baik.
Apakah
para mahasiswa lebih melihat keberadaan esai prestasi sebagai fenomena low
hanging fruits daripada high hanging fruits sehingga enggan mengerjakan esai
prestasi?
Para mahasiswa lebih cenderung melihat
esai prestasi sebagai "high hanging fruits" daripada "low
hanging fruits." Ini berarti mereka menganggap tugas tersebut sulit dan
memerlukan usaha yang besar tanpa imbalan langsung yang jelas.
·
Tingkat
Kesulitan
Mahasiswa
merasa bahwa melakukan dua kegiatan pelayanan masyarakat dan membuat publikasi
di media massa adalah tantangan yang memerlukan banyak waktu dan energi.
·
Kurangnya
Imbalan Langsung
Karena
esai prestasi tidak wajib dan tidak berpengaruh langsung terhadap nilai akhir,
mahasiswa merasa usaha yang dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat yang
diperoleh.
·
Prioritas
dalam Kesibukan
Dengan
kesibukan akademik dan non-akademik yang tinggi, mahasiswa lebih memilih tugas
yang lebih mudah dan memberikan hasil cepat, sehingga mereka cenderung
mengabaikan esai prestasi.
Apa
komentar Anda?
Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan
mendukung, esai prestasi dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong
mahasiswa agar lebih aktif dan berprestasi, mirip dengan masyarakat di Kerala
yang menjadi inspirasi dalam penelitian Gregor McDouglas.
Solusi
:
·
Meningkatkan
Kesadaran dan Pemahaman
Mengadakan
sesi informasi atau workshop yang menjelaskan manfaat jangka panjang dari esai
prestasi, baik untuk pengembangan diri maupun keterampilan sosial. Dengan
pemahaman yang lebih baik, mahasiswa akan lebih termotivasi untuk
berpartisipasi.
·
Integrasi
dalam Penilaian Akademik
Mengaitkan
esai prestasi dengan penilaian akademik, sehingga mahasiswa merasa bahwa tugas
ini memiliki dampak langsung terhadap nilai mereka. Hal ini dapat meningkatkan
urgensi untuk menyelesaikannya.
·
Dukungan
dan Sumber Daya
Menyediakan
bimbingan dan sumber daya yang diperlukan untuk membantu mahasiswa dalam
menyelesaikan esai prestasi. Misalnya, mentor atau kelompok diskusi yang dapat
memberikan dukungan dan ide-ide untuk kegiatan pelayanan masyarakat.
·
Menciptakan
Lingkungan yang Mendukung
Membangun
budaya positif di dalam kelas yang mendorong kolaborasi dan dukungan antar
mahasiswa. Dengan menciptakan suasana yang saling mendukung, mahasiswa akan
lebih termotivasi untuk terlibat dalam kegiatan sosial.
·
Memberikan
Insentif
Menawarkan
insentif, seperti penghargaan atau pengakuan khusus bagi mahasiswa yang aktif
dalam menyelesaikan esai prestasi. Ini dapat memicu minat dan partisipasi yang
lebih besar.
2. Permasalahan :
Permasalahan utama yang muncul dari narasi
tersebut adalah tantangan dalam mendorong mahasiswa untuk berani berubah dan
tetap tabah menghadapi hasil buruk dari perubahan. Permasalahan ini menunjukkan
bahwa meskipun prinsip "berani berubah" diajarkan, mahasiswa
membutuhkan dukungan lebih lanjut untuk mengatasi ketakutan, menerima
kegagalan, dan tetap termotivasi dalam menghadapi tantangan perubahan
Komentar
:
Pentingnya keberanian untuk berubah
meskipun perubahan sering kali membawa risiko kegagalan. Prinsip
"Perubahan adalah hal yang menakutkan, tapi tidak berubah lebih menakutkan
lagi" sangat relevan dalam membangun mentalitas inovatif. Namun, tantangan
utama terletak pada kemampuan mahasiswa untuk tetap tabah menghadapi hasil
buruk dan menghindari mekanisme pertahanan diri seperti menyalahkan pihak
lain.
Mengajarkan teori keberuntungan Roger
Wiseman memang mudah secara teori, tetapi penerapannya
membutuhkan pendekatan praktis dan dukungan emosional. Mahasiswa perlu
dilatih untuk melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, bukan
sebagai akhir dari usaha. Selain itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang
mendorong refleksi positif, sehingga mereka dapat belajar dari pengalaman buruk
tanpa terjebak dalam perbandingan sosial yang merugikan.
Solusi
:
·
Pendidikan
Emosional dan Mental
Mengintegrasikan
pelajaran tentang kesehatan mental dan pengelolaan emosi dalam kurikulum. Ini
akan membantu mahasiswa memahami dan mengelola perasaan mereka ketika
menghadapi kegagalan, serta mengurangi kecenderungan untuk menyalahkan pihak
lain.
·
Mentoring
dan Dukungan Sosial
Membangun
program mentoring di mana mahasiswa dapat berbagi pengalaman dan belajar dari
satu sama lain. Dukungan dari teman sebaya dan dosen dapat menciptakan
lingkungan yang lebih aman untuk mencoba hal-hal baru.
·
Refleksi
dan Pembelajaran dari Kegagalan
Mendorong
mahasiswa untuk melakukan refleksi setelah mengalami kegagalan. Dengan membahas
apa yang bisa dipelajari dari pengalaman buruk, mereka dapat mengubah
perspektif dan melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar.
·
Penghargaan
atas Upaya dan Proses
Memberikan
penghargaan atau pengakuan tidak hanya untuk hasil yang baik, tetapi juga untuk
usaha dan proses yang dilakukan mahasiswa. Ini akan memotivasi mereka untuk
terus mencoba meskipun hasilnya tidak selalu positif.
·
Simulasi
dan Praktik Perubahan
Mengadakan
simulasi atau proyek yang memungkinkan mahasiswa untuk mengalami perubahan
dalam lingkungan yang terkendali. Ini dapat membantu mereka belajar bagaimana
beradaptasi dan mengatasi tantangan tanpa risiko besar.
0 komentar:
Posting Komentar