Meningkatkan Dorongan Berprestasi Mahasiswa Psikologi Inovasi di UP45 melalui Strategi Motivasi Efektif
Oleh : M. Ekky Wahyu Mumpuni (22310420017)
Mata kuliah Psikologi inovasi
Dosen Pengampu : Dr. Arundhati Shinta, MA
Permasalahan bahwa mahasiswa Psikologi Inovasi di Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta jarang terlibat dalam pembuatan esai prestasi, meskipun kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dorongan berprestasi (need for achievement/nAch). Hal ini mungkin disebabkan oleh dominannya kebutuhan untuk merasa diterima (need for affiliation), fokus pada nilai akademis (need for power), lemahnya motivasi ekstrinsik dan intrinsik, kurangnya reward yang jelas, rendahnya incentive value, hingga pengaruh norma sosial yang tidak mendukung. Selain itu, meskipun mata kuliah Psikologi Inovasi mengajarkan keberanian untuk berubah dengan Growth Mindset, mahasiswa mungkin masih kesulitan mengatasi mekanisme pertahanan diri (defense mechanisms) dalam menghadapi kegagalan.
Berdasarkan teori McClelland, nAch mendorong individu untuk meraih prestasi melalui tantangan, tetapi mahasiswa tampaknya lebih dipengaruhi oleh kebutuhan untuk merasa diterima (need for affiliation) atau hanya berfokus pada nilai akademis (need for power). Selain itu, menurut Self-Determination Theory (Deci & Ryan, 1985), kurangnya pengaruh esai prestasi terhadap nilai akhir menyebabkan lemahnya motivasi ekstrinsik, sementara motivasi intrinsik mungkin tidak terbangun karena mahasiswa tidak melihat manfaat langsungnya. Dalam perspektif Operant Conditioning (B.F. Skinner), perilaku mahasiswa tidak diperkuat dengan reward yang jelas, sehingga mereka enggan terlibat dalam kegiatan tersebut.
Atkinson (1964) juga menyebutkan bahwa mahasiswa mungkin memandang esai prestasi sebagai tugas dengan low incentive value dan high effort, di mana usaha yang diperlukan dianggap tidak sepadan dengan hasilnya. Ditambah lagi, teori Social Proof (Cialdini, 2007) menunjukkan bahwa norma sosial di kampus yang cenderung tidak mendukung pembuatan esai prestasi turut memengaruhi keputusan mahasiswa. Untuk meningkatkan partisipasi, kampus dapat mempertimbangkan agar esai prestasi menjadi bagian dari penilaian atau memberikan reward tambahan, seperti sertifikat atau pengakuan publik. Membentuk budaya positif melalui contoh sukses alumni dan mengaitkan esai prestasi dengan manfaat jangka panjang juga dapat meningkatkan persepsi nilai kegiatan ini. Dengan demikian, pendekatan yang lebih strategis diperlukan untuk mendorong mahasiswa mengembangkan dorongan berprestasi seperti masyarakat di Kerala, India.
Keberanian untuk berubah dalam mata kuliah Psikologi Inovasi mencerminkan Growth Mindset (Dweck, 2006), di mana mahasiswa diajarkan untuk melihat kegagalan sebagai peluang belajar. Teori keberuntungan Roger Wiseman (2003) menekankan pentingnya ketekunan, interaksi sosial, optimisme, dan intuisi dalam menciptakan keberuntungan. Ketekunan (elemen pertama) berkaitan dengan Grit (Duckworth, 2016), yaitu kombinasi antara gairah dan ketekunan dalam mencapai tujuan jangka panjang. Elemen kedua, sering bergaul dengan orang berpengaruh, mendukung konsep Social Learning Theory (Bandura, 1977), dimana individu belajar melalui observasi dan interaksi sosial. Elemen ketiga, mencari sisi positif dalam situasi buruk, berkaitan dengan Cognitive Reframing (Beck, 1976), yaitu mengubah cara pandang negatif menjadi lebih adaptif. Elemen keempat, mengenali naluri untuk pengambilan keputusan yang tepat, mendukung Intuitive Decision Making (Kahneman & Klein, 2009).
Sementara itu, kecenderungan menyalahkan orang lain dalam situasi buruk merupakan Defense Mechanism (Freud, 1936), seperti Rationalization atau Projection. Dalam Mental Health (WHO, 2004), penting untuk mengelola mekanisme pertahanan ini agar tidak menghambat pertumbuhan pribadi. Dengan memahami teori-teori ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya berani berubah tetapi juga bijaksana dalam menghadapi kegagalan.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, J. W. (1964). An Introduction to Motivation. Van Nostrand Reinhold.
Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Prentice-Hall.
Beck, A. T. (1976). Cognitive Therapy and the Emotional Disorders. International Universities Press.
Cialdini, R. B. (2007). Influence: The Psychology of Persuasion. Harper Business.
Deci, E. L., & Ryan, R. M. (1985). Intrinsic Motivation and Self-Determination in Human Behavior. Plenum Press.
Duckworth, A. (2016). Grit: The Power of Passion and Perseverance. Scribner.
Dweck, C. S. (2006). Mindset: The New Psychology of Success. Random House.
Freud, A. (1936). The Ego and the Mechanisms of Defense. Hogarth Press.
Kahneman, D., & Klein, G. (2009). Conditions for Intuitive Expertise: A Failure to Disagree. American Psychologist, 64(6), 515-526.
McClelland, D. C. (1961). The Achieving Society. Van Nostrand Reinhold.
Skinner, B. F. (1953). Science and Human Behavior. Macmillan.
Wiseman, R. (2003). The Luck Factor: The Scientific Study of the Lucky Mind. Arrow Books.
World Health Organization. (2004). Promoting Mental Health: Concepts, Emerging Evidence, Practice. WHO Press.
0 komentar:
Posting Komentar